3. Surat

11 4 0
                                    

Ibarat udara yang tak kasat mata dan tak tertatap retinamu. Tapi aku selalu ada dan tetap menjadi pengagum rahasiamu.

Happy Reading...
Ini sudah jam pulang, Dan bel berdering sudah terdengar beberapa menit yang lalu. Tapi Fira, Tetap saja duduk dikursinya sambil mengelamkan wajahnya di meja tepat diatas kedua tangannya yang di lipat.

Fira terlalu malas untuk berdesak-desakan dipakiran. Fira menunggu hingga lima belas menit. Usai lima belas menit tersebut berlalu, Fira beranjak pergi dari kelasnya.

Saat ingin hampir menuju tempat pakiran. Mata Fira tak sengaja melihat seorang cowok yang tengah bermain basket sendirian, Cowok tersebut adalah Reza, Ia mengenakan baju olahraga basketnya dengan nomor punggung 1.

Fira menghampiri Reza yang tengah berusaha memasuki bola dari jarak yang cukup jauh tersebut kedalam ring, Dan... berhasil lalu Reza mengambilnya kembali dan melemparnya lagi ke dalam ring. Begitulah seterusnya.

Fira yang melihat Reza mengeluarkan cairan bening di pelapisnya. Segera ia mengeluarkan minuman mineral dari tasnya dan menulis sesuatu disana. Lalu menaruh disamping tas milik Reza, Yang terletak dibangku penonton dibarisan pertama.

Lalu dengan cepat Fira bergegas pergi, Agar Reza tak mengetahui keberadaannya.

Fira menaiki motornya dan menancap gas untuk pulang kerumahnya. Reza yang tengah selesai bermain basket, Tiba tiba terkejut dengan sebuah botol mineral disamping tasnya.

"Loh, Punya siapa ini?" Bingung Reza sambil memerhatikan botol mineral tersebut. Lalu Reza melihat ada sebuah selembar kertas. Ia langsung mengambilnya dan membacanya.

-----------------------------------------------
Semangat !!! >○<

Dari aku : Pengintai kegiataanmu
-----------------------------------------------

Kening Reza berkerut, Lalu menoleh ke kanan dan kekiri, Untuk mencari siapa yang telah memberikan minuman dan kertas tersebut. Namun disekelilingnya tak ada siapa pun dan hanya dirinya disana. Tak ambil pusing, Reza langsung mentengkuk minuman tersebut karna tenggorokannya yang terasa sangat sangat kering.

☆~☆~☆


Pagi hari yang begitu cerah, Sekitar pukul enam lewat lima belas menit. Gadis yang berkulit putih, memakai kaca mata dan menguncir rambutnya menjadi dua bagian.

Gadis tersebut Fira, Ia telah siap dengan seragam sekolahnya dan tak lupa tasnya. Fira menyalami kedua orangtuanya sebelum berangkat sekolah. Lalu Fira mengambil motor nya di bagansi.

Selang hanya beberapa menit, Fira telah tiba disekolahnya. Wajahnya yang tadi ceria saat dirumah, Kini menjadi lesu dan datar saat memasuki area sekolah. Fira terlalu malas bersekolah, Bukan karna malas belajar, Tapi karna malas dibulli oleh geng vels tersebut.

Dengan langkah yang berat, Ia menuju ke kelasnya. Jam pelajaraan pertama dimulai, Semua murid sedang sibuk menghafal rumus matimatika yang telah Pak Yogi berikan kemarin.

Untung Fira mengahafalnya kemarin malam, Jadi ia terlihat santai santai saja, Sambil membaca kembali rumus tersebut. Siapa tau saja ia lupa.

Pak Yogi merasa muridnya telah siap. Segera ia menyebut nama nama murid sesuai nomor absen, Lalu menyuruhnya untuk maju kedepan.

Semua murid yang maju kedepan, Secara 99% Banyak yang hafal. Namun 1% Ada yang tidak hafal rumus tersebut. Yaitu Nesyla, Nesyla dihukum oleh pak yogi untuk memungut sampah yang berserakan di area sekolah.

Dengan hati kesal dan marah, Nesyla terpaksa menjalani hukuman yang telah Pak Yogi berikan. Jam istirahat berbunyi, Segera kedua sahabat Nesyla pergi untuk menghampiri Nesyla.

Fira tersenyum lebar dan menghirup oksigen lalu membuang nya secara perlahan, Akhirnya ia bisa merasakan yang namanya kebebasan untuk sementara. Ia melihat kearah jendela disana terdampak jelas bahwa geng vels sedang beradu mulut. Fira tertawa kecil, Lalu matanya tak sengaja menatap Reza yang sedang tertawa kecil dan sesekali tersenyum bersama kedua sahabatnya. Entah apa yang mereka bicarakan.

Fira yang melihat Reza tersenyum, Membuat nya ikut tersenyum.
"Bagi aku bahagia itu sederhana, Hanya menatap ia sedang tersenyum kemudian aku tersenyum juga." Batin Fira dan masih menatap Reza melalui kaca jendela.

Bagi Fira, Menatap saja dari jauh sudah cukup baginya. Apalagi melihat Reza tertawa atau tersenyum, Itu sudah membuat Fira senang.

Gak ada angin gak ada apa apa, Fira ingin menulis surat untuk Reza secara diam. Ini baru pertama kali ia mengirim surat untuk cowok sejak kemarin. Fira mengambil selembar kertas yang tadi ia telah sobekan lalu tak lupa mengambil bolpin untuk menulis.

------------------------------------------------
Teruntuk kamu, yang telah lama hinggap di hatiku.

Dan Hai, untuk kamu yang sering kali membuat sudut bibirku tertarik hanya karna menatap wajahmu.

Entah kapan perasaan ini datang dan menetap aku tidak tahu yang ku tahu hanyalah aku, orang yang mencintaimu dalam diam. Rasanya aku tak pernah bosan untuk selalu menatapmu dengan berbagai tingkah konyol yang selalu kau lakukan dengan sahabatmu.

Aku lah orang yang sering kali menerima gunjingan hanya karna menatapmu. Bagi mereka aku tidak pantas untuk berada disisimu apalagi memikirkan mu. Yah aku juga sadar, diriku hanyalah butiran debu jika dibandingkan oleh berlian seperti dirimu.

Berpindah dari itu, Aku adalah orang yang selalu gugup saat berpapasan denganmu. Konyol memang, tapi inilah diriku yang dengan lancang mencintai dirimu. Seharusnya aku sadar diri dan melupakan dirimu. Namun rasanya mustahil, kamu sudah benar-benar mencuri sebagian jiwaku. Dan kamu dengan beraninya membuat alat pemompa darahku berdetak tak karuan.

Hahaha, jangan tersingung.

Dan di akhir surat ini aku meminta maaf telah lancang mencintaimu dan seharusnya aku juga mengucapkan terima kasih telah menjadi semangat bagiku.

-Dari aku : Pengagum rahasiamu. ^○^
12/04/2020.
------------------------------------------------

Fira tersenyum puas, Lalu melipat lipat kertas tersebut. Dan beranjak pergi menuju loker milik Reza. Fira memasukan surat tersebut disela sela loker tersebut dan memasukannya secara hati-hati. Untung saja keadaan disana sangat sepi, Jika ketauan oleh murid murid yang lain bagaimana? Apalagi ketahuan oleh geng vels bisa mati Fira.

"Bisakah kau kucintai, Tanpa harus dengan cara diam diam?" Tanya Fira sembari tersenyum dihadapan benda mati yaitu loker milik Reza sebelum beranjak pergi.

☆~☆~☆

The Secret Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang