Bagian Ketiga

53 2 0
                                    

Hola, rders 😊🙌

Selamat datang di tahap ketiga 💫 Jangan lupa rders, nikmati perjalanannya

*CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN DARI RDYNIM. SEMOGA RDERS MENGERTI*

🐼🐻🐻‍❄️

[# BAB KETIGA]

Seorang pengendara motor melaju membelah jalan dengan kecepatan yang cukup tinggi, namun karena jalanan mulai padat motor yang melaju itu mendapat banyak sekali umpatan dan klakson dari pengendara lainnya. Seperti ini,

"WOI!! GILA LO!"

"ANJING! KALAU GAK BISA NAIK MOTOR GAK USAH SOK LO!"

"ASH! SANTAI AJA LO KALAU MOTORAN!"

Dan banyak lagi.

Tidak peduli akan keluhan dari para penghuni jalanan, motor hitam itu tetap melaju kearah tujuannya. Entah kemana, tetapi motor itu melesat seakan sedang dikejar.

Waktu menunjukkan pukul 7.55 pagi, yang menjadi alasan mengapa jalanan padat akan kendaraan. Waktu dimana orang pekerja kantor mulai masuk dan orang-orang buruh lainnya. Takut terlambat, tetapi tetap saja berangkat dekat dengan waktu, mau tidak mau harus melalui padatnya kendaraan dan asap kendaraan, dan yang pasti mulai panas.

Selang beberapa menit, akhirnya motor itu tiba disebuah toko bunga dengan nama 'FLORA ABADI'. Laki-laki itu melepaskan helmnya dan menyugarkan rambutnya yang sedikit berantakan karena memakai helm.

Laki-laki itu menghela nafasnya sebelum turun dari motornya dan melakah masuk kedalam toko.

Ting. Dentang suara pintu menandakan bahwa seseorang memasuki toko.

"Selamat datang, di Flora Abadi" ucap seorang wanita dengan pakaian sederhana, namun gerakannya terhenti sebentar.

Langit menganggukkan kepalanya, "Pagi tante Rara" sapa Langit,

"Nak langit, tumben pagi-pagi kesini? Gak sekolah?" tanya wanita yang disapa Langit, tante Rara.

Langit menggelengkan kepalanya, "mau beli bunga peony ada tante?" ucap Langit.

Wanita itu tertegun sebentar lalu tersenyum, "Ada, kamu lagi rindu ya?" ujarnya,

Langit tersenyum tipis, amat tipis, "udah lama tante"

"Sini, duduk. Tante pilih bunga peony yang paling cantik dulu" ucapnya lalu mulai berjalan menuju bagian yang terisi bunga peony dengan berbagai macam warnanya.

***

"Sayang, lihat deh, tasnya warna kesukaan kamu banget" ucap seorang wanita dengan sangat semangat menunjukkan barang yang sepertinya anaknya akan menyukainya,

"Ih ma, Lova gak suka baby blue, terlalu manis" ucap Lova

Wanita yang tadinya semangat akan pilihannya tertegun sebentar, "ha? gak suka ya, terus mau yang mana" ujarnya sambil mengembalikan tas yang tadi,

Lova menganggukkan kepalanya, "hem, Lova suka warna yang gak terlalu mencolok, kayak hitam, cokelat atau putih, oh, atau abu-abu, netral dimata ma" ucap Lova dengan tersenyum,

Mamanya pun mau tidak mau tersenyum walau sebenarnya agak bingung dengan selera anaknya yang sepertinya telah berubah.

"Oh, okay. Kayaknya selama di Yogjakarta selera kamu berubah ya, mama kurang tahu sekarang." Ucap mamanya sambil memilah kembali tas-tas yang lainnya, 

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang