"aku ingin mendengar suaramu.. aku ingin memperlakukanmu dengan baik." jeno bergumam dibalik ciuman lembut yang ia daratkan pada leher jaemin, sampai bibir mereka pada akhirnya bertemu dan bersatu dalam ciuman manis yang penuh dengan emosi.
jaemin merasa dirinya meleleh karena perbuatan jeno.
"aku ingin membuatmu merasakan kenikmatan." jeno mendekat ke atas jaemin, mendaratkan sebuah ciuman ke bibir yang lebih muda lalu membawanya turun ke bawah dada. jeno menelusupkan jarinya masuk ke dalam kemeja jaemin, meminta izin melalui tatapan matanya.
jaemin bertelanjang dada, pupilnya bergetar ketika merasakan bibir jeno
di dadanya, menciuminya sampai ke perut bagian bawahnya.lelaki yang lebih muda itu menyusupkan jarinya ke helaian surai jeno. suhu udara yang dingin kini membelai tubuhnya yang bergetar. jeno melucuti celana jaemin dengan cepat.
jaemin menatap mantan kekasihnya itu dengan pandangan berkabut, napasnya terdengar berisik dan berat. jeno sudah meninggalkan beberapa hickeys didada, leher dan perutnya. melihatnya membuat jaemin merasa sah-sah saja untuk berasumsi bahwa itu semua hasil dari malam yang kasar.
namun perlu diingat bahwa semuanya dilakukan dengan penuh kenikmatan.
jaemin tidak mengenakan celana dalam sehelai pun, jadi jeno dengan cepat mengarahkan lidahnya menuju kejantanan jaemin yang sudah basah, memutarinya untuk menjilati sperma yang tersisa.
jaemin mengerang karena sensasi asing itu, matanya berputar ke belakang kepala ketika jeno memasukkan seluruh kejantanannya kedalam mulutnya.
"god, yes.. more.." jaemin menghirup napas dengan putus asa, kepalanya terasa berputar seperti menelan pil ekstasi karena sensasi yang ia rasakan saat kejantanannya dikulum habis oleh jeno untuk pertama kalinya.
jeno bukanlah seorang amatir, ia mencekungkan pipinya dan berbuat yang lebih lagi demi memuaskan yang lebih muda. semua dilakukannya semakin cepat ketika rintihan jaemin yang penuh dosa mulai terdengar.
tepat ketika dirasanya jaemin sudah semakin dekat dengan klimaksnya, jeno menarik diri dari kejantanan jaemin yang keras. hal itu membuat jaemin merengek sebagai balasan.
jeno melebarkan paha anak itu dan menjilati lubangnya yang ketat. membuatnya merasa frustasi karena ia sangat ingin cum.
jeno terus menggoda lubang jaemin dengan lidahnya yang tajam dan terampil, membuat si lelaki manis itu tampak kacau. jaemin merengek dan mendesah keras sambil menarik-narik rambut jeno dan semakin menempelkan pinggul ke mulutnya agar gesekannya makin terasa.
jeno hanya bisa tersenyum puas melihat seberapa putus asa-nya jaemin menggerak-gerakkan kepalanya untuk menarik napas. "tenanglah sayang. kau tidak boleh cum sampai aku mengizinkanmu."
jaemin tidak bisa berbuat apa-apa melainkan hanya bisa mengerang frustasi pada nama panggilan yang diberikan oleh jeno, membuat betisnya bergetar hebat.
jeno mendaratkan sebuah ciuman dibibir jaemin sebelum bergerak ke bawah.
jaemin bisa merasakan dirinya di dalam mulut jeno, membuat ia jadi semakin putus asa. lidah jeno melakukan sesuatu yang luar biasa dan anehnya itu semua terasa berbeda dari kemarin malam.
ia memandangi jaemin dengan bibir yang menyeringai lalu tanpa babibu mengocok kemaluannya sendiri dengan tangan sementara lidahnya masih bekerja dilubang jaemin.
"apakah baby boy ku ingin cum? apakah kau akan menjadi anak baik dan cum untukku?" jeno bertanya diantara kaki jaemin yang mana membuat anak itu semakin meledak diantara rengekan dan tangisan keputus-asaan.
"ya daddy! tolong biarkan aku orgasme, daddy... aku harus orgasme dengan keras untuk daddy."
semua terjadi begitu saja. jaemin akhirnya bisa melepaskan semua rasa frustasinya dengan lega begitu ia orgasme di atas sofa dan dada jeno, mengerang dengan napas yang terengah-engah. jeno menatapnya dengan senyuman tulus. "kau begitu cantik, baby. sangat cantik dan angelic."
jaemin merasa gusar, ia mencoba untuk menurunkan rasa gairahnya. jeno mengambil kesempatan untuk membersihkan tubuh jaemin dan membantu ia untuk berpakaian lagi. ia menggigit bibir bawahnya saat mencoba menebak reaksi si anak yang lebih muda.
"apakah kau menyukainya? kau tidak apa-apa kan?..."
jaemin terkikik dan meringkuk mendekati tubuh jeno, sebelum akhirnya meleburkan wajahnya pada dada jeno.
"yang tadi benar-benar hebat.. aku menyukainya. rasanya senang dapat merasakan bagaimana rasanya menerima daripada memberi. kupikir aku telah memaafkanmu." ujar jaemin memberi tahu, kalimat itu membuat jeno bersorak kemenangan.
"katakanlah..." jaemin kembali membuka mulutnya setelah beberapa menit hening, bibirnya mengerucut lucu.
"sekarang, kau telah mendapatkan apa yang kau inginkan dariku, apa kau akan meninggalkanku lagi? apakah ini berarti kita akan kembali bersama-sama atau justru sebaliknya? jujur saja, aku sedikit bingung, jeno."
jeno mendesah lalu menggelengkan kepalanya. "aku membuat kesalahan itu sekali tapi aku tidak akan mengulanginya lagi. jika kau mempertimbangkan untuk memberiku kesempatan kedua, aku ingin mengajakmu kencan kapan-kapan. atau mungkin keluar untuk makan siang? minum kopi?"
jaemin tergelak lalu memutar matanya. "aku suka itu."
to be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
exes - nomin
Fiksi Penggemar𝐣𝐞𝐧𝐨 𝐡𝐚𝐬 𝐬𝐨 𝐦𝐚𝐧𝐲 𝐬𝐞𝐱𝐮𝐚𝐥 𝐝𝐞𝐬𝐢𝐫𝐞, 𝐛𝐮𝐭 𝐣𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧 𝐜𝐚𝐧𝐭 𝐡𝐚𝐧𝐝𝐥𝐞 𝐢𝐭. ⚠️nsfw. belongs to @liquorna on twt. translated by @yeayjs♡