Satu

420 36 3
                                    

Seorang gadis dengan tas ransel besar kini tengah berlari di pinggir pantai. Gadis tersebut meletakkan ransel nya dan mulai melepas pakaian nya dan hanya menyisakan pakaian renang.

Tak lupa dirinya juga memasang kamera untuk merekam apa yang tengah ia lakukan.

Tanpa rasa takut sedikitpun gadis tersebut mulai berlari kearah pantai.

"Dengan nama tuhan." Ucap gadis tersebut lalu melesakkan tubuhnya untuk merasakan air pantai.

"Sial." Teriak gadis tersebut saat menyadari air pantai sangat dingin. Dirinya juga sudah terlanjur jauh dari daratan. "Airnya membeku."

Dirinya terus berusaha untuk meraup oksigen. Ayolah tidak lucu jika dirinya mati dengan cara seperti ini.

Hingga netra nya melihat seorang pria tengah duduk di pinggir pantai. Seharusnya masih ada harapan untuk dirinya tetap hidup.

"Tolong." Teriak gadis tersebut. "Tolong, tentara." Teriaknya lagi.

Apakah pria tersebut tidak ada rasa kemanusiaan sedikit saja? Bahkan ia tidak peduli dengan teriakan gadis yang kini tengah berjuang untuk tidak tenggelam akibat air pantai yang dingin.

"Airnya dingin membeku tolong." Racaunya tidak jelas.

Ia lelah.

Dan inilah saat nya. Sepertinya memang tidak ada kesempatan untuk nya. Gadis tersebut tenggelam.

Perlahan netra gadis tersebut terbuka dan mendapati dirinya sudah berada di tepi pantai.

Ia tidak jadi tenggelem.

Dirinya terbatuk saat air yang tak sengaja ia telan telah berhasil keluar.

"Bagaimana jika aku mati, tak bisakah kau lebih awal?" Kata gadis tersebut melihat seorang tentara yang tengah memberikannya air hangat. "Kau tentara, bukannya kau sudah bersumpah untuk menyelamatkan sesama orang Korea?" Lanjutnya lalu meminum air tersebut.

Bahkan sekarang tubuhnya menggigil.

"Aku dalam keadaan berbahaya, aku bisa mati." Teriak gadis tersebut lalu menoleh dan apa kalian tahu?

Pria tersebut sudah pergi dengan motor nya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Sialan." Umpat gadis tersebut lalu menghabiskan air nya.

Ia jadi teringat dengan kamera yang ia pasang tadi.

"Bagus." Kata nya setelah melihat hasil rekamannya.

Dirinya lalu pergi dari sana dengan senyum yang mengembang.

Saat ini gadis tersebut tengah memperlihatkan hasil rekamannya pada ketiga teman nya.

"Astaga." Pekik mereka saat melihat aksi gadis tersebut.

"Yeji? Aku tak percaya kau sungguh melakukannya!" Kata salah satu temannya.

"Ayo bayar!" Kata Yeji pada ketiga temannya.

"Aku bisa bangkrut karenamu. Ini tantangan ke lima dalam tiga minggu ini bisakah sekali kau tak memenuhi tantangan nya?" Tanya salah satu teman pria nya yang saat ini tengah mengambil uang di dompet nya.

"Jangan jadi pengecut, Hangyul." Kata Yeji. "Dua hari lagi kalian akan ada kantor Discovery London sedangkan aku terjebak di Seoul kalian akan merindukanku. Lalu berkata kuharap kuberikan semua uangku pada Yeji agar dia bisa membayar semua kebutuhan magangnya." Lanjut Yeji lalu menerima uang dari ketiga teman nya.

Ya uang karena dirinya telah berhasil menyelesaikan tantangan yang di berikan mereka.

"Aku takkan merindukanmu." Kata Hangyul setelah memberikan uang nya.

"Dengar, hentikan apapun yang kalian lakukan. Ini hari liburku aku tak mau melihat wajah jelek kalian tapi besok aku ingin kalian kembali kesini jam 7 pas." Kata seorang perempuan yang notabe nya adalah senior mereka.

Yeji bergegas mengambil tas nya dan pergi mengikuti wanita tersebut.

"Tiffany eonni." Panggil Yeji lalu yang kini telah berada di samping wanita tersebut.

"Pergilah, Yeji."

"Kau akan membawaku ke London?" Tanya Yeji antusias.

"Jawabannya tidak, jadi menyingkirlah dari hadapanku." Kata Tiffany lalu pergi meninggalkan Yeji.

"Sialan." Kata Yeji dengan raut wajah sedih lalu meninggalkan kantor tempat nya bekerja dan kembali ke kos nya.

Yeji melempar tas nya asal karena mood nya sedang buruk hari ini.

Hingga suara telfon mengagetkannya.

"Astaga." Kata Yeji malas setelah tahu siapa orang yang kini menelfonnya.

Kim Jaewhan mantan pacar Yeji.

"Jaewhan sudah kubilang kita selesai." Kata Yeji sangat malas.

"Berhentilah menelfonku."

"Jaewhan, hubungan kita baru 6 bulan kenapa kau sangat berlebihan?"

"Kau masih cinta padaku, tapi aku tidak. Mudah! Sudah cukup sampai nanti." Kata Yeji menutuskan sambungan telfon lalu melepas jaket pria tentara yang menolong nya tadi.

" Kata Yeji menutuskan sambungan telfon lalu melepas jaket pria tentara yang menolong nya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jaket yang dipakai Yeji)

Yeji melempar ponsel dan jaket tersebut ke kasur nya dan tidak sengaja membuat buku catatan yang berada di jaket tersebut terlempar keluar.

Yeji yang aslinya orang yang kepo maka dirinya mengambil buku dengan sampul coklat tersebut.

Dengan penuh rasa penasaran ia membuka kaitan tali dan membuka lembar demi lembar buku tersebut.

"Kim Taehyung." Kata Yeji saat melihat tulisan di buku tersebut.

Dirinya yang makin penasaran lalu membuka lembar selanjutnya dan membaca setiap rangkaian kata yang tertulis.

Secara tak langsung, umurku sudah 25 tahun.

Tapi hidupku baru dimulai hari ini.

Hari pertama dari ceritaku, pertama kali kulihat turunnya salju.

Pertama kalinya aku melihat malaikat berjalan di salju.






💜💜💜

T
B
C

Halo gimana nih kabar nya?

Setelah sekian waktu akhirnya aku up cerita ini.

Kalau sempat bakal double up tapi kalau enggak mungkin besok pagi atau siang.

Jangan lupa vote & comment ya karena dukungan kalian benar-benar membuatku semakin bersemangat.

Oh ya btw stay at home ya ikuti perkataan pemerintah agar kita terhindar dari marabahaya akibat Covid-19

Jaga kesehatan juga.

Aku sayang kalian🥰

JAB TAK HAI JAAN (Taekook/Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang