Seven||일곱

12 5 0
                                    

Selena berlari menuju ruang tamu saat mendengar suara pintu terbuka. Di belakangnya, Lucas juga ikut berlari menuruni anak tangga dan berhenti saat melihat Taeyong sedang duduk di kursi tamu.

"Darimana?" tanya Lucas yang langsung menghampiri Taeyong.

"Maen ke basecamp," jawab Taeyong singkat.

Geng NCT ini memiliki basecamp yang luasnya luar biasa. Letaknya tidak jauh dari sekolah, di salah satu gedung yang berjejer di dekat alun-alun daerah sekolah mereka.

Basecamp geng NCT memiliki kolam renang di lantai paling atas, lapangan basket indoor, ruangan musik yang super luas, bar, dan masih banyak lagi fasilitas mahal di dalamnya. Bukan tanpa sebab, basecamp mereka dibangun dengan fasilitas mahal nan mewah agar ketika mereka cabut memiliki tempat yang nyaman dan aman.

Tapi semua itu tidak luput dari biaya pembangunan yang sangat mahal. Mereka semua patungan membangun basecamp tersebut. Kalau untuk basecamp, mereka rela menghabiskan uang sebanyak-banyaknya. Toh, duit mereka juga banyak-banyak.

"Kok nggak ngajak sih?" tanya Lucas kesal.

Taeyong yang sedang asik rebahan di kursi ruang tamu menjawab, "Lah emang gue harus ngajak-ngajak lo gitu? Orang biasanya juga kesono sendiri."

"Ya gue kira nggak ada yang ke sana."

"Bilang aja kartu aksesnya ilang. Pake alesan gak ada yang kesana segala."

Lucas terkekeh sementara Taeyong menatapnya kesal.

"Bang Tiway! Lo ngomong apa sama temen-temen gue? Hah?!"

"Oh yang tentang Jaehyun sama lo pdkt itu?"

Selena menendang punggung Taeyong kencang, "KAMBING!"

Taeyong meringis pelan,"Buset sakit bro. Kalo gitu nggak gue ijinin lu ikut Taekwondo dulu."

"Gue juga nggak butuh ijin dari lo. POKOKNYA LO TANGGUNG JAWAB KARENA NYEBAR FITNAH!"

"Ayo gelud! Gelud! Gelud! Gelud!" Lucas tertawa lepas melihat Taeyong yang dipukul dan ditendang berkali-kali sama Selena.

Lucas suka keributan.

"Udah napa Sel. Nih gue punya berita bagus buat lo," kata Taeyong.

"Apa?!" tanya Selena dengan nada rada ngegas.

"Berhubung anak ensiti mau pada liburan, lo mau ikut nggak? Sebenernya sih gue nggak mau ngajak elo, tapi anak-anak yang laen pada mau lo ikut. Biar lebih rame," jawab Taeyong.

"Kemana?"

"Ke Bali."

"Lah kok bisa? Bukannya anak anak ensiti pada nggak mau keluarin duit?"

"Paling di bayarin sama Chenle," sahut Lucas.

"Nah tuh pinter! Lele bilang rumah kecil di Balinya udah lama nggak ditempatin. Padahal sebenernya sih rumahnya bersih banget dan kerawat banget. Lumayan juga kan gratisan," jelas Taeyong.

"Oke gue ikut!"

"Oiya satu lagi, ajak juga Ryujin, Yeji, sama Yeri juga ya, biar rame."

Selena memutar bola matanya malas, "Biar rame apa biar bisa modus? Ini mah gue dijadiin alat perantara namanya."

"Please, ya?"

"Iya dah iya."

"ASIQUEE KITA KE BALII!!" Teriak Lucas saking senangnya. Tidak hanya teriak, Lucas sampai jingkrak-jingkrak kayak orang kesambet.

"Siapa bilang gue ajak lo?"

Wajah Lucas yang semua bahagia langsung berubah kusut. "Sayang kok kamu jahat?" Tanya Lucas dengan suara yang di halus-halusin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M U S U HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang