Two|두

43 6 1
                                    

Selena mengayunkan kaki kanannya dengan tubuhnya yang bersandar pada dinding luar kamar mandi laki-laki.

Setelah kejadian tadi, Selena sebenarnya masih tidak mau mengalah padahal sudah jelas ia menyiram Jaehyun dengan sengaja. Perlu bermenit-menit untuk Selena mengaku bersalah setelah ia masih mencoba untuk terus menyangkalnya.

Selena benci harus mengaku di depan Jaehyun.

Jaehyun yang tidak menerima perasaan bersalah begitu saja, langsung menyuruh Selena untuk menemaninya berganti pakaian padahal jelas-jelas di sana ada Jhonny dan Taeyong yang bersamanya.

Jaehyun tak lupa menyuruh Selena untuk mencuci bajunya yang basah.

Untungnya Jaehyun ada mata pelajaran olahraga terakhir, jadi Selena tidak perlu repot meminjam baju ke ruang osis. Yah setidaknya juga ia tidak akan ditodong pertanyaan macam-macam oleh guru kesiswaan.

"Ayo!"

Selena mendongak dan mendapati Jaehyun dengan baju olahraga yang sudah melekat di tubuhnya.

Jaehyun yang masih melangkah tiba-tiba berhenti saat menghetahui Selena masih terdiam di tempatnya berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun yang masih melangkah tiba-tiba berhenti saat menghetahui Selena masih terdiam di tempatnya berdiri. "Ayo elah. Gue tau gue emang ganteng, tapi nggak usah sampe terkesima begitu."

Selena mendelik, "Pede amat. Lo sama kuda nil masih cakepan kuda nil. Jangan belagu!" Selena segera menyusul Jaehyun yang sudah menunggunya.

"Yaudah nikah aja lo sama kuda nil."

"Iya oke."

"Ntar hamil, anaknya setengah manusia setengah kuda nil. Haha.." gurau Jaehyun disusul tawa ledeknya.

"Hahaha.. Lucu lu, nyet." Selena menanggapi.

Selena mengekor Jaehyun entah kemana ia pergi, melewati lorong-lorong kelas yang masih sepi karena bel istirahat belum berbunyi.

"Kemana?" tanya Selena sembari menatap punggung Jaehyun.

"Kantin," jawab Jaehyun.

"Ngapain?"

"Jemput Taeyong sama Jhonny. Lu juga tadi kan sama geng lu."

"Oke."

Jaehyun memperlambat langkahnya dan hampir membuat Selena menabrak punggung lebarnya. "Sebentar."

"Kenapa, sih?" Selena menautkan kedua alisnya, membentuk guratan-guratan tipis di dahinya.

Jaehyun berbalik dan kini posisinya benar-benar di hadapan Selena. "Karena mood gue lagi baik, gue cuman ngasih lu satu hukuman. Ntar pulsek bantuin gue piket kelas."

M U S U HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang