9. 💜🔫

141 21 0
                                    

Hari ini, jungkook ingin sekali keluar mencari angin segar. Dia bosan jika harus didalam kamar terus. Tapi bagaimana? Dia baru bergerak sedikit saja perutnya sudah sakit. Dengan ber susah payah jungkook membujuk sana, akhirnya diizinkan. Awalnya gadis itu menolak dengan keras, namun karna jungkook terus saja membujuk, akhirnya dengan sangat terpaksa sana mau. Namun dengan syarat, dia akan duduk di kursi roda pastinya, dan sana dengan mingyu harus ikut menemaninya. Jungkook mengangguk pasrah saja karna ini juga demi kebaikannya.

Sekarang dia sedang berada di halaman belakang rumah sakit. Karna disini banyak pepohonan rindang dan juga bunga bunga, sudah pasti udara di sini sangat segar. Namun, dia melihat dua orang wanita disana. Yang satu memakai baju putih, yang satunya memakai jubah dokter. Sepertinya dia tau siapa dua wanita itu.

Jungkook menyuruh sana mendorongkan kursi roda nya mendekati dua wanita itu. Dari belakang, dia sudah tau jelas itu siapa. Eunha dan adiknya Heejin. Eunha... Dia menangis. Sementara heejin malah mengomel tidak jelas. Apa kali ini gantian? Waktu di kantor polisi eunha yang marah marah dan heejin menangis, sekarang heejin yang marah marah dan eunha yang menangis. Lucu sekali.

"kook kita ngapa--"

"shuuut"suruh jungkook agar sana diam saja tidak bertanya.

"cowok brengsek! Berani sekali dia mengatai kakak seperti itu! Aku akan menemuinya dan memukul wajah sok tampannya itu!"

"heejin... Udah"

"nggak! Enak saja dia! Dia buat kakak nangis kaya gini dan heejin diam saja? Dia harus diberi pelajaran! Dia menyakiti hati kakaknya heejin! Dasar bajingan! Pokoknya kakak harus lupain dia!"

"iya heejin.... Udah, ini bukan salahnya juga. Ini memang salah kakak yang menyukainya padahal dia sudah punya kekasih"

"dia salahnya itu karna udah mengatai kakak wanita ular, memangnya apa maksud dia bilang kakak seperti itu? Padahal kakak sama sekali tidak salah. Dasar eunwoo jelek!"

Ooh, jungkook tau. Mengenai pria yang disukai eunha dari sepuluh tahun yang lalu. Mengapa? Apa dia patah hati karna eunwoo akan menikah atau bagaimana? Sementara sana sendiri bingung dengan bos sekaligus sahabatnya ini. Tumben tumbenan penasaran dengan orang lain.

"kakak juga sudah membakar fotonya"

"maafin heejin kak, kalau aja heejin gak letak foto itu diluar, pasti gak kayak gini kejadiannya"

"bukan salahmu, ini memang salah kakak. Sudahlah, kakak benar benar akan melupakannya"

"pinky promise?"ucap heejin sambil mengacungkan kelingkingnya, eunha tersenyum lalu menautkan kelingkingnya juga.

"yeah, pinky promise"mereka tertawa bersama, lalu gak sengaja heejin tau jungkook ada dibelakang mereka. Heejin langsung kaget dan membungkukkan badannya.

"selamat siang presdir"sapa heejin. Jungkook mengulas senyuman lalu membalas sapaan adik eunha itu, "ya, selamat siang juga dokter heejin".

Eunha membulatkan kedua matanya saat tau jungkook ada di belakang. Dia langsung menghapus jejak jejak air matanya dan memberi salam juga ke jungkook seperti yang heejin lakukan.

"oh, kau... Wanita itu?"ucap sana sambil menunuuk ke arah eunha.

"tolong jangan panggil polisi! Aku hanya menemukan presdir saja tidak lebih! Serius!"eunha tiba tiba kalang kabut karna dia tau, pasti sana akan memanggil polisi lagi. Beneran, eunha malas untuk berurusan dengan polisi. Apalagi image nya pasti jelek karna sudah mencekik seorang pria didalam kantor polisi.

"siapa yang akan memanggil polisi?"gumam sana kebingungan. Aneh. Dia tidak akan memanggil polisi, yah karna suruhan jungkook sih agar tidak perlu seperti itu.

Russian RouletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang