Cakapnya menjadi-jadi
Seolah perlu berkelana
Mengupas habis diri
Layaknya diri pancaronaMengawali datang
Mengakhiri pergi, hilangMereka memandang,
Raga ini nirmala
Tanpa tahu dibalik terang
Ada seulas candramawaMenuntut
Agar terlaksana geloranya
Tanpa pikir
Kerasnya membongkar
Layaknya aluangEunoia-nya mungkin satu-satunya
Sampai saat ini,
Masih bisa menelan
Lalu menyamarkan pelan-pelan
Menghilangkan sorot andaianAda yang sadar
Terdiam,
Ikut-ikut tertampar
Sedetik ia bungkamLalu bagaimana
Bagaimana apabila terasingkan?
Mengumpat
Membongkar yang rapat
Menuruti berang setiap saatLukanya bagai petrikor
Lama membekasSalam Aksara,
Selalu ada cerita dibalik rasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Percik Rasa
PoetryUtarakan janji Genggam hati Bahwasanya, Kamu tidak sendiri Untuk selalu menanti Tentang dia yang pergi Tanpa kabar yang menemani. -penaksara_ Mari menetap, mari merapat @copyright © 2019 ChairunnisaSA