who?

65 19 4
                                    

Kening alvaro berkerut,melihat kepala sekolah yang tak berhenti-hentinya menasehati.

"Menyebalkan,apa dia tidak tau bahwa kuping ini sudah panas mendengar ocehan gila nya itu"batinnya.

"Alvaro apa kamu dengar!jangan bikin keributan lagi disekolah ini"

Alvaro menaikan sebelah alisnya kemudian mendengus kesal,dan beranjak dari kursi.

"Hey anak nakal,saya belum selesai bicara.Mau kemana kamu hah?" kesal kepala sekolah terhadap sikap alvaro.

"Rooftop"

Alvaro melangkahkan kakinya,disaat melangkahkan kakinya keluar dari ruang kepala sekolah. Ia melihat ada dua sahabat nya yang sudah menuggu sekian lama.

"Ayo cabut"Ucap Alvaro cuek.

Kedua sahabat menoleh,bangun dari duduknya dan mulai  mengikuti langkah Alvaro.

melihat wajah masam Alvaro, keduanya menoleh satu sama lain.

"Kepsek ngomong apa ke lo var?kok kayanya muka lo masem banget keluar dari ruang kepsek"tanya Ali membaca keheningan.

Namun percuma,Pertanyaan Ali tidak digubris sama sekali oleh Alvaro.Melihat itu Ali dan Ihsan hanya mengangkat bahu tak acuh.

***

Di sebuah ruangan yang temaram,seorang wanita tengah duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki yang terikat.

Byurr...

"Bangun,"suruh orang yang menyiram air.

Wanita itu terbangun, Menampilkan raut wajah ketakutan.

Wanita itu mengerang menahan rasa pening,dan badannya terasaa sedikit sakit.Dia mendongak dan melihat siluet seseorang yang berdiri di depannya.

"L-lo siapa?"Tanyanya terbata.

Nampak jika orang itu sedang tersenyum lebar sekarang.

Orang itu memutar wajahnya, melangkah menjauh dan mendekati sebuah meja yang ada di sana.

Melihat orang itu menjauh,wanita tersebut sesaat dapat menghela nafas lega.

Wanita itu bergerak gelisah,berupaya melonggarkan ikatannya.

"Sabar ga usah terburu-buru,nanti bakal gue lepas.Tapi bukan lo yang bakal gue lepasin."Dia menoleh dengan tangan yang memegang sebuah pisau.

Wanita itu bingung."L-alu..."

"Nyawa lo."

Wanita diam,terbelalak mendengar omongannya.

Orang itu melangkah menatap si wanita datar.Ia menarik dagu wanita itu dengan kasar,membuat si wanita meringis kesakitan diikuti dengan air mata yang perlahan meluruh.

"Jangan menangis sayang..."Ucapnya sambil mengusap air mata si wanita.

"J-jangan sakiti g-gue...gue mohon..."ucapnya dengan susah payah .

Up NoRmALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang