7 ° Dorm Ateez °

343 36 0
                                    

Mereka sudah sampai di dorm Ateez. Para member memasuki kamarnya masing-masing. Jiwoo yg tertinggal di belakang bingung mau menuju kemana. Karena tidak ada yg mengajaknya ngobrol dari tadi selama perjalanan.

"Jiwoo, karena keadaan dorm sedikit sempit dan kamar yg memang sudah terbatas, untuk sementara kamu berbagi kamar dengan yg lain dulu. Bagimana?" Ucap manager Ateez.

Wow! So really really lucky guys! Mana ada fans selucky Jiwoo. Sasaeng fans pun belum tentu bisa seperti Jiwoo. Rasanya ia ingin berterima kasih dengan orang yang tadi melempar hpnya hingga jadi berkeping-keping seperti ini.

"Ah iya gak apa-apa. Hehe."

"Kamu ingin tidur di kamar siapa?"

"Ah~ kamar San. Ya. Hehe kamar San."

"Tapi kamu kan teman sekolahnya Seonghwa, kenapa malah ingin sekamar dengan San?"

"Biasku di Ateez adalah San. Bolehkah? Hehe."

"Oo begitu. Boleh boleh. San sekamar dengan Jongho. Kamu bisa ngomong dulu sama mereka."

"Iya kak."

"Yasudah. Kamu boleh masuk. Saya tinggal dulu."

"Baik kak. Terimakasih banyak." Senyum Jiwoo merekah.

Jiwoo berjalan menuju kamar- tunggu dulu sebelah mana kamar San? Semua member ada di dalam kamarnya masing-masing. Jadi ia tidak tau ingin bertanya pada siapa.

Jiwoo mengetuk pintu sembarangan.

Tok tok tok!

"Oh ada apa?" Rasanya ingin oleng aja dia. Bias wreckernya yg bukain pintu dong. Ingin rasanya Jiwoo membatalkan pilihannya sekamar dengan San.

"Emm.. kamar San mana ya?"

"Tuh.." Gak enak banget jawabannya. Hongjoong menunjuk menggunakan dagunya. Kamar San ada di seberang kamar Hongjoong.

"Terimakasih Joong." Hongjoong hanya ngangguk pelan lalu menutup pintunya kembali.

Mereka seolah tidak suka dengan keberadaan Jiwoo disini. Jika bukan karena hyung tertuanya, pasti tidak akan diijinkan kemari. Namun Jiwoo belum menyadari itu semua.

Jiwoo berbalik dan mendapati kamar San yg tiba-tiba pintunya terbuka pelan.

"Oh!" Ternyata pintunya tidak dikunci. Jiwoo hanya menyentuh pintu itu tapi sudah terbuka dengan sendirinya. Tapi Jiwoo tetap mengerti adab bertamu di kamar seseorang dengan benar.

Tok tok!

"Masuk." Jiwoo memasukki kamar San.

"Oh.. lo yg ngaku-ngaku temen sekolahnya kak Seonghwa ya." Ucap Jongho yg sedang memakai kaos gantinya.

"Aaah emm hehe sebenernya bukan gue yg membuat alasan itu. Seonghwanya sendiri yg bilang gitu."

"Hhh~ seharusnya tadi kak Seonghwa tidak keluar ke balkon parkiran. Beruntung lo bisa berada disini." Ucap San yang menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

Jiwoo merasa kalau kedatangannya sangat merepotkan mereka. Bagi mereka, Jiwoo seperti penguntit atau salah satu sasaeng fans yg ingin memata-matai mereka. Jadi mereka tampak tidak ramah dengan Jiwoo.

"Maaf jika kedatangan gue disini merepotkan kalian. Gue sebenarnya juga pengen pulang. Tapi gue kehilangan teman gue."

"Hhh~ alasan sasaeng fans memang hebat. Kalau gue jadi kak Seonghwa, udah gue tinggalin disitu sendirian." Sungguh perkataan San membuat hati Jiwoo sakit. Sangat sakit. Apakah begini sifat asli seorang Choi San? Berbicara seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain?

Dugaan Jiwoo benar-benar tidak sesuai ekspetasi. Ia mengira bakalan disambut dengan hangat, diperlakukan seperti putri raja, dan semua member suka padanya.

Hei Jiwoo sadar, sadar, dirimu hanya seorang fans. Berhentilah berharap untuk dicintai. Jiwoo ingin menangis, tapi ia malu. Sesekali sudut bibirnya turun tapi ia membuatnya tersenyum agar tidak terlihat menangis.

"A-aku bukan sasaeng fans. Aku berani bersumpah aku bukan sasaeng." Masih terpaksa tersenyum yg sebenarnya ingin sekali menangis.

"Entah lo sasaeng fans atau bukan, kita semua merasa terbebani dan merasa seperti diawasi. Kita gak bisa bergerak bebas selama lo disini. Ngerti!" San yg tadinya rebahan di kasur, bangkit mendekat ke Jiwoo dan memaki-maki seperti itu.

San yg ia lihat di youtube ternyata tidak seperti kenyataannya. San bukan orang yg mudah berteman dengan siapa saja. San tipe orang pemilih.

"Sekarang lo ganti baju, lo tidur di kasur Jongho. Biar nanti Jongho tidur sama gue."

"Eung.. gue.. gue gak bawa baju ganti."

"Hhh~ Belum genap sehari aja lo udah nyusahin gini. Gimana besoknya coba?"

"Maafin gue. Gue janji gue gak bakal nyusahin kalian lagi."

"Gak mungkin. Dengan keadaan lo yg kayak gini, lo bilang gak bakal nyusahin?" San melewati Jiwoo lalu menuju ke lemari pakaiannya. Mencarikan bajunya yg sekiranya pas untuk Jiwoo.

Lalu San melemparkan baju yg ia pilih di kasur. Dan juga celana polkadot putih hitam miliknya.

"Lo boleh pake pakaian gue sementara. Jangan lupa dicuci sampai bersih!" Kalimatnya penuh penekanan. "Gue mau mandi di kamar Yunho aja. Ho, lo gak mandi?"

"Nanti nyusul."

"Yaudah." San keluar sambil meraih handuk yg tergantung di dekat lemari pakaiannya.
































San jahat emang..

Next? Ditunggu ya~

Makasih yg udah vote 😊

Lucky Fans or No? | ATEEZ ,- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang