2

4K 203 9
                                    

"Lica...Chaeng takut...di sini aja...nggak mau masuk...," Chaeng merengek pada Lisa. Chaeng memeluk Lisa dengan erat. Rasa takut di salurkan Chaeng kepada Lisa melalui pelukan itu.

Lisa diam, membalas pelukan Chaeng tanpa bicara apapun.

Butuh beberapa saat untuk membuat Chaeng tenang. Tangan Lisa terus mengusap punggung Chaeng. Sesekali, bibirnya bergerak untuk mengecup puncak kepala Chaeng.

"Lica...," panggil Chaeng. Pekukannya melemah.

"Hmmm?"

"Chaeng takut..dia datang lagi..." ucap Chaeng lirih, membuat Lisa jadi panik sendiri.

Dia faham dengan Chaeng. Apa yang Chaeng rasakan, juga Lisa rasakan. Entahlah, kali ini beda. Lisa tidak merasakan apapun semalam.

Meskipun Lisa hanyalah orang yang sangat peka, seharusnya Lisa juga sadar akan kehadirannya. Saat dia datang, biasanya, Lisa akan datang menemui Chaeng. Mereka akan bersama.

Semuanya tau.

Chaeng selalu bersama Pokpak nya.
Dan Lisa selalu bersama Chipmunk nya.

Dengan begitu, mereka semua tidak akan bisa mengganggu keduanya.

Lisa adalah pelindung Chaeng, dan Chaeng adalah mata bagi Lisa.

"Kok nggak panggil Pokpak?"

"Nggak bisa...Chaeng terlalu takut," jawabnya.

🍁🍁🍁

Jisoo berjalan ke kamar adik-adiknya, hendak membangunkannya satu persatu.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.00, waktunya untuk menjalankan aktivitas pagi.
Waktunya sarapan, dan bersiap ke sekolah untuk kedua adik bungsunya.

Melihat kamar Chaeyoung dalam kondisi terbuka lebar, Jisoo yakin Chaeyoung sedang tidak ada di kamarnya. Dia tau adiknya yang satu ini tidak pernah membiarkan pintu kamarnya terbuka begitu saja.

Jisoo melewati kamar Chaeyoung, berjalan ke arah kamar Jennie yang masih tertutup rapat.

Ceklek

"Pagi eonnie!"

Sebelum Jisoo membuka kenop pintu, pintu itu terbuka lebih dulu. Memperlihatkan wajah adiknya yang sudah segar, dengan rambut basah dan handuk yang membalut kepalanya.

"Molning, Jen"

Jisoo tersenyum. Jennie mengecup pipi Jisoo.

"Yang bener morning, eonnie." Jennie tersenyum lebar, menampakkan gummy smile nya.

"Iyaaa, itu deh, pokoknya," jawab Jisoo.

Jennie berlalu melewati Jisoo, berjalan menuju kamar Lisa yang terletak paling jauh di antara kamar-kamar yang lain.

"Loh, Lisa, Chaeng kenapa?" Jennie panik sendiri, mendapati kedua adiknya saling berpelukan, dan Chaeyoung yang menangis.

"Nggak papa, eonnie. Ini udah biasa." jawab Lisa, sesekali mengusap kepala Chaeyoung yang masih menangis sesenggukan.

"Loh, Chaeng masih bisa?" setelah berpikir panjang, Jennie mengingat satu fakta, bahwa keluarganya tidak ada yang normal soal begituan. Mungkin, kecuali dia.

Jisoo sering melihat, Chaeng bisa melihat, Lisa peka dengan begituan, dan Jennie adalah orang yang paling jarang berurusan.

Chaeng mengangguk pelan, menanggapi pertanyaan Jennie.

"Udah, jangan nangis. Kalian sikat gigi, cuci muka, terus sarapan." Jennie langsung keluar dari kamar Lisa, memutuskan untuk membantu Jisoo di dapur.

🍁🍁🍁

"Eonni, anak dua libur sekolah dulu, ya. Jennie kangen sama mereka," ucap Jennie yang sedang menyiapkan meja untuk sarapan.

"Loh, Jen, mereka harus sekolah dong. Masa libur gitu aja?"

"Ayolah eonni...buat surat kek, alasannya, ijin acara keluarga." Jennie sudah berfikir matang untuk alasannya ini, namun, yang terlintas di otaknya hanyalah 'ijin acara keluarga'.

"Nggak-nggak, mereka kelas 6, Jen. Hari Minggu deh, kita jalan-jalan. Tapi sekarang, mereka sekolah dulu. Kamu emang nggak mau gitu, nyari universitas?"

"Yaah, eonni.." Jennie merengut, Jisoo membiarkannya.

"Eonni, kita sarapan apa?" Chaeyoung muncul secara tiba-tiba.

"Loh..kalian kok, masih pake piyama? Ini udah siang, Chaeyoung, Lisa." Jisoo bingung sendiri, melihat adik-adiknya yang sudah segar, namun masih dengan piyama bermerk syenel yang melekat di tubuh mereka.

"Kata Lisa cuci muka sama gosok gigi doang, habis itu di suruh turun, sarapan." Chaeyoung menatap ke arah Lisa, begitupun dengan Jisoo.

"Nggak, yang bilang gitu itu, tadi Jennie eonnie. Diakan tadi bilang 'Kalian sikat gigi, cuci muka, terus sarapan'" Lisa menirukan gaya bicara Jennie, membuat Jennie nyengir tak jelas pada Jisoo.

🍁🍁🍁

Meskipun Jisoo melarang kedua adiknya untuk bolos, nyatanya, mereka tetap bolos.

Dan Jennie, dia benar-benar serius soal mengirimkan surat bertuliskan 'ijin acara keluarga' kesekolah sikembar.

Jisoo? Dia no comment deh. Toh, rumah jadi ramai dengan dua adiknya yang tetap stay di rumah.

Hari ini, mereka berniat family time seharian.

🍁🍁🍁

Chapter 2|

11/04/20

Terima kasih. Tinggalkan jejak ya😉

Note:

Hai! Aku mau minta maaf, mungkin cerita ini punya banyak kesamaan dalam penulisan maupun lainnya kalo dibandingin sama cerita lain.

Agak sedih sih, udah lama publis tapi belum ada yang baca. Hwaiting buat aku! :")

Our Little Family~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang