[ Awal ]

514 42 3
                                    

NaruHina Fanfiction

Disclaimer : Masashi Kishimoto Sensei.

Story : AkiyamaHikari.

Genre : Spiritual, Romance, Family, Drama.

***

Naruto ... Naruto ... Naruto ....

Suara itu terdengar jelas di dalam kepalanya. Suara yang begitu lembut, dan mampu membuat hatinya hangat. Namun, sayangnya semua itu hadir di alam bawah sadarnya.

Alam mimpi.

Entah, bisa dikatakan itu mimpi. Atau sesuatu hal itu terjadi saat dirinya berada dalam keadaan setengah sadar.

Saat terbangun, dia akan menghela napasnya kuat, menyadari kenyataan yang ada di depan matanya. Kenyataan yang begitu berat, namun, harus dia hadapi, meski dengan setengah hati.

DUGH! DUGH! DUGH!

Suara gebukan yang berasal dari pintu kamarnya membuat iris mata sapphire-nya, menjadi sendu.

“Hei! Cepat bangun! Jangan lupa siapa dirimu! Jangan bertingkah seenaknya dirumahku!”

Pemuda bersurai orange itupun bangkit dari tempat tidurnya. Berjalan ke arah pintu tanpa mengatakan satu patah katapun.

SREEEG!

Setelah pintu terbuka, dia langsung mengubah ekspresi diwajahnya. Iris mata yang tadinya sendu kini terlihat cerah, ceria. Bahkan, wajah murung yang sempat dia tunjukkan saat bangun dari tidurpun menghilang entah ke mana, tiba-tiba saja senyuman manis menghiasi bibirnya.

“Selamat pagi, Ibu!” sapanya dengan penuh semangat.

“Dasar anak aneh! Kalau kau sudah bangun, cepat turun! Kerjakan tugasmu! Dan juga. Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Kau pikir kau siapa? HEH?? Kurang ajar!!” umpat wanita itu, “Panggil aku Ui-sama! Ingat itu!!” Wanita itu melengos pergi setelah semua perkataan kasarnya.

Kata-kata kasar yang keluar dari mulut wanita itu, sudah menjadi sarapannya di pagi hari. Bahkan, hal itu sudah menjadi makanan yang lezat untuknya setiap waktu.

Naruto menutup pintu kamarnya kembali, dan ekspresi bahagia yang sempat muncul diwajahnya pun, hilang. Hilang sepenuhnya, tanpa sisa, bahkan senyuman tipis sekalipun tidak ada.

“Tugas, ya?” gumamnya.

Naruto masuk ke dalam kamar mandi dan mulai melakukan ritual yang biasa dilakukan orang-orang di pagi hari.

Setelah selesai, dia keluar dari kamar dan turun ke bawah dengan menggunakan pakaian yang rapi. Kemeja putih sebagai dalaman, dengan jas hitam dan dasi yang serasi. Layaknya pegawai kantor pada umumnya. Dia bahkan membawa tas kerjanya. Tapi, bukan ke arah luar, melainkan masuk ke dapur.

“Naruto-sama ...,” sapa para pelayan yang ada di dalam rumah.

“Selamat pagi.” Naruto menyapa balik semua pelayan yang ada, “Baiklah, sisanya serahkan padaku. Aku akan melanjutkannya,” ucap Naruto.

Dia menaruh tas kerjanya di atas meja di dekat dapur. Lengan jas dan kemejanya dia lipat ke atas hingga siku. Kemudian, dia mulai mencuci daging dan sayuran yang ada di meja.

Tugas. Inilah tugasnya. Memasak untuk Keluarga Uchiyama. Lebih tepatnya, dia sudah seperti pelayan yang melayani keluarga ini. Meskipun dia anak angkat. Tapi, status itu sama sekali tidak ada artinya.

Your Home :: NARUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang