Lima

548 24 8
                                    

Hari ini masih seperti sebelumnya untuk Jungkook.

Belajar menyanyi untuk hari ulang tahun ayahnya yang akan berlangsung sebentar lagi.

Menurutnya ia sudah bisa menyanyikan lagu ini dengan benar tetapi berbeda dengan Taehyung. Laki-laki tersebut terus saja berkata jika Jungkook masih kurang dan kurang.

Ada kala nya namja manis tersebut merasa kesal dan malas untuk memperlajari ini semua tetapi mengingat rencana ini sudah ia susun sejak satu tahun yang lalu maka dengan berat hati ia tetap menjalaninya.

"This is very unfair. Aku berhasil mengembangkan bahasa Inggrismu sedang selagu pun kau tak bisa mengajariku." Kata Jungkook kesal.

"Kau sudah belajar cara bernyanyi kau juga bicara Korea dengan sempurna lagunya juga bagus." Balas Taehyung.

Jungkook mulai kesal. Tidak.

Ia sangat kesal.

"Lalu apa masalahnya?" Tanya Jungkook dengan nada sedikit naik.

Taehyung yang mendengar langsung mengubah arah duduknya jadi berhadapan dengan namja manis. "Masalahnya, kau tidak menikmati saat bernyanyi. Hanya ada ketakutan." Jawab Taehyung dan Jungkook hanya bisa menghela napas lalu menundukkan kepalanya. "Kau takut wanita-wanita itu akan terganggu, kau takut orang yang bermain bola itu berpikir kau pelarian dari desa terpecil di Korea. Ayolah, jika kau tak bisa bernyanyi di depan 2-3 orang asing bagaimana kau bisa menyanyi untuk ratusan orang saat pesta?" Lanjut Taehyung.

Jungkook geram lalu melemparkan gitar yang ia pegang ke Taehyung.

"Beginilah yang kau nikmati menjadi tuan Jeon Jungkook, pria bermartabat. Padahal tidak. Kau namja yang menyelinap keluar untuk merokok dan kau terus memaki dengan what the fuck, what the fuck." Kata Taehyung.

"Aku tak begitu." Elak Jungkook karena Taehyung tahu tentang keburukan dirinya.

"Aku butuh ponselmu." Kata Taehyung lalu mengambil ponsel Jungkook dan mendial nomor yang sama sekali tidak Jungkook kenal.

Sambungan telfon terhubung.

"Halo Seulgi, ini Taehyung." Kata Taehyung pada seorang yeoja yang ia telfon. "Aku ingin kau membawa temanku ke terowongan malam ini aku akan menghubungimu. Dan Seulgi dia sedikit pemalu, jadi buatlah dia sepertimu. Sedikit seksi. Baik dah."

Sambungan telfon terputus.

Taehyung mengembalikan ponsel Jungkook dan mejelaskan siapa orang yang ia telfon tadi.

Seorang kenalan Taehyung yang akan mengajari Jungkook menjadi diri sendiri malam ini. Melupakan penat dan masalah yang ia hadapi untuk membentuk sebuah jati diri yang sesungguhnya.

Dan Taehyung lakukan semua ini agar Jungkook menikmati saat ia bernyanyi. Tidak ada ketakutan ataupun cemas di sela-sela nyanyiannya.


••••••

Di sebuh terowongan yang terdapat di London.

Tempat berkumpulnya orang-orang untuk melepaskan penat dan juga mencari hiburan.

Sebuah tempat yang tidak semua orang tahu melainkan hanya anak-anak jalanan dan mempunyai hidup bebas serta kesederhanaan saja.

Malam ini sesuai dengan perkataan Taehyung tadi siang Jungkook sudah di jemput oleh Seulgi dan di bawa ke terowongan ini.

Jungkook sedikit risih karena ini bukan gayanya sama sekali.

"Halo sayang." Sapa seorang pria kepada Seulgi dan di balas dengan kerlingan mata oleh gadis tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JAB TAK HAI JAAN (Taekook/Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang