phone s3x yes or yes?

10.3K 647 33
                                    

minum kopi, makan siang bersama, makan malam sepulang sekolah, boneka beruang dan plushie, mawar dan juga cokelat; hal itulah yang jeno lakukan selama seminggu untuk mencoba meminta maaf secara sunggug-sungguh kepada si lelaki yang lebih muda. serta mencoba untuk memenangkan si lelaki, hatinya dan cintanya kembali.

dan tampaknya, ia berhasil.

"apakah kau suka boneka beruang?" tanya jeno, ia menempelkan ponselnya ditelinganya saat ia mendengar suara pekikan yang berasal dari lelaki manis di sebrang sana, membuatnya tersenyum.

"aku suka! ukurannya tampak dua kali lebih besar dari tubuhku dan aku dari dulu ingin sekali boneka beruang raksasa yang bisa kupeluk setiap saat. terima kasih, jeno!"

jeno tertawa mendengar seruan jaemin yang antusias, rasanya hatinya penuh dengan kebahagiaan hanya dengan mendengar tawa yang merdu dan menyenangkan dari anak itu. ia dapat dengan mudah membayangkan wajah jaemin yang kini sedang tersenyum lebar.

"sama-sama, manis. aku senang kau menyukainya."

jeno dapat merasakan perubahan mood jaemin ketika anak itu terdengar sedang menghela napas. jeno tahu anak itu pasti tengah mengerucutkan bibirnya sekarang.

"aku sendirian, jeno... tidak ada orang dirumah. aku sendirian ditempat tidurku, hanya memakai celana pendek sutra dan kemeja putih favoritmu.."

jaemin berbisik dengan suara yang kecil namun sensual, dan jeno tidak bisa menahan diri untuk tidak membayangkannya.

"kemejaku yang terlalu besar untukmu sampai menutupi pahamu?" jeno balas berbisik sambil diam-diam menjilat bibirnya.

"ya... aku harap kau bisa meremas mereka dan melebarkannya."

"aku yakin kau melakukannya, pelacur kecil. kau selalu siap untuk disetubuhi seperti pelacur tak berharga," jeno menjawab dengan suaranya yang rendah, membuat jaemin mengerang dan menggesekkan pahanya bersamaan.

"kau selalu suka membuka pahamu lebar-lebar untukku dan memegang penisku layaknya jalang yang baik, huh?"

"ya... aku sangat ingin jeno, datanglah." jaemin menuntut dengan nada memohon, napasnya terdengar berat.

jeno mendecakkan lidahnya kesal. "apa yang kau katakan?" nadanya berubah menjadi lebih gelap dan mengancam. jaemin merengek menanggapi.

"maksudku, bisakah kau datang dan bercinta denganku, daddy?"

"bagaimana bisa aku menolak permintaan dari anak yang pintar ini? lebih baik jangan sentuh tubuhmu sebelum aku datang." jeno memperingatkan, tetapi desahan yang datang dari si anak yang lebih muda sudah menjadi jawaban untuknya.

"kau menyentuh dirimu sendiri sekarang, 'kan? menyedihkan tapi apa yang bisa kuharapkan dari jalang penuh nafsu sepertimu."

jaemin hanya bisa mendesah dan menggerakkan tangannya lebih cepat. suara jeno sudah lebih dari cukup untuk membuatnya gila.

"teruskan, jalang. jangan berhenti menyentuh dirimu, bayangkan aku sedang menumbuk lubangmu yang ketat. mungkin jika kau bukan jalang yang kelebihan hormon, kau akan mendapatkan penisku."

"tetapi kau tidak sabaran dan tidak dapat menunggu sebentar saja karena kau memang ditakdirkan seperti ini. kau hanyalah pelacur kecil bodoh yang haus akan penis yang memenuhi lubangmu. kau dibuat untuk disetubuhi layaknya boneka seks, diciptakan untuk memuaskan penis. hanya itu yang bisa kau lakukan. sekarang, mendesahlah lebih keras sampai aku mendengarnya, pelacur."

jaemin merengek, merintih dengan keras diiringi tangisan kefrustasian ketika dia dengan putus asa menggosokkan ujung kemaluannya dengan satu tangan dan memasukkan jari kedalam lubangnya dengan tangan yang lain. meninggalkan jeno ditelepon sana.

"aku pelacur kecil bodohmu, daddy. aku ingin penis besarmu merobekku."

"kau tidak pantas mendapatkannya. jangan coba-coba berbicara, teruslah mendesah. aku senang mendengar betapa putus asanya dirimu. kasihan sekali karena kau tidak bisa hidup tanpa penis memasukkimu. tapi untuk saat ini, teruslah sentuh dirimu sendiri sampai kau orgasme karenaku." jeno menghela napas berat saat tangannya menyentuh penisnya sendiri.

jeno terengah-engah dan mendengus ketika membayangkan figur sensual jaemin mulai dari jaemin yang meraba dirinya sendiri dan membelai penisnya sambil berpikir betapa menyenangkannya jika ia bisa menyetubuhinya. erangan penuh dosa mereka membaur, membuat gerakan mereka semakin cepat. mereka berdua semakin dekat menuju pencapaian masing-masing, begitu dekat.

"daddy! daddy! sebentar lagi.. fuck." seru jaemin dengan erangan panjang dan napas yang terengah-engah. pahanya gemetar dan kepalanya terasa berputar.

"cum for me, baby. be a good boy." jeno memuji dan jaemin meringis. desahannya tertahan sebelum mencapai klimaksnya. jeno menyusul, keduanya terengah.

"kupastikan untuk menggunakan face time di lain waktu." jeno buka suara setelah awan gairah mereka akhirnya menurun. jaemin tertawa dan menutup matanya, merasa puas dan nyaman.

"kau begitu bodoh, aku mencintaimu."

suasana tiba-tiba hening, saat itulah jaemin tahu ia telah mengacaukan segalanya.

tepat ketika ia hendak meminta maaf dan menutup telepon, suara jeno yang menenangkan terdengar.

"i love you more, nana."

to be continued
apa ada yang mau ngeluarin uneg uneg buat pasangan kelebihan hormon ini?

silahkan komen disini kalau ada unek unek buat jeno

disini buat jaemin.

regards, hyucksenpai & liquorna.♡

exes - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang