Happy reading!!
Semoga suka ya:))
Jangan lupa vote dan spam komentar yah❤🌈
Pukul 06.45 WIB.
Anggi menuruni anak tangga dengan cepat menuju meja makan. Ada ayah dan bundanya yang sudah menunggunya sejak tadi."Anggi, pelan pelan turunnya." kata bunda, mengingatkan.
"Huh." anggi menghempaskan dirinya ditempat duduk disamping ayah, masih dengan nafasnya yang terengah engah. Lalu meneguk segelas susu yang telah disiapkan oleh bundanya.
"Ayah, anggi dianter siapa nih?" tanya anggi setelah ia menguk habis susu dihadapannya.
"Anggi dianterin bunda, orang beda jalur sama kantor ayah." jawab bunda kemudian. Anggi tersenyum puas, ia tak harus repot repot berdesak desakan diangkutan umum.
"Yuk bun." ajaknya kemudian.
"Ih nanti dulu, bareng ayah dong." kata bunda. "Eh kamu minum susu doang? Kenapa ngga makan?" tanya bunda lagi.
"Udah siang bundaaa, kalo anggi makan ngga keburu." jawabnya dibarengu dengan ayah yang beranjak dari meja makan.
"Bun, berangkat dulu ya." kata ayah, kemudian melangkah keluar dengan bunda dibelakangnya dan anggi dengan tas berwarna pink terpanggul dipunggungnya.
"Hati hati, mas. Aku nganter anggi, ya." kata mamanya sebelum mengantar anggi berangkat sekolah. Ayahnya tersenyum menyetujuinya. Mobil ayahnya kini melaju dengan cepat dan hilang dibalik gerbang rumah.
"Udah nikah gitu enak ya bun. Bisa sama ayah terus." Celetuk anggi, yang membuat bundanya tertawa.
"Apaan sih kamu, mikirnya sampe jauh gitu." Jawab anggi lalu tertawa.
Mobil
"Berangkat ya bun." kata anggi saat bersalaman dengan bundanya lalu keluar dari mobil.
"Belajar yang bener ya, sayang." kata bundanya setelah anggi berada diluar mobil.
*Dikelas
Anggi masuk kelas dan langsung duduk dibangkunya, sesaat kemudian angkasa menghampirinya, dan duduk didepan anggi lalu berbalik badan. Kini angkasa duduk berhadapan dengan anggi."Anggi." panggilnya kemudian.
"Hmm."
"Lo udah selesaikan sama tugasnya?" tanya angkasa memastikan, entah modus atau bagaimana.
"Udah, lo tenang aja." kata anggi santai.
"Hai nggi, sa." suara viana. sudah tak asing lagi bagi anggi, walaupun baru kemarin berkenalan, tetapi anggu sudah paham betul dengan suara viana. Anggi mendongakkan kepalanya memandang Viana lalu angkasa secara bergantian.
"Hai vi, lo udah kan tugasnya?" tanya anggi saat itu juga
"Tenang aja, tinggal nunggu itu sicurut dua." kata Viana, Angkasa diam. Dan anggi, ia menggernyitkan kening, masih tak paham dengan si curut dua, siapa?
"Hai everybody pretty girlly and handsome boy, good morning." Ucap Kevin dengan segala kekonyolannya disusul Tito dibelakangnya, mereka menghampiri Anggi, Angkasa, dan Viana.
"Nah dateng juga. Siniin buku kimia lo lo pada" kata viana yang menjelma sebagai sosok ibu ibu kost, atau bendahara kelas super galak, dan lain lain lah. Mereka memberukan buku kimia kepada viana, sebelum vera menjadi ayam berbisa.
Selanjutnya, Viana mengajak anggi untuk memberikan buku buku tersebut ke kantor pak Amirudin.
Setelah selesai, mereka kembali kekelas. Namun didepan kelas XII IIS 3, Viana menghentikan langkahnya, yang membuat seisi kelas yang berisi laki laki semua menoleh kearah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
WIRAIRA
Любовные романыSeseorang yang datang pasti akan pergi, jika takdir bersama pasti akan kembali. Kemudian, Mencintai adalah anugerah yang mempunyai resiko yaitu patah. Yuk baca, dijamin seru:v