Chapter 1

41 6 1
                                    

[JANGAN LUPA VOTE YA! PERCAYALAH SATU VOTE DARI KALIAN BISA MEMBUAT SAYA SENANG DAN SEMANGAT ♥️]

TERIMA KASIH ;)
***


1. Curhat

  Akhirnya bel yang ditunggu-tunggu sejak tadi pagi pun berbunyi. Arumi bersama dua sahabatnya lalu pergi keluar kelas sambil bercanda ria. Walaupun suasana hati masih cemburu, tapi Arumi tidak akan melampiaskan pada sahabatnya. Mereka bertiga berjalan menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, Naura dan Ghea berniat menemani Arumi menunggu jemputan nya.

"Gue mau ke rumah lo nanti malem, jangan sok sibuk." Mendengar itu sontak Arumi melihat kebelakang dan mendapati Aksa ada dibelakangnya.

"Lo bicara sama siapa? Lo indigo?" Tanya Naura.

"Ck, gue ngomong sama temen lo itu. Gue dateng jam tujuh"

"Rumah gue lagi enggak butuh tamu. Apalagi tamu bermulut lemes kayak lo." Cetus Arumi.

"Idih, sok lu! Biasanya juga butuh gue buat curhat." Cibir Aksa.

"Ya, dan sekarang gue enggak butuh lo. Jadi enggak usah ke rumah gue."

Aksa melirik kearah Naura dan Ghea.

"Lo berdua pulang aja deh. Ngapain liatin pasangan yang lagi salah paham? Mau jadi penonton? Mending pulang aja, baru deh nonton dirumah. Eits, tapi jangan nonton yang aneh-aneh. Nonton Upin Ipin aja."

"Lo pikir kita sama kayak lo? Dasar pengagum bocah botak!" Ejek Naura.

"Sono pulang! Ngapain masih disini? Biar Arumi pulang bareng gue" usir Aksa.

"Yaudah kita duluan. Hati-hati Arumi" Naura dan Ghea meninggalkan parkiran.

"Ayo balik!" Ajak Aksa.

"Males gue sama lo! Gue masih sakit hati sama perkataan lo tadi pagi. Lemes banget mulut lo, kayak emak-emak di kompleknya Naura tau enggak?"

"Lah? Lo masih marah? Enggak biasanya lo marah lama banget?"

"Gue lagi patah hati dan lo ngomong kayak gitu. Gue tambah sakit hati tau enggak?"

"Yamaap. Sebagai permintaan maaf gue, nanti malem gue bawa makanan juga deh kerumah lo. Sekalian denger curhatan lo juga. Mau enggak?"

Arumi langsung menganggukkan kepalanya. Jika sudah berbicara tentang makanan, Arumi tidak bisa berdiam diri. Baginya makanan adalah hal paling berharga.

"Yaudah ayo pulang!"

***

Seperti biasanya. Setiap malam Arumi hanya berdiam diri di kamar nya. Ayah dan bundanya belum pulang bekerja. Mungkin menunggu hari menjadi larut baru mereka kembali kerumah.

Arumi memandangi langit-langit kamarnya.  Sejak dua tahun lalu ia berhasil menahan perasaan itu sendiri. Arumi mengambil ponselnya lalu browsing mengenai move on. Ia mulai mengetik hal yang ingin dicarinya.

Cara move on paling ampuh!

Namun Arumi menghapus kalimat itu dan mengurungkan niatnya. Lebih baik dia beralih ke Instagram lalu melihat-lihat postingan cogan. Lebih bermanfaat.

Saat sedang asyik memandangi foto-foto cogan, Arumi tak sengaja membaca caption di foto itu.

Cara melupakan paling ampuh ya tidak usah mengingat. Gampang kan?

Seketika gejolak kekesalan keluar. Caption apa-apaan itu! Melupakan dengan tidak mengingat sama bukan?

Untung saja foto nya ganteng.

Arumi, Move On !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang