Kau bagaikan bunga mawar,
Mempersona memikat hati,
Saat ku petik kau melukai.Happy Reading...
Fira tengah melamun di taman belakang sekolah. Tatapannya kosong wajahnya terlihat lemas. Fira terlalu bosan, Terkadang iri melihat murid yang lain memiliki teman atau sahabat.Fira ingin sekali ada sebuah tempat dimana ia bisa bercerita, bercanda, bergosip, dan lain lain. Tapi sangat disayangkan, Tempat tersebut tak akan bisa ia dapatkan.
Fira ingin sekali membuka interaksi dengan murid yang lain dengan cara mengombrol dengan teman sekelasnya, Namun mereka selalu menghindar sebab jika ada yang berteman dengan Fira. Maka bersiap lah ia akan mengalami hari harinya seperti Fira.
Jadi setiap ada tugas kelompok ia selalu sendirian, untung saja ia pintar jadi bisa menjalaninya dengan tenang tanpa bantuan dari siapapun. Bahkan kedua orang tuanya tak mengetahui jika anak satu satunya selalu dibully, Fira tak mau menjadi beban lagi bagi ayah dan ibunya.
Hingga suatu hari Fira ingin sekali meninggal, Sebab hidup pun tak ada artinya bagi dirinya. Hari harinya yang ia jalani terlihat membosankan dan mengerikan. Sebab setiap hari ia akan mendapatkan bully dari geng vels tersebut. Guru guru pada menanyakan mengapa Fira jarang sekali berinteraksi dengan teman sekelasnya.
Ingin rasanya mengungkap bahwa ini adalah suruhan dari Geng Vels. Namun selalu di ancam oleh geng vels agar tak memberitahu guru yang sebenarnya.
Kemudian Fira teringat tentang Reza, Apakah ia sudah membacanya? Atau belum? Atau apakah dibuang? Pertanyaan itu kini mengutar di benak Fira.
Akhirnya Fira bangkit menuju loker milik Reza. Disana ada tong sampah yang berdekatan dengan loker. Segera Fira menuju tempat sampah tersebut.
Lalu ia memasukan tanganya dan menguncak uncak sampah sampah hingga akhirnya ia menemukan selembar kertas yang telah diremas.
Fira membuka kertas tersebut dan betul saja itu adalah kertas darinya.Fira hanya menahan rasa sakitnya yang kini ia rasakan di hatinya. Ingin menangis namun, Ia tersadar disini banyak murid yang berlalu lalang. Sebab masih jam istirahat.
Ia menatap kertas tersebut dengan tatapan sedih.
"Maaf ya, Seharusnya gue gak usah bikin surat ini. Kalo ujung ujungnya juga lo buang." Monolog Fira lalu ingin memasukan surat tersebut kekantong sakunya, Namun dihentikan oleh seseorang."Berhenti!" Teriak seseorang. Fira yang tadi ingin memasukan surat tersebut terhenti dan menoleh kekanan dan kekiri. Namun tak ada siapapun.
Tiba tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang. Refleks Fira kaget lalu menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang menepuknya tadi. Ternyata itu Nasyla dan bersama geng Velsnya. Nasyla langsung menarik kertas tersebut dari tangan Fira.
"Ini elo kan yang buat? Ini juga tulisan elu. Ini surat buat Reza kan?" Tanya Nasyla bertubi tubi dengan tatapan tajamnya sambil berkaca pinggang.
"Gua tadi gak sengaja lihat Reza baca itu surat, Dan eh langsung di buang ke tempat yang layak!" Kompor Aliya yang mampu membuat Fira sakit hati atas ucapan Aliya tadi.
"Jawab jujur ini surat dari elo kan!" Tanya Nesyla sekali lagi tapi kali ini dengan nada yang sangat tegas. Hingga membuat Fira tak berani melihat wajah Nesyla.
Samar samar Fira menganguk.
Lalu sebuah tangan langsung mencengkram lengan kirinya dengan kuat. Hingga membuatnya meringis kesakitan. Fira dibawa oleh geng vels ke belakang sekolah, Disana sepi sangat jarang ada yang berjalan ke belakang sekolah. Tapi ada sih yang sering disana tapi itu khusus buat murid yang datang terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Life
Teen FictionRumit dan sulit. Dua kata yang dapat menggambarkan bagaimana kehidupan yang selama ini dijalani Fira. Setiap hari-harinya tak pernah luput dari bully-an Geng Vels. Geng yang beranggotakan cewek-cewek cantik idaman satu sekolah. Kisahnya bukan hany...