Rajin Koment sama Vote ya
Biar Author semangat buat update😆
Enjoy
.
.
.
.
.Sesaat setelah Clarinda pergi ada seseorang yang menepuk kuat pundak Elvan
"Anjir pundak apa pundak sih? Keras anjir" ucap Ridho yang menepuk pundak Elvan
"Kenapa? Lo ada masalah sama gue?" tanya Elvan ke Ridho
"Aduh si bos jangan marah-marah atuh gue kan mutusin pandangan lo ke Clarinda biar ga zinah mata, baik kan gue" ucapnya bangga
"Halahh, Udahlah gue mau ke kelas" ucap Elvan pamit lalu mengambil tasnya yang tadi ia lemparkan ke sofa
"Yakin lo? Abis ini pelajaran si killer" tanya Dwik
"Lo denger apa kata Clarinda tadi? Gue ga boleh bolos biar bisa pulang sama dia"
"Aduhh wik lagi ada yang kasmaran nih" senggol Ridho ke siku Dwik
"Asikk hahahaha tapi kan ini lagi jamkos van lu masuk pas ganti jam aja ntar, kita nyantai aja dulu disini" titah Dwik
"Ga wik, gue duluan" ucapnya pamit lalu menuruni anak tangga ke lantai dua karna kelas 11 berada di lantai dua
"Kaya nya beneran dah wik si Elvan suka sama tuh cewek"
"Ya bagus dong do artinya si Elvan udah bisa Move On sama mantan tersayang dan terkasih nya itu hahahahaha" tawa Dwik
"Mantan ga ada yang tersayang goblok kalau sayang ga bakal jadi mantan"
"Semoga aja Clarinda bisa buat Elvan kaya dulu ya"
"Yoi kita cuman bisa berdoa yang terbaik aja buat si bos... Anjayyy bijak bet dah gue" ucap Ridho
"Halah tai"
Sementara....
Tap tap tap... Suara langkah kaki dibelakang Clarinda yang ikut
menuruni anak tangga disekolahnya ituClarinda mendengar dan merasa khawatir karna takut salah satu guru melihat nya bolos lalu memarahinya
Telapak tangan seseorang menepuk pundaknya yang membuat dirinya ketakutan dan berhenti melangkah
"Ma maafin saya ibu atau bapak guru kalau rinda bolos hari ini, rinda siap kok dihukum tapi bapak atau ibu jangan bentak rinda ya" ucapnya ceplos tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menepuk pundak nya
"Sekarang kamu keliling lapangan seratus kali" ucap laki-laki yang memberatkan suaranya
"Hah? Seratus kali?" fikir Clarinda
"Em i-iya pak" ucap Clarinda yang kemudian melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga dengan langkah yang begitu cepat namun tangan nya berhasil di cekal oleh seorang laki-laki yang membuat nya terjungkal lalu dengan cepat lelaki itu menahan badan Clarinda agar tak jatuh ke lantai hingga kini mereka berdua dalam posisi saling berhadapan, dengan Clarinda yang merangkul leher lelaki itu dan lelaki itu menahan Clarinda dengan memegang punggung nya
Mereka saling menatap dan tak sadar tatapan yang dihasilkan begitu dalam
Untungnya pada saat itu murid dan guru sedang berada di dalam kelas kalau tidak pasti heboh
"Em van" ucap Clarinda yang kemudian mengalihkan pandangannya
"Eh iya" ucap Elvan yang kemudian membantu Clarinda untuk berdiri tegap seperti semula
Jantung Elvan berpacu lebih cepat dari biasanya dan nafasnya pun berderu tak beraturan
"Lo kenapa sampai mau jatuh gitu sih" tanya Elvan yang masih menormalkan detak jantung nya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
C L A R I N D A
Teen Fiction"Elvan punya mata untuk melihat" "Elvan punya mulut untuk bertanya" "Elvan punya telinga untuk mendengar" "Tapi seakan-akan semua itu ga ada" -Clarinda Maylafaisha *** Elvan Adhitama Syahreza. Seorang ketua geng motor terbesar di jakarta yang dinam...