Bagian Pertama

83 2 0
                                    

Hola, rders 😊🙌

Selamat datang di tahap pertama 💫 Jangan lupa rders, nikmati perjalanannya 

*CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN DARI RDYNIM. SEMOGA RDERS MENGERTI*

🐼🐻🐻‍❄️

# [BAB PERTAMA]

Memulai awal baru dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Hidup dengan hal-hal baru disekitar kita, membuat sesuatu terasa sangat asing untuk diri kita.

Seorang gadis berjalan mengelilingi kamarnya yang sudah lama tidak ia kunjungi, dan sekarang dia akan melepaskan semua penat dan bebannya dikamar ini. Suasana kamarnya, sangat sederhana, dindingnya berwarna putih polos namun, ada banyak hiasan dinding yang menambah kesan aesthetic didalamnya.

Dia berjalan kearah sebuah meja yang ia yakini dulu adalah meja belajarnya, hanya saja sekarang lebih rapi dan tertata. Jarinya mengusap meja perlahan dengan pandangan tertuju pada rak yang ada diatas meja serta madding yang berisi tempelan kata-kata bijak juga beberapa foto yang pasti dari masa lalunya. Pandangannya teralih pada sebuah tempat yang sangat terang, saat pintu kaca ia geser, balkon kecil rupanya. Ia tersenyum kecil dan menutup matanya perlahan, menikmati kembali kehidupan yang sangat ia rindukan.

Perlahan ia melangkah maju dengan mata yang masih terpejam, tangannya terulur kedepan lalu menyentuh pembatas balkon. Ia kembali tersenyum namun, kali ini lebih lebar yang kemudian membuka matanya perlahan. Pemandangan langit biru dan pergerakan awan, dengan angin sepoi yang seolah menyapanya, 

"Aku benar-benar merindukan suasana ini", gumamnya, lalu senyuman yang merekah diwajahnya, tangannya direntangkan lalu ia berputar dan berjalan menuju dalam kamar, dan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur. Hembusan nafas lega dan gerakan tangan mengusap kasur terus berlangsung.

Kebahagian atau kerinduan, yang sedang ia lakukan?

***

"Sayang, kamu udah bangun?"

Sebuah suara menghentikan langkahnya, saat langkah kakinya melewati dapur. Tubuhnya berputar menatap kearah dapur, gadis itu tersenyum.

"Aku mau kesana dulu ma" jawab gadis itu dengan menunjuk area halaman belakang rumah,

Seorang wanita yang dipanggil 'ma' menganggukkan kepalanya, "yaudah, sekalian kamu suruh abang kamu buat makan malam ya, jangan cuman basket mulu" ucapnya,

"Iya, ma," lalu melanjutkan langkahnya menuju tujuan.

Kakinya berhenti ditepi teras belakang rumahnya sambil melihat kesekelilingnya, ada kolam renang yang tidak terlalu besar dan diampit oleh lapangan kecil untuk basket dan gazebo. Halaman belakang rumah yang sangat rindang.

Dengan ragu, ia melangkah mendekat menuju seorang laki - laki yang usianya satu tahun diatasnya. Laki-laki itu sibuk berlari dari satu ring kering satunya sambil mendribble bola hitam itu.

"Bang Aksa," suara gadis ini menghentikan gerakan laki-laki yang disebut abang olehnya.

Aksa Delvin Arion, seorang laki-laki yang kini tengah berjalan menuju kearahnya dengan senyuman manis yang hampir sama dengannya namun, wajah lelah itu tak mampu ia sembunyikan.

"Bang Aksa kelihatan capek banget tau," 

Aksa terkekeh lalu mengacak-acak rambut orang yang ada dihadapannya dengan gemas.

"Gemes banget sih adik gua ini, pengen gua lempar ke kolam", ucap Aksa

"Abang rese" balasnya dengan datas, namun ucapan itu justru seperti terdengar sedang melawak karena Aksa tidak marah malah tertawa sangat keras,

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang