[ Tugas lain? ]

259 34 6
                                    

***

Uzumaki Naruto

Tsunade-sama. Maaf, sepertinya, hari ini saya akan bolos bekerja lagi.

Mendapat pesan seperti itu sudah menjadi hal yang biasa bagi Tsunade. Khususnya, dari seorang Naruto.

Tsunade lanjut membaca kalimat yang berikutnya. Sebuah kalimat yang seakan sudah menjadi kalimat lagenda bagi seorang Naruto.

Em ... apa saya akan di pecat setelah ini??

Tsunade tersenyum miring membaca pesan itu.

Entahlah, apa yang membuat dia menaruh perhatian lebih pada pemuda pemilik iris sapphire tersebut. Mungkin karena permintaan Kushina dan Minato?

“Tsunade-sama ....” Seseorang datang dan langsung masuk ke dalam ruangan tanpa permisi.

“Oh! Sai. Kau sudah datang? Cederamu bagaimana?” tanya Tsunade perhatian.

“Sudah sembuh total, Tsunade-sama,” jawab Sai dengan dingin, datar. Persis Naruto. Yang membedakan keduanya hanyalah, yang satu punya begitu banyak ekspresi. Dan, yang satu minim akan ekspresi.

Tsunade tersenyum tipis, “Lalu? Apa kau bersedia untuk kembali dan bekerja lagi di keluarga Uchiyama?”

Sai mengangguk, “Tentu.”

“Baiklah, kalau begitu.” Tsunade puas dengan jawaban yang Sai berikan, “Kalau begitu. Boleh aku tahu kapan kau akan kembali?”

“Besok pagi. Tidak masalah bukan, Tsunade-sama?” tanya Sai datar.

“Tentu! Lakukan sesukamu!”

Sai tersenyum manis. Kedua matanya terpejam sempurna karena senyumnya itu.

***

Naruto menghela napasnya. Tidak masalah kalau dirinya dimanfaatkan secara total. Tapi, paling tidak seharusnya dia diberi sedikit ruang untuk kehidupan pribadinya.

Nyonya Ui bukan hanya mengontrol dirinya. Namun, juga kehidupannya.

Entah sudah berapa kali dia bolos bekerja hanya karena perintah dari Nyonya Ui. Naruto berpikir, dia pasti akan dipecat kali ini.

Drttt ... drttt ... drttt ....

Ponsel Naruto bergetar. Sebuah panggilan dari pemuda yang sudah dia anggap sebagai saudara.

Sai.

“Yo! Sai? Apa kabar? Bagaimana cederamu?” Naruto langsung memberikan pertanyaan setelah panggilan tersambung.

“Kabarku baik. Cederaku sudah sembuh total,” sahut Sai dari seberang sana.

Sai. Ya! Dia adalah Sai yang sama dengan saat bersama Tsunade.

“Syukurlah! Aku benar-benar minta maaf soal Rui. Dia paling benci jika ada orang yang membelaku. Kau tahu itu, 'kan?”

“Ya ... aku sangat tahu.”

“Kau tidak akan kembali ke sini lagi, 'kan?”

“Tidak. Aku akan kembali. Aku akan datang besok pagi.”

Naruto yang kaget mendengar jawaban Sai pun langsung emosi dan meninggikan nada bicaranya, “Kau gila?? Kau akan kembali?? Benar-benar tidak masuk akal, Sai!! Setelah apa yang terjadi kau masih ingin kembali??”

“Tentu saja.” Singkat Sai.

“Sai! Kau bisa dapat pekerjaan yang lebih baik! Kalau perlu. Aku akan meminta Bos ditempatku bekerja agar kau bisa bekerja di sana!” ujar Naruto.

Your Home :: NARUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang