Jungkook kini berada di hotel tempat tinggalnya. Ya, dia tinggal didalam sebuah hotel. Menurutnya ia tak perlu repot repot untuk beli rumah. Saat baru saja tiba, ternyata sana sudah duduk di meja sambil memegangi beberapa berkas berkas penting.
"Oh kook kau sudah datang. Masalah kecil tadi sudah bisa teratasi, jadi kerjasama kita dengan pak kang masih tetap berjalan. Kau hanya tinggal mengecek beberapa dokumen ini lalu menandatanganinya"ucap sana.
Minatozaki Sana.
Dia adalah sahabat jungkook SMA dan sekarang merekap menjadi sekretaris jungkook.Jungkook pun dengan teliti memperhatikan kertas kertas yang diberikan sana kepadanya.
"hm, semua sudah ku tanda tangani. Oiya, studio rekaman katanya ada beberapa masalah, jadi--"ucapan jungkook terhenti ketika ia mendapatkan sebuah panggilan.
Nomor Tidak Dikenal
Is Calling.....
Terima Tolak
"sebentar aku jawab telfon dulu"sana mengangguk lalu sibuk kembali dengan pekerjaannya.
"halo?"
"kukira kau sudah mati sepuluh tahun yang lalu, namun ternyata semakin sukses"
Jungkook terdiam kala mendengar perkataan orang tersebut.
"siapa ini?!"
"datanglah ke lantai paling atas, aku berada disana"
Penelfon ini benar benar tidak jelas. Jungkook benar benar bingung. Mungkin ini telepon prank atau iseng, jadinya dia menutup telpon tersebut. Namun sebelum ditutup, orang tersebut kembali berbicara.
"datang kesini jika ingin tau siapa pembunuh kedua orang tuamu"
Sambungan telfon langsung dimatikan begitu saja. Jungkook kembali menemui sana yang masih sibuk berkutat dengan kertas kertas tadi.
"aku niatnya akan pergi denganmu untuk mengecek masalah yang ada di ruang studio, tapi aku mendadak sibuk. Tidak apa kan jika kau sendirian disana?"
"ah... Baiklah"
Jungkook mengangguk lalu berjalan untuk menaiki lift menuju lantai paling atas. Mingyu yang melihat tuannya akan pergi dia pun mengikutinya, namun dicegah jungkook.
"tidak perlu, kau pergi saja temani sana. Kasian dia sendirian"
"tapi--"jungkook hanya mengulas senyuman lalu masuk kedalam lift. Mingyu menghela nafas pasrah dan mengikuti perintah jungkook.
Sesampainya dilantai paling atas, jungkook sama sekali tidak menemukan siapapun. Apakah penelfon itu memang iseng? Kalau memang benar iya, maka ini cukup kelewatan.
Tiba tiba jungkook merasa ada seseorang berada dibelakangnya. Dengan perlahan dia langsung berbalik badan dan benar saja, ada seseorang memakai masker hitam dan juga memakai tudung hitam berusaha untuk mencelakainya. Jungkook dengan gesit melawan orang tersebut.
Orang tersebut membawa sebuah pisau, sementara jungkook tidak membawa apa apa alias hanya membawa diri saja.
Hingga saat jungkook lengah, orang tersebut berhasil menusuk pinggang jungkook. Namun jungkook tidak akan selemah itu untuk terjatuh, dia kembali melawan orang itu. Luka tusukan itu memang membuatnya sedikit lemas, sedikit loh ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Russian Roulette
Ficção GeralEunha dan Jungkook, mereka berdua sama sama rumit. Jungkook yang waktu itu ingin bunuh diri, tiba tiba dicegah oleh eunha. Hingga membuatnya bertekad agar menemukan pembunuh kedua orang tuanya. Siapa sangka, dibalik ingin menguak siapa pembunuh ked...