Siang hari di sebuah pasar tradisional Seoul sedang dalam keadaan di amankan oleh pihak tentara.
Pagi tadi ada laporan jika terdapat Bom di sekitar pasar dan itu adalah hal yang benar terjadi.
Garis pembatas sudah terpasang tak lupa terdapat beberapa tentara yang menjaganya mengantisipasi jika ada warga yang mendekat dan melewati garis pembatas.
Di Sana juga terdapat seorang tentara yang lengkap dengan pakaian khusus untuk menjinakkan bom tersebut.
Tak lama terdengar sebuah deru motor mendekat.
Terlihat seorang laki-laki tampan dengan kaca mata hitam turun dari atas motornya lalu berjalan mendekati lokasi Bom tersebut berada.
Melihat seniornya yang datang membuat salah satu junior berinisiatif untuk memberikannya pakaian khusus tetapi tindakannya itu malah di tegur oleh senior yang lain nya.
"Hei, apa yang kau lakukan?"
"Baju anti bom untuk Mayor Kim, pak."
Senior itu menggeleng mendengar jawaban juniornya. "Dia takkan memakai nya."
Junior tersebut terlihat kebingungan. "Tapi pak, maksudku..."
"Lihat saja." Perintah yang lebih tua lalu bersandar di sebuah mobil tentara.
Kini semua orang memperhatikan laki-laki yang dengan berani mendekati bom tanpa memakai perlindungan apapun.
Seolah-olah ia tidak takut jika sewaktu-waktu ajal menjemputnya.
"Apa itu, Daniel?" Tanya Mayor Kim pada rekannya yang sedang berusaha mempelajari Bom tersebut.
Daniel berdiri lalu membuka pelindung kepalanya. "Tidak tahu, pak." Jawab Daniel terlihat sedikit frustasi. "Kelihatannya radio kontrol servo dengan pemicu. Tapi aku tak bisa menemukan alat penerimanya dan sinar X belum menunjukkan apa-apa." Jelas Daniel dengan nafas terengah-engah.
Mayor Kim mendengar penjelasan rekan nya sambil memakai sarung tangan nya.
"Istirahatlah, biar ku periksa." Kata Mayor Kim yang di angguki oleh Daniel.
"Baik, pak."
Mayor Kim mulai mengamati Bom yang di letakkan di sebuah montor.Ia melihat arloji nya dan mulai memilah-milah kabel yang harus ia potong untuk menghentikan kinerja Bom tersebut.
Tanpa ada keraguan dan takut akan bahaya yang mengancam nyawanya Mayor Kim tetap tenang untuk mencabut kabel demi kabel.
"Pak, apa dia Mayor Kim Taehyung penjinak bom terbanyak itu?" Tanya Yeonjun seorang junior yang ingin mengambilkan baju anti bom tadi.
"Ya, 97 bom ini yang ke 98." Jawab Joongin sembari menatap Taehyung dengan bangga. "Dia menjinakkan bom seperti ini tanpa perlindungan. Seolah-olah itu bukan bom, tapi lengan pacarnya."
Yeonjun sangat bahagia mendengar penjelasan Seniornya ini. "Pak, apa itu sebabnya dia dijuluki Manusia yang tak bisa mati ?"
"Ya, manusia yang tak bisa mati." Kata Joongin. "Kita semua pasti mati, dia juga. Sampai sekarang aku belum melihat ketakutan akan kematian di matanya. Aku tak paham takdir apa yang di tuliskan padanya."
Taehyung masih terus berusaha untuk mencari inti dari bom tersebut. Tangan terampilnya terus mencari dimana kabel inti bom tersebut hingga ia menemukannya. Tak butuh waktu lama Taehyung memutuskan sambungan kabel tersebut dan Bom dapat di jinakkan.
Taehyung berdiri lalu menghampiri Daniel yang berdiri di belakang nya.
"Alat penerimanya disembunyikan dalam RDX dan ditutupi dengan timah itu sebabnya sinar X tak bisa mendeteksinya." Jelas Taehyung.
Laki-laki dengan paras tampan dengan kulit tan tersebut kembali memakai kacamatanya dan melepas sarung tangannya.
"Joongin, buka pasarnya." Kata Taehyung yang langsung diangguki oleh Joongin.
"Baik pak."
Setelah selesai dengan urusan bom kini Taehyung menjalankan motornya dan pergi.
Pergi ke sebuah tempat yang jauh.
'Mata nakal dan jahil mu, tawamu yang tak peduli, Rambutmu yang selalu lembut dan wangi tak kan pernah ku lupa. Selama aku masih hidup, selama aku masih hidup.' -kth
'Tanganmu yang menghempaskan tanganku, bayanganmu yang memalingkan pandangan, parasmu yang tak pernah melihat ke belakang tak kan pernah ku maafkan. Selama aku masih hidup, selama aku masih hidup.' -kth
'Rasa tak malumu menari di tengah hujan, rajukan mu untuk hal-hal kecil, kesalahan polos mu akan selalu ku cinta. Selama aku masih hidup, selama aku masih hidup.' -kth
Taehyung membawa motor nya sampai di sebuah tepi pantai yang sangat indah.
Ia mendirikan tenda di sana dan juga saat ini sedang memakan mie yang baru saja ia masak.
Taehyung membuka sebuah buku berwarna coklat dan mulai menuliskan apa yang sedang ia rasakan di sana.
'Sumpah dan janji palsu mu, mimpi-mimpi mu yang menghancurkan, kekejaman do'a mu selalu akan ku benci. Selama aku masih hidup, selama aku masih hidup.' -kth
💜💜💜
Plis jangan tanya kenapa nulis ini.
Film india yang selalu bisa bikin aku mewek meskipun udah berkali-kali aku liat.
Gemes pen bikin yang versi Taekook dan akhirnya kesampaian sekarang.
Seneng banget semoga aja aku gak dapat males nulis di tengah-tengah cerita seperti cerita ku yang lainnya.
Mohon do'a dan bantuan nya untuk cerita ini.
Kalo kalian mau nonton film nya judulnya 'Jab Tak Hai Jaan' pemain nya Shah Rukh Khan sama Katrina Kaif.
Aku saranin nonton karena film ini bikin baper.
Jangan lupa Vote & comment
See Youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
JAB TAK HAI JAAN (Taekook/Vkook)
Fiksi PenggemarKim Taehyung terpaksa meninggalkan kekasihnya, Jungkook. Dari London, dia kembali ke Seoul meninggalkan masa lalu nya dan bertemu dengan Yeji, gadis ceria yang bekerja untuk program televisi. Akankah Taehyung masih mengharapkan Jungkook atau memilih...