Bagian Keempat

55 2 0
                                    

Hola, rders 😊🙌

Selamat datang di tahap keempat 💫 Jangan lupa rders, nikmati perjalanannya

*CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN DARI RDYNIM. SEMOGA RDERS MENGERTI*

🐼🐻🐻‍❄️

[# BAB KEEMPAT]

Seorang perempuan dengan kemeja hitam dan bertuliskan SANSÉKÉRTA café disisi kirinya berlari keluar dari sebuah taksi yang berhenti didepan café tersebut. Karena cuaca sedikit gerimis, dia berlari dengan kedua tangan menutupi atas kepalanya.

Bunyi dentang pintu membuat pandangan pelayan yang ada dikasir teralihkan, "buset, jam segini lo baru datang?" ucap Gema dengan memandang orang itu sambil menyangga kepalanya diatas meja.

Seseorang itu membenahi rambutnya dengan jarinya, "lo diem aja deh, cerewet banget!" balasnya.

Gema terkekeh, "santai aja kali, perasaan selek banget lo kalau sama gue? Sama itu aja alusnya kebangetan" ucap Gema sambil memutar matanya,

"Ya iyalah, masa gue kasar sama orang yang gaji gue?! Aneh" balas perempuan itu,

"Iyain aja deh, si Tania mah mana mau ngaku,"

Perempuan itu menghela nafasnya, "ngaku apaan? Gak usah ngada-ngada deh!" elaknya.

Tania Ayuningtyas. Barista perempuan satu-satunya di SANSÉKÉRTA café. Dia bukan karyawan tetap, namun dia selalu bekerja layaknya seorang pegawai tetap. Usianya juga masih sangat muda. Dia perempuan yang tangguh menurut orang yang mengenalnya dengan baik, tetapi jika tidak maka dia akan mengenal Tania tidak lebih dari sampah.

Percaya atau tidak, itu penilaian dari seorang Gema Galio Pangarep.

***

"Ini, SANSÉKÉRTA café nya bang?" tanya Lova saat mobil yang ia tumpangi berhenti disebuah café yang ramai pengunjung.

Aksa mengangguk, "ayo turun, lo harus lihat kalau café yang lo tolak dulu udah gue renov keren abis" ujar Aksa membuat Lova tersenyum,

Keduanya turun dari mobil lalu Aksa merangkul Lova sebelum masu dan membisikkan sesuatu, "Ikutin alur yang gue mau, okay?" bisik Aksa membuat Lova mengernyit.

"Maksudnya?" balas Lova,

"Udah ikutin aja," Aksa tersenyum lalu keduanya masuk kedalam café.

Suara pintu berdentang Aksa masuk kedalam dengan menggandeng Lova dibelakangnya,

"Selamat datang di SANSÉKÉRTA café," ucap seorang pelayan café lalu tersenyum dengan sedikit menundukkan kepalanya,

"Selamat malam, mas Aksa" ujar pelayan perempuan itu,

Tania menatap sinis pelayan itu lalu menepuk bahunya, "biasa aja dong, bisa?" ucap Tania dengan senyuman mematikannya membuat pelayan itu sedikit takut,

"Maaf,"

Aksa terkekeh, "santai-santai, kenapa udah masuk kerja, lo?" ujar Aksa

Tania lalu beralih menatap Aksa, "lah kan emang kewajiban gue Sa, salah?" balas Tania lalu berjalan menuju arah mesin espresso.

Aksa mengikuti arah Tania, "adik lo udah sembuh?" tanya Aksa dengan hati-hati karena takut menyinggung.

Tania menatap Aksa sebentar lalu mengangguk, "cuman demam, lo mau kopi yang biasanya?"

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang