Part 2

25 3 0
                                    

         SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN MENG-VOTE YA
                           👌

TERIMA KASIH YANG SUDAH
      MENG-VOTE CERITA INI

-SELAMAT MEMBACA-

HAPPY READING!
___________________

Pria itu mendekati ku sambil membawa batu krikil yang tadi kutendang, masih dengan tatapan tajamnya. Aku tertegun melihat wajah datar pria ini. Seperti tidak asing bagiku. Lihat saja rahangnya begitu kokoh dan tegas, mata bulat yang biasanya terkesan lucu kini menjadi tajam. Tubuhnya tinggi dan lebar seperti sebuah prisai pelindung bagi siapapun yang bersembunyi dibaliknya.

"Apa kau melemparkan batu ini kepadaku?"tanya pria itu menunduk dengan singkat dan dingin sambil menunjukan batu krikil tepat didepan wajahku membuyarkan lamunanku.

"Engh...a-aku tidak sengaja men-"

"Aku bertanya apa kau pelaku dari pelemparan batu ini? Tinggal jawab iya apa tidak! susah amat sih"pria itu sedikit membentakku sambil melemparkan batu krikil yang sedari tadi dipegangnya.

Apa apaan ini! Dia membentakku sembarangan enak saja dia siapanya aku, kenal juga tidak! Menyebalkan.

"I-iya itu aku yang tidak sengaja menendang batu krikil itu sam-"

"Stop! Tidak usah panjang lebar aku mengerti. Apa kau tahu bagaimana rasanya terkena lemparan batu yang mendarat di tengkuk lehermu?"tanya pria itu sambil memegang daguku sampai aku ikut mendongak sedikit. Aku menelan ludah ku kasar berusaha menahan rasa takut dan gugup yang sedari aku tutupi karna pria ini kini berada di depan ku dengan tatapan seramnya.

Sial, kenapa aku harus berurusan dengan pria seperti ini sih?

"S-sakit"jawabku gugup. Arghh kenapa suasana kini menjadi seram sih dan kenapa aku gugup dengan pria tidak jelas ini!

"Kau tahu itu."ujarnya. Lah jadi maksudnya apa kau bertanya?!

"Te-ta-pi kau kan l-lelaki ya masa cum-an kel-lempar b-batu aj-a sakit"ucapku dengan sedikit keberanian membalas perbuatan pria itu. Berani sekali dia menyentuhku enak saja. Pria itu mulai sedikit menyeringai.

"Ini bukan masalah rasa sakit atau tidaknya."Lah terus apa?!

"Maksudmu?"pria itu mengubah wajah seringainya menjadi datar menahan marah yang ia ingin lontarkan. Terlihat dari rahangnya yang sedikit mengeras.

"Kau telah mengganggu ketenanganku."ucapnya dengan menekan disetiap kata sambil menunjukku.

Kenapa aku harus bertemu orang seperti ini sih?! Aku ingin segera pulang, aku ingin rebahan, aku ingin makan, aku ingin dirumahh~~. Momy help me~.

"Maa-f aku tidak sengaja"ucapku masih dengan rasa gugup yang tidak lepas dariku.

"Maaf maaf. Aku tidak bisa langsung percaya begitu saja."

"Lalu aku harus bagaimana agar kau percaya padaku?"aku bertanya dengan kesal syukurlah sudah tidak gugup lagi hiuh...

"Ka-"

"Pak Direktur"ucap seseorang berpenampilan khas kantor menyapa pria tak jelas itu (ya aku memanggilnya sperti itu) sambil menunduk. Aku perkirakan dia lebih muda dariku.

"Ya?"jawab pria tak jelas itu menghampiri.

"Direktur utama memanggilmu. Ada prihal penting yang mau disampaikan"jawabnya sopan.

"Iya aku akan segera kesana kau duluan"

"Bag-"

"Aku akan menyusul."

[Take Me With You]= TAHAP REVISI√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang