(4) This Menu!

24 2 0
                                    

Nayeon melihat Chanyeol dengan bosan di lapangan sedang melatih dirinya memasukkan bola ke ring. Memiliki tubuh yang tinggi di atas rata-rata dan juga memiliki skill dalam olahraga tersebut, seharusnya Chanyeol tidak perlu sampai merutinkan latihan setiap menjelang malam akhir minggu. Bahkan melihat Chanyeol yang selalu berhasil memasukkan bola ke ring sejak tadi membuat Nayeon menyangka bila Chanyeol hanya sedang pamer dan sengaja memanggilnya ke sini untuk menyombongkannya. Licik sekali!

"Yaa! Kau!" Panggil Nayeon dari bangku penonton. Entah sejak kapan ia ingin menghampiri dirinya pada pria itu sebab biasanya Chanyeol lah yang akan datang mendekatinya kalau Nayeon memanggil.

Tanpa Chanyeol sadari, ia baru saja membentuk sebuah senyuman di bibir tipisnya.

"Berhenti tersenyum seperti orang gila." Lihatlah, secepat itu juga Nayeon menghancurkan rasa senangnya.

"Ajari aku cara bermain itu." Ucap Nayeon yang menciptakan kembali senyum lelaki itu yang sempat luntur.

"Baiklah aku akan mengajarimu."

Chanyeol melempar bola basket ke arah Nayeon yang langsung di tangkap oleh gadis itu. Pria itu menggerakkan dagunya mengisyaratkan agar Nayeon mencoba memasukkan bolanya ke ring terlebih dahulu. Tapi Nayeon gagal dan terus mencoba berulang kali dan tetap gagal, membuat gadis itu frustasi sendiri.

"Kau ini sedang mencoba mempermalukanku atau bagaimana?!" Tanyanya sinis.

Kalimat itu membuat Chanyeol terperangah. Lelaki itu berani bersumpah, ia bahkan menahan dirinya setengah mati untuk tidak tertawa agar tidak memancing amarah gadis itu. Nayeon memang memiliki temperamen yang buruk sejak kecil.

Chanyeol membuang napasnya kasar lalu mendekati Nayeon yang frustasi. Ia memegang kedua lengan Nayeon. "Pegang bolanya dengan benar."

Percayalah, setegar apapun Nayeon di mata Chanyeol. Begitu Chanyeol melakukan hal semacam skinship, ia tidak bisa menghindari rasa tegang yang di ciptakan oleh pria tersebut. Tubuhnya pasti akan berkontraksi berlebihan yang berlawanan dengan 'insting seorang Nayeon.'

"Lalu tekukkan sedikit lututmu."

Entah sejak kapan Nayeon mendadak menjadi penurut. Tanpa haru di bilangi dua kali, Nayeon segera menekukkan lututnya. Sekarang ia lebih terlihat seperti anak anjing yang menurut pada majikannya, daripada seorang hero yang kuat. 

"Chanyeol-ah, aku bisa!"

"Kau harus melihat tadi! Aku memasukkannya dengan sekali lemparan!" Pekiknya girang sekali sampai tak sadar ia menjatuhkan dirinya dalam dada bidang Chanyeol. Dengan senang hati Chanyeol membalas pelukkan Nayeon.

Nayeon membebaskan dirinya dari dekapan Chanyeol lalu berlari semangat mengambil bola itu kembali. Chanyeol benar-benar bahagia saat ini sampai ia tak bisa menahan senyumnya melihat tingkah Nayeon yang menggemaskan.

Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya hari ini, berkat Nayeon, peluh Chanyeol terhadap urusannya mendadak sirna.

•••

Seminggu setelah pertandingan di Jepang, Eunsoo baru bisa terjun kembali ke lapangan setelah menjalani masa-masa sesal akibat kekalahan yang di alaminya. Hyesun dan Taera — teman se-timnya, mulai bisa merasakan perubahan dari Eunsoo perlahan seiring berjalannya waktu. Eunsoo terlihat seperti orang yang baru saja terlahir kembali, yang Hyesun lihat hari ini sikap Eunsoo kembali menyenangkan dan kepercayaan dirinya yang tinggi seperti yang ia lihat sebelum pertandingan tingkat Internasional kala itu.

"Senpai¹ sepertinya ingin memperkenalkan pelatih baru."

"Pemuda itu tampan sekali." Suara bisik-bisik dari temannya masih bisa mencapai pendengaran Eunsoo. Gadis itu yang sedang melatih skill jurus judonya mendadak berhenti dari kesibukannya. Ia membalikkan tubuhnya untuk menengok sesuatu yang sekarang menjadi pusat perhatian teman-temannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Guardine'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang