02.Semakin Jelas

1.6K 185 16
                                    

***

Jisoo melambaikan tangan sambil tersenyum setelah adik dan suaminya masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan halaman depan rumahnya.

Sambil menutup pintu ia  mengelus leher kananya dan mulai tersenyum membayangkan raut wajah Taehyung yang terkejut karena kedatangan Lisa, ketika sedang mencumbunya. Expresi yang sangat lucu bagi Jisoo, bahkan ia mulai tetawa.

Tiba-tiba tawanya terhenti ketika ia mengingat satu hal.

"astaga ! aku lupa mengunci pintu"

Dengan terburu-buru Jisoo kembali untuk mengunci pintu depan, ia bahkan menepuk-nepuk kepala karena lupa akan pesan suaminya. Pesan yang selalu Taehyung bicarakan, yang mana ketika tidak ada dirinya dirumah, baik Jisoo maupun Lisa harus mengunci pintu rumah, bahkan jendela pun harus tertutup rapat. Dan hal tersebut selalu kakak beradik itu patuhi jika tidak ingin Taehyung marah besar.

Ruang tamu sudah beres serta bersih berkilat, tujuannya sekarang adalah dapur dimana terdapat beberapa piring kotor bekas sarapan keluarga sederhananya tadi. Jisoo benar-benar berperan seperti ibu rumah tangga setiap harinya. Dan hal tersebut sudah terjadi, bahkan sebelum ia menikah dengan Kim Taehyung seorang karyawan biasa dari salah satu perusahaan raksasa Korea Selatan bernama HYBi Group.

Dengan status suami yang tidak terlalu mapan seperti pria-pria dahulu yang menginginkannya, Jisoo benar-benar dipuji karena kesederhanaanya, terlebih untuk ukuran perempuan cantik dan serba bisa sepertinya. Beruntung Taehyung memiliki wajah tampan dan rupawan, belum lagi sifat nya yang terkenal amat baik. Jadi beberapa orang tidak terlalu menyayangkan pilihan Jisoo yang tidak menikahi pria kaya yang jauh lebih baik dari Taehyung.

"boombayah..." jerit Jisoo seraya menari tak karuan.

Meski kedua tangannya sibuk dengan cucian piring kotor, itu tak menghalangi Jisoo untuk menari mengikuti beat lagu yang sedang ia putar amat keras.

"Jangan lakukan ...

Sebuah suara lirih memenuhi pendengaran Jisoo, tarian dan bahkan tangannya yang sedang menata piring bersih pun terhenti. Jisoo menarik nafas pelan lalu menatap ke sekeliling ruangan tapi seperti biasa, semuanya sepi hanya ada dirinya. Bertahun tahun ia mendengar gema suara tersebut tapi semakin lama rasanya semakin jelas, bahkan nadanya kali ini terdengar tersiksa dan memohon.

Sebenarnya hal ini membuat Jisoo takut tapi iapun tidak bisa memberi tahu suaminya, ia terlalu naif berfikir bagaimana jika ternyata suami dan adiknya tidak akan percaya dengan apa yang ia alami selama ini dan malah mengganggapnya berhalusinasi. Satu-satunya solusi adalah ia memendamnya sendiri meski semakin lama suara itu semakin jelas terdengar ketika ia sendirian di rumah.

Jisoo masih terdiam mematung dan berfikir, rasa takutnya tak kunjung hilang mungkin lebih baik jika ia segera meninggalkan rumah dan pergi bekerja juga.

"oh astaga! bekerja !!" kalimat dengan tanda seru terus muncul di kepala Jisoo, ia menatap jam dinding. Dan benar saja, ia sudah sangat terlambat untuk pergi bekerja.

Jisoo lupa jika ia punya toko bunga bernama WHITESWAN yang akan buka setiap pagi hingga sore bahkan tak jarang sampai malam hari jika sedang ramai. Toko bunga sederhana yang tak jauh dari rumahnya, WHITESWAN yang menjadi sumber penghasilan Jisoo untuk membiayai hidupnya dan Lisa. WHITESWAN juga tempat awal mula ia bisa mengenal Taehyung yang romantis dan berani.

SINGULARITY  [VSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang