Chapter 5

29 5 0
                                    

[JANGAN LUPA VOTE PERCAYALAH SATU VOTE DARI KALIAN BISA MEMBUAT SAYA SENANG DAN SEMANGAT ♥️]

*
Jawab dulu kuy!

Kalian asal darimana?

Jomblo atau pacaran?

Smp, Sma atau Smk?

Atau ada yang masih SD?😌

Makasih udah berpartisipasi 🙏
*

***

5. Dekat Bagas

Sekolah telah usai. Semua penghuni sekolah pun sudah kembali ke habitatnya masing-masing. Begitu pula dengan Arumi. Gadis itu pulang diantar oleh Aksa. Tidak biasanya Aksa mau menjemput dan mengantar Arumi seperti beberapa hari ini. Entah dimana cowok itu terbentur hingga kadar ngeselin nya berkurang.

Aksara menurunkan Arumi tepat di depan pagar rumah gadis itu.

"Makasih pak omes!"

"Gue lo julukin apa lagi? Gila lo!"

"Pas kan buat lo yang otaknya udah tercemar? Udah sana pulang." Usir Arumi.

"Rumah gue di depan rumah lo kali! Tinggal jalan dikit udah sampai. Lagian gue mau nemenin lo deh."

"Gak usah. Ada bunda kok, pulang lo!" Tolak Arumi sambil mendorong Aksa.

"Yakin? Siapa tau bunda udah ke butik. Yaudah lah gue pulang"

"Bagus!"

Arumi memasuki rumahnya dengan seulas senyuman. Hari ini bunda sedang berada dirumah, berarti Arumi bisa belajar memasak ataupun curhat pada sang bunda. Arumi berganti pakaian dikamar nya, setelah selesai ia menuruni tangga menuju kamar sang bunda.

"Bunda?" Panggil Arumi sambil mengetok pintu.

"Bunda?"

"Kok gue dikacangin? Bunda tidur kali, ya?" Arumi membuka kamar itu, ternyata pintu kamar tidak terkunci.

Arumi menjelajahi kamar itu namun tidak ada tanda-tanda bundanya di dalam. Pikiran Arumi langsung tertuju kepada pekerjaan bundanya itu. Mungkin bunda kembali ke butik? Tapi bunda bilang tadi pagi dia tidak ke butik hari ini.

Arumi terduduk lemas di ranjang orang tuanya itu. Padahal tadi pagi Arumi sangat senang jika bundanya tidak bekerja hari ini, walaupun sang ayah masih di luar kota. Namun baru jam dua siang bundanya sudah pergi kembali.

Kalau tau begini mending tadi Arumi mengizinkan Aksa untuk menemaninya.

Arumi berjalan ke kamarnya lagi dengan beribu-ribu kekesalan di dalam hati. Bunda sama ayah sama saja! Sama-sama sibuk sendiri!

Lebih baik rebahan sambil main ponsel daripada menunggu bunda atau ayahnya pulang.

Ting

Baru saja Arumi menghidupkan data selulernya, berbagai macam jenis manusia mengiriminya pesan di aplikasi WhatsApp.

Ada satu nomor yang tidak ia simpan, namun melihat profil orang itu Arumi langsung mengenali pengirimnya.

Bagas : Arumi?

Arumi : Iya?

Balasan pesan itu terkirim dan langsung dibaca oleh Bagas.

Bagas : Save ya! Lo lagi apa?

Arumi : Iya, rebahan.

Bagas : Dasar kaum rebahan, hahaha.

Arumi : Ada apa ya kak?

Arumi, Move On !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang