Sinar matahari pagi menerobos dari ventilasi udara, mengusik tidur Jonghyun yang nyenyak. Setelah menguap lebar, Jonghyun melirik jam beker di meja samping tempat tidur.
"Jam sembilan!" seru Jonghyun membolakan mata kaget. "Nyenyak sekali aku tidur hari ini, apa karena ada Jaehwan di sampingku? Ah, Jaehwan?" Jonghyun melirik adik kecilnya yang masih tertidur.
"Lucu," batin Jonghyun saat memandangi sang adik tergulung selimut yang hanya menyisakan kepala serta pipi gembil menggemaskan.
"Jaehwan," panggil Jonghyun lirih merasa tak tega. Namun, Minhyun akan datang satu jam lagi. Ia sudah menyuruh Minhyun berdandan tampan, tetapi adiknya dipenuhi iler? Duh.
"Jaehwan," ulang Jonghyun menepuk-nepuk halus pipi Jaehwan.
"Engh, hyung? Jaehwan masih mau tidur."
"Sudah jam sembilan. Minhyun satu jam lagi datang. Kau ingat? Belajar Bahasa Jepang."
"Uh, kenapa pagi sekali, hyung?" keluh Jaehwan dengan suara serak khas bangun tidur. Mata masih tertutup, serta rambutnya terlihat acak-acakan.
"Tidak tau. Minhyun yang tentukan. Ayo, Jaehwan bangun." Jonghyun mencoba menjauhkan Jaehwan dari selimut yang menghisap tubuh sang adik.
"Nanti hyung. Jaehwan masih mau tidur."
"Kau mau hyung telepon Minhyun? Kubilang kalau kau tidak jadi minta ajarin sama dia? Kau mau nilaimu tetap anjlok? Gak bisa ikut liburan OSIS?" ancam Jonghyun meraih smartphone-nya yang tergeletak di atas meja.
"Aaaaaaaa, hyung! Jangan! Aku gak mau ditinggal liburan!" teriak Jaehwan dengan suara yang melengking.
Jonghyun refleks menutup telinga. "Hais, punya adik kok suarannya kayak toa."
"Habis hyung ngancemnya jelek."
Jonghyun mendelik. "Sudah sana mandi," ujarnya seraya melempar bantal ke arah Jaehwan.
"Wek, gak kena, wek!" ejek Jaehwan berjalan mundur menuju kamar mandi.
"Dasar bocah, minta dihukum, ya?"
"Hukum Jaehwan kalau bisa hyung! Hahahahaha," tawanya lepas saat masuk ke dalam kamar mandi.
"Yak! Hyung! Jaehwan lupa bawa handuk!"
"Ambil saja sendiri."
"Ih, hyung. Jaehwan sudah lepas piyama. Mana sudah Jaehwan rendam pula," rengeknya di dalam sana.
"Itu sih urusanmu. Dah!"
"Hue! Hyung jahat!"
Pintu terbuka menampilkan sosok Jaehwan yang tidak mengenakan apapun keluar dari kamar mandi.
"Hooo," seru Jonghyun menatap Jaehwan sambil tersenyum. "Ini adik hyung yang mau jadi seme?"
"Yup, yup! Jaehwan adalah seme sejati," ikrarnya sambil menepuk dada.
Jonghyun mengangkat alisnya. "Kecil gitu masa mau jadi seme?" goda Jonghyun sambil menunjuk junior Jaehwan yang terjuntai lemas.
"Apaan sih, hyung? Diakan masih tidur. Nanti juga gede kalau bangun. Sini handuknya. Jaehwan mau mandi."
Jonghyun menggelengkan kepala seraya menyerahkan handuk. "Untung yang lihat hyung, bukan orang lain."
"Emang kalau orang lain kenapa?" Jaehwan memiringkan kepala. "Selama yang lihat sesama cowo, Jaehwan mah gak apa-apa."
'Kau yang gak apa-apa, mereka yang kenapa-napa. Waktu lihat pasti langsung mati-matian nahan diri biar gak nerjang, Jaehwan,'sahut Jonghyun dalam hati semakin mengelengkan kepala. Benar-benar tidak habis pikir pada adiknya yang terbilang polos menjurus ke oon.
KAMU SEDANG MEMBACA
King PHP (Kim Jaehwan) "SLOW UPDATE"
Fanfic"Pst..pst.. Daniel-ah, kamu suka ya dengan Jaehwanie?" bisik Jonghyun di telinga Daniel tiba-tiba. "Yaa! Hyung!" teriak Daniel terkejut. Jaehwan di seberang sana hanya memandang sekilas lalu kembali melanjutkan aktifitasnya. "Sejak kapan kamu disi...