5. Sakit

10 4 0
                                    

Hidup ini tidak ada yang abadi,
Setiap masalah pasti punya solusi,
Setiap cobaan bisa dilewati,
dan setiap kecemasan
bisa kita atasi.

Happy Reading...
Saat Fira ingin memasuki rumah, Ia merasa ada mobil di dekat rumahnya, Fira menoleh kebelakang dan benar saja ada mobil yang terletak tak jauh dari rumahnya. Fira mengabaikannya dan langsung masuk kedalam rumahnya. Padanganya menyapu kesekeliling rumah ternyata ibunya tak ada begitu pula ayahnya. Namun ia mencium wangi makanan dari arah dapur, Fira sudah menebak bahwa ibunya lah yang sedang memasak. Dan ayahnya? Mungkin sedang bekerja dikantor.

Fira takut jika ibunya mengetahui keadaanya yang acak acakkan seperti ini. Tanpa basa-basi Fira beranjak menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Yang pertama yang ia lakukan dikamarnya yaitu mandi, Ia berusaha keras agar bau tersebut hilang. Sebuat saja Fira itu gadis yang lemah, Ia menangis sejadi jadi dibawah slower.

Matanya kembali menjadi merah lagi. Ia terlalu lemah berhadapan dengan geng yang kejam tersebut. Sebuah ketukan pintu tiba-tiba mengejutkannya.

Tok...Tok...Tok...

"Fira, Kamu udah pulang nak? Ayok turun kebawah. Mamah udah siapin nasi goreng kesukaanmu" Ajak Ibu Fira.
Namun tak ada jawaban dari Fira. Fira hanya menahan tangisanya.

Ibunya mendengar ada suara air yang terus menerua jatuh kelantai. Ibunya menduga Fira sedang mandi.
"Kamu lagi mandi Fira? Yasudah mama tunggu ya dibawah" Pamit beliau lalu pergi kearah dapur untuk menyiapkan makanan.

Fira mengigit bibir bawahnya. Ia harus kuat tidak boleh lemah dihadapan ibunya. Fira dengan cepat menyelesaikan mandinya.

Usai mandi dan bersiap untuk makan. Fira menatap penampilannya di pantulan cermin. Penampilannya kini sudah mendingan Tubuhnya yang tadi bau menjadi wangi, rambutnya pun menjadi rapi namun pendek sebahu.

Fira tak menyukai rambut yang pendek. Tapi gak papa suatu hari pasti kembali panjang. Perutnya kini sudah bergetar karna sedari tadi ia belum makan dari jam istirahat pertama, Ia hanya terduduk diam di rooftop.

Kaki mengayunkan menuju kebawah. Disana sudah terdapat ayah dan ibunya yang tengah duduk untuk bersiap makan.

Fira mendudukan bokongnya dikursi makanan yang berhadapan di depan ayahnya dan ibunya. Kening kedua orang tau Fira berkerut. Terlihat heran dengan rambut Fira yang kini menjadi pendek.

"Loh nak kok rambutnya jadi pendek?" Tanya Ibunya terheran sebab putrinya tak menyukai rambut pendek.

"Hmmm, Fira gerah kalo rambut panjang. Jadi Fira potong pendek" Jawab Fira berbohong.

"Itu kamu yang potong?" Tanya ayahnya yang sedari tadi terdiam.

"Iya" Jawab Fira dan dibalas beroh saja oleh ayahnya.

Kemudian setelah itu mereka fokus kepada makanan.

☆~☆~☆

Pagi hari yang begitu cerah sekitar pukul enam belas lewat tiga puluh. Fira tetap berada di kasur miliknya. Ia menurung niat untuk pergi kesekolah.

Biasanya jam segini Fira telah siap dengan seragam sekolahnya namun, Kejadian kemarin membautnya merasa malas untuk pergi kesekolah.

Ibunya secara tiba tiba masuk bersama ayahnya tanpa ketukan dipintu.

"FIRA! Ini sudah jam berapa kamu masih tidur!" Marah Ibunya yang sedari tadi meneriaki putrinya untuk sarapan.

The Secret Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang