PROLOG

19K 596 7
                                    


Terlahir menjadi anak yang tak diinginkan membuat hidup seorang Ify bagai di neraka. Ibunya sama sekali tidak menganggapnya sebagai anak. Bahkan kakaknya pun memperlakukannya layaknya seorang pembantu.

Andai dia bisa memilih, lebih baik dia tak pernah dilahirkan ke dunia ini. Dari pada dia dilahirkan hanya untuk menjadi lahan kebencian. Dia tidak tahu kenapa ibu dan kakaknya sangat membencinya seperti itu.

Sejak kecil dia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Sementara sang ayah sudah meninggal sebelum dia dilahirkan. Selama ini hanya mbok Tuti lah yang setia merawatnya sejak bayi.

Dari sejak sekolah dasar sampai SMA, selalu mbok Tuti yang datang ke sekolah untuk mengambil rapot ataupun menghadiri rapat orang tua murid. Sementara ibunya tak pernah mau mengurusi kehidupannya. Bahkan sekedar untuk menatapnya pun ibunya seakan tak mau.

Ify sangat iri pada kakaknya yang sangat disayangi sang ibu. Bahkan setiap ingin berangkat kerja, ibunya selalu mencium kening kakaknya itu. Sedangkan dia? Jangankan dicium. Diberi senyuman manis pun tak pernah. Malah yang dia lihat wajah ibunya mengeras penuh amarah saat menatapnya.

Apa yang sebenarnya terjadi Ify sama sekali tak tahu. Tidak ada yang mau memberitahu apa alasan dibalik kebencian itu. Mbok Tuti pun hanya bisa bersedih dan menangis saat dia menanyakan alasan sikap ibu dan kakaknya itu.

Namun meskipun tak diinginkan, Ify tak pernah putus asa membuat ibu dan kakaknya sayang padanya. Dia selalu menuruti keinginan mereka dengan senang hati. Ify bahkan tak masalah saat kakaknya memperlakukannya bukan sebagai saudara.

Tapi meskipun membencinya, ibunya tetap memenuhi kebutuhannya. Dia juga masih bisa melanjutkan ke perguruan tinggi saat dia telah lulus SMA. Hal itu membuatnya yakin kalau sang ibu masih memiliki rasa sayang padanya. Meskipun tidak pernah ditunjukkan secara langsung. Ify optimis suatu saat dia akan mendapatkan kasih sayang yang selama ini tak pernah dia rasakan.

"Mama berangkat dulu ya sayang" ujar Liana pada Devana. Dia mencium kening anaknya itu dengan sayang.

"Iya mama hati-hati ya" sahut Devana tersenyum. Liana pun mengangguk lalu melangkah meninggalkan meja makan. Semenjak suaminya meninggal dia yang menjadi penerus perusahaan.

"Ma"

Liana menoleh dan mendengus saat melihat Ify memanggil dan menghampirinya. Dia tak ingin meladeni anaknya yang satu itu dan langsung masuk ke dalam mobil. Diapun meninggalkan kediamannya dengan Ify yang terlihat berkaca-kaca.

Ify menatap nanar kepergian mamanya. Niatnya memanggil sang mama hanya untuk menyalami mamanya sebelum berangkat. Tapi apa yang dia dapat? Bahkan sekedar untuk menoleh padanya pun mamanya malas. Selalu seperti ini yang dia dapat selama bertahun-tahun.

"Beresin tuh meja makan. Gue mau pergi dulu" ujar Devana tak berperasaan. Dia bahkan sengaja menyenggol lengan Ify hingga Ify terdorong ke samping.

Ify hanya bisa menghela napas beratnya. Dia menatap kepergian kakaknya bersama seorang laki-laki yang merupakan tunangan kakaknya itu. Lalu diapun kembali masuk untuk membereskan peralatan makan tadi.

"Udah biar mbok aja non" kata mbok Tuti berniat mengambil alih pekerjaan Ify. Namun Ify menggeleng seraya tersenyum.

"Ga papa, biar Ify aja mbok" sahut Ify. Dia membawa piring-piring itu ke tempat cucian lantas mencucinya. Setelah itu diapun melap dan meletakkan piring itu di tempat semula. Tanpa disadari air mata luruh membasahi pipinya.

'kapan sih mama sama kak Devana bisa sayang sama aku?' batin Ify sedih. Keinginannya dari dulu hanya satu, disayangi oleh keluarganya sendiri. Namun tampaknya itu sangat sulit sekali.

"Maafin mbok ya non" lirih mbok Tuti pelan saat melihat punggung Ify bergetar. Dia kasihan dengan anak majikannya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya sendiri. Namun dia tidak bisa memberitahu apa alasan dibalik kebencian itu.

Ify pikir dia tidak diinginkan hanya dalam keluarganya saja. Namun siapa sangka setelah nanti dia menikah pun dia kembali merasa tak diinginkan oleh mertuanya. Bahkan ternyata yang lebih menyakitkannya lagi, laki-laki yang menjadi suaminya itupun tak menginginkan dirinya. Lalu apa maksud dari pernikahan mereka?

******

REPOST

24-12-2020

UNDESIRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang