•O4•

21 5 3
                                    

Tangannya mengepal keras, giginya bergemelatuk tak karuan, matanya memerah bak mata iblis.

Mira tak ambil keputusan untuk diam, jika ia menyerah disini mungkin semuanya takkan terungkap.

Melihat keadaan Mira sekarat, mereka langsung menghampirinya seperti hendak dibunuh.

Dengan keyakinan penuh ia mulai menyerang kedua pria tersebut.

Satu Bogeman mentah mendarat di wajah pria gangster ini membuatnya tersungkur dan menjatuhkan pistolnya.

Entah sejak kapan Mira bisa bela diri, mungkin dirinya sedang kesetanan.

Dengan brutal Mira mengajar kedua pria ini menyebabkan keduanya babak belur dan salah satu dari mereka muntah darah.

Rasa kemanusiaan Mira tiba tiba muncul, segera ia menghentikan aksinya ia mulai mengambil airgun dan menancap gas untuk berlari dari tempat ini.

Kakinya seperti kaki robot yang digerakkan seseorang tak bisa berhenti, dengan menahan nyeri yang ada Mira terus saja berjalan tak peduli dirinya akan tersesat atau apa.

Tujuannya sekarang adalah menemukan pria bodoh itu, membunuhnya dan segera kabur dari sini.

Dalam derapnya, samar- samar ia mendengar suara lelaki yang khas sekali.

Suara itu sangat ia kenali, Mira harus menghampirinya dan menarik pelatuk pistol agar lelaki tersebut mati di tempat.

Dari kejauhan sudah terlihat punggung lelaki tersebut, namun lelaki itu tidak sendirian ia bersama dua orang yang Mira pikir adalah anak buahnya— lagi.

Tubuhnya bergetar hebat, ini baru pertama kalinya ia berdarah darah begini, seingatnya yang paling parah adalah terkena pisau itupun hanya seperti siletan.

Mira menambah langkahnya, ia ingin melihat dengan jelas seperti apa rasa ketakutan lelaki itu jika ia menodongkan airgun.

Dengan susah payah ia menelan ludahnya, berharap ini adalah kali pertama dan terakhir kalinya Mira menyakiti seseorang.

"KELUARKAN SAYA DARI SINI SEKARANG JUGA!!!!!"

"Jika tidak aku akan membunuhmu!!"
Cerca Mira yang sudah menodongkan airgun nya.

Hangyul yang mendengar teriakan tersebut terkejut dan secepat mungkin ia mentralkan rasa terkejutnya dengan mengangkat kedua tangan seperti sesorang yang tengah tertangkap basah.

Dua pria yang ada di depan hangyul juga tidak kalah gercepnya, mereka langsung saja mengambil airgun yang lebih besar dari kantong celananya.

"Keluarkan saya dari sini!!"

Ketika matanya bertatapan dengan gadis mungil ini, senyum smirk tercetak jelas di mulut hangyul.

"Hebat!!"

Mira yang sudah geram, melangkahkan kakinya mendekati lelaki gila ini dan menodongkan senjatanya.

Dan seketika dua anak buah hangyul juga menodongkan senjatanya bahkan dua langkah lebih jauh dari derap hangyul.

Tapi hangyul seakan untuk memberi isyarat kepada dua anak buahnya, bahwa hangyul sendirilah yang bisa menghadapi gadis ini.

"Kau harus mendapat hadiah, aku mengapresiasimu!!"

"Saya ga perlu hadiah!!"

"Kau harus diberi hadiah, jarang ada seseorang yang selamat di ruang eksekusi itu"

Mira membulatkan matanya, sebenarnya pria ini siapa?.

"Oke kalau itu maumu, aku ingin kau keluarkan aku dari sini!!"

' 𝐚 𝐜𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 '  𝕃𝕖𝕖 𝕙𝕒𝕟𝕘𝕪𝕦𝕝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang