#Umbrella ft. Lee Taeyong

321 30 0
                                    

I'm so sorry for being late updating this work. But here it is, enjoy. Thank you so much for those who discovered this work and read it. Ilysm guys💕
-unicorn-


🌛halu

Takut, overthinking, nervous, setidaknya itu yang aku rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takut, overthinking, nervous, setidaknya itu yang aku rasakan saat ini. Sudah pukul tiga sore yang menandakan sesi wawancara untukku akan dimulai 10 menit lagi.

Aku gugup dan takut karena aku tidak pernah mempunyai pengalaman apapun di organisasi sebelumnya. Ya, aku seorang maba di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Menjadi mahasiswa baru tentunya bukan hal yang mudah bukan? Dari mulai perjuangan sampai pencapaian kemudian diharuskan berjuang lagi? Tapi aku percaya, itu semua akan berharga apabila kita menikmatinya.

Aku menghela nafas gugup, hari ini adalah hari dimana aku akan diwawancarai oleh kepengurusan Hima di kampusku. Sejak semalam otakku terus memutar kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi saat aku wawancara. Namun, aku berusaha tetap berpikir positif demi kelancaran diriku sendiri.

Dan disinilah aku, di hadapan tiga orang kakak tingkat. Dua orang perempuan dan satu orang laki-laki yang aku kenali dia sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa di fakultasku. Tanganku semakin berkeringat dingin saat mereka bertiga menatapku.

Namun, di luar dugaan. Kak Taeyong-nama dari ketua himpunan- ternyata sangat baik. Ia bahkan menanyai apakah aku sudah makan atau belum. Aku tidak ingin berlagak bodoh, aku tau itu bukanlah suatu hal yang biasa ditanyakan saat wawancara yang serius ini berlangsung. Terbukti dari dua orang kating perempuan tadi langsung menatap Kak Taeyong dengan tatapan heran dan juga senyuman jahil? Kurasa.

Waktu 10 menit berlalu dengan cepat, tak kusangka wawancara yang aku kira akan menegangkan ternyata tidak seperti apa yang aku bayangkan. Kak Taeyong sangat ramah kepadaku, begitu pula dengan Kak Irene dan Kak Jennie yang tadi juga mendampingi kak Taeyong.

Naasnya, saat aku keluar gedung yang dipakai untuk wawancara tadi, hujan langsung menghampiriku. Oh tentu saja, aku tidak membawa payung karena cuaca pagi tadi sangat cerah. Aku mendengus kesal pada diriku sendiri.

Bukan apa-apa, rumahku jauh dari kampus. Sedangkan aku tidak menyewa rumah kos dikarenakan tidak diperbolehkan oleh orang tuaku. Sialnya aku baru ingat baterai ponselku habis dan sekarang ponselku mati total.

"Aduh, gimana nih?" Aku bergumam. Sebenarnya aku bisa saja kembali ke dalam. Namun aku mengurungkan niat itu keras-keras. Aku terlalu malu menghadapi kating-kating Hima sendiri dan juga peserta lain.

Akhirnya setelah berdebat panjang dengan pikiranku. Aku memutuskan untuk ke rumah kos teman satu kelasku yang kebetulan tidak jauh. Tapi aku harus menunggu hujan agak reda.

Aku mengambil langkah menuju pelataran gerbang kampus. Memandangi tetesan atau bahkan cipratan air hujan yang siap membasahi tubuhku apabila aku nekat menerobosnya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

nct halu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang