•O5•

17 3 0
                                    

'Hangyul, cepat kamu kembali kerumah sekarang juga'

'buat apa pa?'
'papa mau ngotot biar hangyul Nerima semuanya?'

'Pulang gyul, mamamu pingsan'

'ga usah buat alibi yang ngga engga deh pa, papa tau sendiri kan kalau hangyul ga suka'

'papa mohon sama kamu!!"

Suara parau papa terdengar jelas sekali dalam telepon, kalau sudah begini hangyul tak berani buka suara.

Walau keputusannya sudah bulat, tapi jika papanya sudah mengeluarkan seluruh rasa lelahnya, hangyul tak tega, dengan berat hati ia pun mengiyakan ajakan papanya untuk kembali kerumah.

'Hangyul kesana sekarang'

Hangyul langsung mematikan telepon sepihak, dipanggilnya seungyeon  untuk menyiapkan mobilnya.

"Sudah berubah pikiran??" Tanya seungyeon  sesekali terkekeh kecil.

"Jangan membuatku ingin membunuhmu juga!!"

"Santai kawan!!, Hahahhaha"

Hangyul tak menggubris perkataan seungyeon dan langsung membuka mobil untuk menuju kembali ke rumahnya.







"Akhirnya kamu kembali, gyul!" Sambut Jinhyuk selaku papa hangyul.

"Mana mama, pa?"

"Di kamar, mending kamu samperin mama kamu dulu, setalah itu kembalilah ada yang mau papa bicarakan" ucap Jinhyuk sembari menepuk pelan bahu hangyul lalu pergi.

Hangyul hanya memutar bola matanya malas, pikirannya kacau sekarang, tapi bagaimanapun juga ia harus memikirkan kata kata yang pas untuk tidak menuruti omongan papanya.

Hangyul melangkahkan kakinya menuju kamar mamanya.







Hangyul melihat muka pucat perempuan yang telah melahirkannya itu.

Diusapnya perlahan anak rambut yang menutupi muka dan mencium pelan kening mamanya.

"Ma!, Hangyul pulang"

"Jangan gini terus ma, hangyul ga suka"

Hangyul menghela nafas, walaupun hangyul agak kesal dengan kejadian tadi tapi mau bagaimanapun juga ketika ia melihatnya terbaring lemah ia tak tega.

"Jangan paksa hangyul untuk nurutin obsesi kalian berdua"

"Hangyul udah lakukan yang terbaik untuk kalian berdua, tapi hangyul mohon jangan paksa hangyul untuk menuruti permintaan kalian yang terakhir ini"

Tiba tiba mata Irene selaku mama hangyul bergerak perlahan dan mulai memperlihatkan mata nya yang cantik itu.

"Hangyul!!" Ucapnya dengan suara parau dan berusaha untuk mendudukkan dirinya.

Hangyul hanya tersenyum tipis dan membantu Irene untuk duduk.

"Kenapa kamu kabur??"

' 𝐚 𝐜𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 '  𝕃𝕖𝕖 𝕙𝕒𝕟𝕘𝕪𝕦𝕝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang