Happy Reading 💛
"Arvinnn bangunn!" ucap Elina.
"Iya Maa ini Arvin udah bangun."
"Kamu kenapa sih susah banget di bangunin tuh liat udah jam berapa sekarang?"
"Astaga Maa 15 menit lagi Arvin masuk."
Dengan cepat Arvin pergi ke kamar mandi untuk mandi dan setelah itu dengan tergesa-gesa memakai seragamnya.
"Ma Arvin pergi dulu ya."
"Kamu ga sarapan dulu?"
"Ga Ma ini udah mau telat ke sekolahnya."
"Yaudah hati-hati."
"Iya maa, assalamualaikum," ucap Arvin sambil menyalami Mamanya.
"Waalaikumsalam."
Di lain tempat dira juga terlambat bangun terpaksa Dira tergesa-gesa mandi dan memakai seragamnya. Ia harus menunggu angkot untuk ke sekolahnya.
"Mana ni angkotnya? astaga 10 menit lagi masuk." Dira cemas.
Saat mengendarai motor nya untuk ke sekolah Arvin melihat cewek yang menabrak nya waktu itu.
"Ngapain dia di situ, kan bentar lagi mau masuk?" tanya Arvin pada dirinya sendiri.
Setelah mengucapakan itu Arvin langsung pergi ke tempat Dira.
"Lo buruan naik!!"
"Naik kemana?" Dira bingung.
"Astaga lo ni lemot banget sih. Ya naik ke motor gue lah."
"Kenapa gue harus naik motor lo? kenal juga ga," ucap Dira cuek.
"Astaga lo banyak nanya ya, lo mau telat ke sekolah. Bentar lagi gerbang di tutup."
"Emangnya kita satu sekolah?"
"Lo ga liat seragam gue, udah ah lo mau naik atau ga sih? Klau,ga mau yaudah gue duluan."
Dira terpaksa harus ikut karena kalau ga dira bisa telat dan dira ga mau kena hukuman dari guru killer.
"Eh tunggu, ya gue mau ikut ke sekolah bareng lo."
"Yaudah ni pakai dulu helm nya dan cepetan naik."
Setelah Dira naik ke atas motornya arvin langsung melajukan motornya untuk sampai ke sekolah. Beruntung gerbang belum di tutup dan bel berbunyi ketika mereka pas tiba di parkiran sekolah.
Arvin memarkirkan motornya dan dira pun turun dari motor arvin.
"Makasih." Ucap Dira singkat sambil mengembalikan helm milik arvin dan langsung meninggalkan arvin sendirian di parkiran.
"Eh kok dia suka banget sih ninggalin. Kan gue belum bilang iya atau sama-sama," ucap Arvin geram
Arvin pun melanjutkan jalan menuju kelas nya.
"Diraa!" panggil Lisa.
"Apaan sih sa?"
"Kok lo tumben telat sih. Kan biasanya lo datang paling awal?"
"Ya gue bangunnya kesiangan."
"Ke enak an ya lo tidurnya sampai lupa harus sekolah."
"Ga tau ah."
Saat dira sedang melihat ke arah pintu kelas nya ia tak sengaja melihat cowok yang memboncenginya pergi ke sekolah tadi masuk ke kelasnya.
"Itu kan cowok yang bonceng in gue ke sekolah tadi. Dia di kelas ini juga." Batin Dira.
"Sa itu anak baru? Terus dia di kelas kita?" Dira menunjuk ke arah Arvin.
"Iya. Kok lo masih nanya sih? Emang nya lo ga liat kemaren."
"Hehe gue kemaren ga merhatiin kali."
*****
Bel istirahat pun berbunyi.
Semua siswa pun berhamburan pergi ke kantin.
"Dirrr ke kantin yuk! laperrr banget gue rasa nya mau pingsan," ucap Lisa.
"Idihh lebay banget sih lo. Klau mau pingsan, pingsan aja sana gue ga mau nolongin," ucap Dira sambil berjalan mendahului Lisa.
"Iihh Dira!!! Jahat banget sih lo jadi temen," ucap Lisa sambil berlari mengejar dira yang mendahului nya berjalan.
Dira tak menghiraukan ucapan Lisa. Ia melanjutkan jalannya menuju kantin.
"Vinn lo ke kantin ga?" Tanya Vino.
"Ya ke kantin," ucap Arvin.
"Yaudah ayo!" ucap Vino.
Di sepanjang perjalanan ke kantin semua siawa perempuan hanya menatap dan memuji ketampanan arvin.
" Itu Arvin anak baru yang baru masuk kemaren kan. Ganteng banget sih."
"Astaga ganteng nya mau ga dia jadi pacar gue."
"Aduhh itu pangeran dari mana sih."
Ya seperti itu lah kata-kata para siswa perempuan kepada Arvin.
Arvin tetap berjalan dan tidak menghiraukan apa yang di kata kepadanya.
Sesampainya di kantin arvin dan vino menuju meja yang masih kosong.
"Vin lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin," ucap Vino.
"Nasi goreng sama teh es aja."
"Oke," ucap Vino yang langsung meninggalkan Arvin.
Saat menunggu Vino untuk datang membawa pesanan nya. Datang lah dela dengan gengnya menghampiri meja arvin.
"Haiii Arvin, kamu anak baru itu kan
Kenalin nama aku Dela." Ucap Dela genit.Ya dia Adela Nathania cewek cantik tapi sifat nya berbanding terbalik dengan kecantikan wajah nya. Ia suka ke club malam, genit dan lain-lain nya. Dela juga mempunyai geng yang suka membully dan dela tak akan sengan-sengan membully siapa saja yang dekat dengan orang yang ia sukai.
Arvin hanya diam tak menghiraukan ucapan dela. Arvin lebih memilih memainkan hp nya.
"Ehh Dela lo ngapain ganggu in arvin." Vino yang tiba-tiba datang.
"Apaan sih lo jelas gue lagi kenalan sama arvin. Iya kan Vin?"
"Iiihh sok dekat sama Arvin deh lo. Lo ga liat Arvin risih dekat-dekat sama lo."
"Yuk geng kita pergi aja dari sini males gue sama cowok yang satu ini ganggu in aja," ucap Dela sambil menatap Vino.
"Dadah Arvinn," ucap Dela.
"Ihh geli gue liat dia, Vin kok lo diam aja sih! Kenapa ga nyuruh dia pergi aja tadi?"
"Males gue ngomong." Ucap Arvin.
Gimana nih sama cerita nya?
Lanjut ga ni?
Jangan lupa voment yaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIRA (Hiatus)
Novela Juvenil" Aku kira hadirmu akan memberikan luka. Namun, malah sebaliknya " Selamat membaca dan maaf cerita belum direvisi jadi masih berantakan. Follow ya sebelum membaca Cover by ©SA_Project