Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini gue lagi ada di rumah keluarga Johnny. Ada acara syukuran atas kelahiran keponakan Johnny. Akibat terlalu malam, akhirnya mamanya Johnny bilang ke gue untuk menginap di rumahnya ini. Gue yang gak enak pun gak bisa nolak, dan akhirnya berada disini untuk malam ini.
"Johnny?"
Gue jalan ke arah kamarnya sambil bawa segelas kopi. Johnny gak bisa tidur kalau belum minum kopi, kata mamanya. Aneh memang.
"Ya, babe? Kok kamu belum tidur?" Ucapnya sambil melihat handphonenya.
Serius, kamar Johnny gelap banget.
"Ini aku bawa kopi buat kamu, kata mama kamu harus minum kopi dulu sebelum tidur."
Dia masih megangin handphonenya pas gue jalan ke sebelah dia.
"John, ini serius gelap banget sih kamar kamu. Ditambah ini lagi main handphone, gak baik buat mata kamu, Johnny."
Dia bangun dari posisi tidurnya jadi duduk dan bersandar. Terus dia narik tangan gue buat duduk di depan dia.
"Perhatian banget sih pacar aku, you're so cute today."
Gue mutar bola mata gue saat denger gombalannya dia.
"Ini udah malam ya John, gak usah gombal! Lagian kamu malam-malam gini ngapain sih masih main handphone mulu?" Tanya gue sambil nyisir rambut dia ke belakang.
"Yup, for wedding." Kata dia sambil ngangguk, kelihatan banget dia bangga sama apa yang dia tunjukin barusan.
"Wedding? Kamu mau nikah sama siapa Seo Johnny?"
Dia geplak dahi dia sendiri, terus nyubit hidung gue.
"Astaga, sama siapa lagi dong sayang? Kan pacar aku itu kamu! Masa aku nikah sama kekeyi? Kan gak mungkin."
"Aku? Memangnya aku mau?" Tanya gue, penasaran sih gimana ekspresinya setelah gue tanya pertanyaan itu.
"Harus mau dong, sayang. Makanya ini aku lagi nyari-nyari couple ring buat lamar kamu. I'll make you mine very soon."
"Ih! Gak mau ah! Kamu ini gak romantis banget sih ngelamarnya. Shouldn't it supposed to be a secret Mr. Seo? Masa kamu ngasih tau aku! Gak romantis banget deh." Protes gue.
"It is.But, kamu duluan sih yang mancing. Kamu tau kan, aku gak suka bikin kamu khawatir berlebihan, babe."
"Tapi tetep aja, ini gak romantis sama sekali. Harusnya kamu lamar aku saat dinner romantis, pakai cincin yang dimasukkan ke dalam gelas wine gitu loh, John! Ini mah apaan, huh!" Ucap gue dengan nada sedikit merajuk. Sebenarnya gue hanya membayangkan saja dan tidak berharap akan seperti itu.
Dia ketawa terus dia bawa gue ke pelukannya yang selalu terasa nyaman.
"Well, i'll do it more romantic then. Nanti aku ajak kamu ke tempat paling romantis di dunia ini.
"Kemana?"
"Secret."
"Ih tau ah, kamu nyebelin!"
"Okay...okay. I'm sorry, babe. I'll tell you about it later. But promise me that you'll answer with yes, and you can't reject my very romantic wedding proposal, okay princess?"
Gue pun akhirnya mengangguk di dalam pelukannya. Gak ada kata yang cukup menggambarkan situasi hati gue saat ini, kecuali bahagia. Walaupun awalnya dia nyebelin sih, tapi itulah Johnny dengan segala keromantisannya.
