4

133 14 1
                                    

"kakashi~ nani shiten no? Senpai (apa yang kau lakukan?)"

Aku menghampiri kakashi yang sedang melamun diatas rerumputan yang luas, ia sadar jika ada yang memanggil namanya jadi kakashi-senpai membalikan tubuhnya untuk menatapku.

"hanya melamunkan sesuatu, namira" jawabnya sambil memberiku kode untuk berdiri di sebelahnya, langkah kakiku berhenti tepat disebelah kirinya.

"malamun hm? " tanyaku tanpa melihat ke arahnya, kuketahui jika sekarang kakashi-senpai sedang mengangguk menanggapi pertanyaanku.

"hff.. Aku mau duduk" ku hembuskan nafasku sambil duduk di atas rerumputan hijau ini.

"kau terlihat cape? Darimana saja? " tanyanya sambil ikut duduk disampingku.

"biasalah, tu kampret ngejar ngejar aku sampe ke tempat Tsunade-sama" jawabku dengan sesekali keluar helaan nafas panjang dari dalam hidung (kurang) mancungku ini.

"dasar kalian ini" kakashi-senpai menggelengkan kepalanya itu, aku menatap langit biru yang sangat indah dimataku.

"namira" kudengar kakashi-senpai memanggil namaku, kulirik ke arahnya.

"nani?(apa?)" kulihat kakashi-senpai menatapku sangat dalam, dan itu membuatku bisa melihat masa lalunya maupun masa depannya.

Entah kenapa air mataku keluar dari tempatnya ketika melihat masa lalunya yang kelam itu, jujur ingin sekali aku mengatakan bahwa 'ini bukan salahnya' tapi aku tidak bisa.

Dari mulai ayahnya yang bunuh diri akibat perbuatan.... Baik itu, jika saja aku bisa menyentuh orang orang yang sedang ku lihat saat ini, mungkin saja aku sudah berteriak mengatakan bahwa ini bukan salahnya.

Malang sekali nasib ayahnya kakashi-senpai, walaupun misinya atau tugasnya itu gagal dia rela difitnah oleh teman yang sudah beliau selamatkan itu.

Kakashi-senpai kehilangan gurunya, dua temannya dan ayahnya.... Tapi kenapa dia masih bisa tersenyum, jujur saja jika aku menjadi dirinya pastikan aku sudah tidak ada disini untuk menjalan kan misi ke desa konoha ini.

Tapi..... Aku heran, biasanya setelah melihat masa lalu seseorang aku bisa langsung melihat masa depan orang itu... Tapi kenapa aku tidak melihat masa depan kakashi-senpai ya?

"namira"

Aku merasakan tubuhku bergoyang ke kanan kiri dengan sendiri nya, kubuka kedua mataku dengan perlahan. Kakashi-senpai berada di samping ku, aku berada di dekapan nya yang... Jujur saja membuatku nyaman dan hangat itu.

"kakashi-senpai " ucapku sambil membenarkan posisi duduk ku.

"kau kenapa?" tanyanya.

"aku.... Tidak hanya kecapean" jawabku, aku tidak berani mengucapkan bahwa aku sudah melihat masa lalunya, takut nya ia tidak nyaman dengan hal itu.

"kau kan tidur semalam, kenapa bisa kau kecapean? " tanya kakashi-senpai kepadaku, aku melihat sekilas ada tatapan khawatir saat kakashi-senpai melihat ku.

"mungkin karna kejar kejaran ma kakak yang kampret itu" jawabku sambil tertawa kecil melihatnya.

"kenapa ketawa? " kakashi-senpai menatapku dengan tatapan aneh.

"aneh saja, kenapa kau tidak melepaskan genggaman tangan mu padaku" sekilas kulihat ada semburat merah kecil dipipinya, yaa... Walupun tidak terlalu terlihat olehku. Kakashi-senpai juga mulai melepaskan genggaman tangan nya.

"ehhh? Nanda yo kakashi-senpai?" aku melempari tatapan menggoda kepada kakashi-senpai, dan godaan ku berhasil kulihat wajahnya memerah sampai ke telinga nya. Aku tertawa melihanya itu.

"ck, urusai namira" tawaku berhenti saat kakashi-senpai mendorong wajahnya mendekat ke arahku, matanya yang sayu itu menatapku sangat dalam. Itu... Berhasil membuat pipiku sedikit ada semburat merah, tapi.. Walaupun sedikit aku tau kalo kakashi-senpai sengaja melakukan ini untuk membalas perbuatanku tadi yang membuatnya malu itu.

"are? Kenapa sekarang pipimu yang memerah, hm? " aku dengan segera mendorongnya untuk menjauh dariku, tapi... Secara fisik dia lah yang menang dariku.

"m-mundurkan wajahmu itu kakashi-senpai" aku terbata bata hanya untuk sekedar berbicara.

"yare yare~ kau ini memang lucu" ucapnya sambil menjauhkan wajahnya dari depanku.

"aku mau beres beres barang yang di penginapan" ucapku tanpa menatap ke arahnya.

"mau ku bantu? "tawarnya.

"boleh saja, sekalian menghemat tenaga" aku tersenyum kecil tapi tidak melihat ke arahnya, pandanganku fokus ke sungai yang airnya mengalir itu.

TBC..
sebelumnya mau minta maap karna baru bisa update sekarang, maappp banget ya... Kan bulan puasa... Maap maapan lah ehe ( ͡° ͜ʖ ͡°)

ARIGATOU MIN'NA..


mission in the village of konohaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang