KAPAS TANAH

2 0 0
                                    

Suara gemericik air yang turun melebur dalam lumpur
Gerising lenyap tak berdebu.
Hingga akhirnya sebuah waktu.
Yang dulu meringkus hatiku .
Mati terbujur kaku, menyisakan pilu.

Suara angin yang mengaum di telinga ku
Seakan menghasutku, untuk menengok debu .
Debu itu sudah,ada sejak berlalu-lalu.
Namun,tak tentu menambun.

Seuntai bunga kusebarkan kepada nya.
Menyiraminya Dengan derai air mata.
Memakai ilalang yang bertebaran.
Dan tak lupa dengan menghempaskan
Debu-debu yang mengendap di papan mu.
Aku tau ini semua sudah berlalu.
Namun ,nampak semu bagiku.

PAMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang