***
Kesalahan terbesar ayahanya sebagai Dewa adalah jatuh cinta pada seseorang yang tidak memiliki benang merah takdir dengannya. Hal tersebut membuat seorang Kim yang berstatus Putra Mahkota satu-satunya untuk Kerajaan Langit harus berkorban demi ayah dan adik yang sangat ia sayangi.
Kim kecil dilahirkan membawa sifat kebaikan alam semesta, ia diciptakan takdir untuk mempimpin Kerajaan Langit selanjutnya yang akan mengurus bumi, ia bahkan sudah membawa kekuasaan dan kekuatan ditangannya untuk melindungi bumi dari kegelapan nantinya.
Sejak kecil Kim begitu dikagumi karena kemurahan hatinya, ia bahkan tersenyum bahagia ketika mengetahui bahwa ayahandanya memiliki putra lain selain dirinya. Tetapi berbeda dengan penghuni langit lainnya yang tak terima, lalu mengasingkan Jung dan ibunya hingga menderita kelaparan, sementara ayahnya akan menjalani hukuman berat nanti.
Kim kecil yang memiliki hati murni mengetahui bahwa Jung adiknya diasingkan karena dianggap mengancam tahtanya, iapun pergi menemui adiknya dengan menembus segel kekuatan besar yang di ciptakan para Dewa untuk mengurung Jung yang bahkan tubuhnya baru bisa berjalan.
Kim menangis melihat keadaan adiknya dan bertekad akan datang setiap hari menjenguknya dan membawa makanan serta bermain bersama tanpa sepengetahuan penghuni langit. Dan begitulah ikatan persaudaraan keduanya terjalin. Kim yang begitu menyayangi Jung, mengajari banyak hal tentang kehidupan dan kebaikan, ia bahkan mengajari adiknya itu bagaimana mengendalikan kekuatan hingga mengeluarkan sayap untuk terbang.
Kim terkejut ketika Jung memiliki sayap berwarna hitam pekat yang sangat berbeda jauh darinya, Jung bahkan akan menangis kesakitan ketika sayapnya keluar. Ia berkata rasanya seperti terbakar bara api yang dinyalakan selama ratusan tahun.
"Hyung.. apa rasanya sesakit ini ketika memiliki sayap?"
Air mata terjatuh dari rengekkan anak berusia lima tahun tersebut hingga membuat Kim merasakan sedih yang teramat dalam, ia merasa bahwa ini tidak adil untuk adiknya yang tidak melakukan kesalahan. Ia pergi menemui Raja Langit yang tak lain adalah ayahnya sendiri, Kim menghadap Raja dan tetua Kerajaan yang duduk diatas singgahsana tahta. Semua orang tersenyum merasa bangga ketika Kim yang berusia sembilan tahun berjalan memasuki istana.
"Ayah, aku datang ingin berkeluh kesah, semua orang berkata bahwa aku akan menjadi raja selanjutnya yang akan melindungi bumi. Tapi aku akan menolakknya hari ini"
Semua orang terkejut atas ucapan sang penerus tahta.
"Bagaimana bisa aku duduk ditahta untuk melindungi bumi, sedangkan aku tak bisa melindungi adikku sendiri dari rasa sakit. Aku bahkan tak bisa membebaskan ayah dari hukuman. Tapi hari ini aku akan berkorban demi ayah dan jung, aku siap mengorbankan nyawaku dan melepaskan tahta ini"
Tepat setelah menyelesaikan ucapannya yang bijaksana, semesta pun berguncang. Bahkan penghuni Langit marah besar mendengarnya. Hingga akhirnya keputusan sulit pun dibuat, yakni memberi titah untuk mengurung dan membekukan putra Dewa yang memiliki darah kegelapan di nadinya itu pada Labirin mengerikan selama ratusan tahun.
Tidak ada yang bisa mengendalikan sebuah emosi yang bernama cinta, bahkan untuk ukuran Dewa sekalipun.
Ia lahir sebagai manusia dengan darah iblis yang mengalir dinadinya. Tapi keberadaan nya ditolak di bumi tempat ibunya dan di kegelapan tempat ayahnya berasal. Ia mendapatkan konsekuensi atas kesalahan yang tidak ia lakukan, ia dibawa ke Langit menjalani hukuman sebagai pelayan Dewa seumur hidupnya.
Kejam bukan?
Tapi itulah takdir yang memang harus berjalan sesuai rencana, jika dilanggar maka akan ada hukuman dan jika menolak, akan butuh pengorbanan besar untuk mengubahnya. Dan itulah yang akan dilakukan Kim, berkorban darah, keringat dan airmata.
***
FMV Trailer Singularity
Watch now :
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY [VSOO]
Fantasy[Update setiap hari Senin] Seseorang dari kegelapan lahir, ia tumbuh menjadi kutukan untuk bangsa Dewa dan ancaman bagi kehidupan damai manusia di bumi. Tujuh putra Dewa diturunkan ke bumi, diberi titah untuk mencari dan menghabisi putra kegelapan...