PART 2

186 78 16
                                    

Selamat membaca💓

_______

Hari ini Elena berangkat pagi-pagi sekali, entah setan apa yang merasukinya ia berangkat sepagi ini. Hari ini ia berangkat pukul 06.20. Biasanya ia berangkat pukul 06.45. Padahal sekolahannya tidak jauh dari rumah Elena. Hanya butuh waktu 5 menit saja untuk sampai ke sekolahannya.

"Ini masih pagi banget loh El," kata mama Elena.

"Ga apa-apa kok ma. Emang kenapa kalo aku berangkat jam segini?" tanya Elena.

"Tumben banget kamu berangkat jam segini, biasanya aja berangkat pas mau jam masuk sekolah tuh," ucap Mama Elena.

"Daripada berangkat siang nanti telat. Gimana hayo?" ujar Elena.

"Tapi kan dari rumah ke sekolahan deket El, apa kamu mau ke rumah temen kamu dulu?" tanya Mama Elena.

"Ih ya nggalah ma, ngapain juga pagi-pagi ke rumah orang. Dikira minta sarapan lagi," ucap Elena sedikit kesal.

"Yee, biasa aja kali," sahut mama Elena kesal.

"Awas aja El kalo bolos, mama potong uang saku kamu," ancam Mama Elena.

"Ga mungkin, mama tenang aja ishh," ucap Elena santai.

"Awas aja El," ancam Mama Elena.

"Iya mamaku sayang," ucap Elena dengan penuh kesabaran. Karena sedari tadi mamanya tidak berhenti-hentinya mengoceh.

"Sekali aja ketauan, awas ya kamu," tuding Mama Elena.

"Ck! Udah lah ma, kalo mama ngajak Elena ngobrol terus kapan Elena berangkatnya," ucap Elena kesal.

"Yaudah, sana berangkat," kata Mama Elena.

"Eitss, jangan bohong ya El," ucap Mama Elena lagi dan lagi.

"Iya ih," balas Elena kesal.

"Beneran?" tanya Mama Elena cengengesan.

"Tau ah kesel," ucap Elena marah.

"Sampe mama tau kamu bolos-" belum sempat Mama Elena berbicara, Elena langsung memotongnya.

"Ishh, iya mah iya," jawab Elena sedikit emosi.

"Yaudah. Mama kedapur dulu, ati-ati bawa motornya. Ga usah ngebut-ngebut," ucap Mama Elena memberi nasehat.

"Hm," jawab Elena dengan wajah di tekuk.

"Dibilangin baik-baik juga malah kaya gitu, dasar anak jaman now!" ucap Mama Elena kemudian pergi menuju dapur.

"Dari tadi kek perginya. Gue salah mulu perasaan. Berangkat pagi di tuduh yang engga-engga, berangkat siang malah diomel-omel," dumel Elena sambil mengenakan sepatu.

Setelah semuanya sudah siap, Elena bergegas pergi dari pekarangan rumahnya. Ia berangkat menggunakan motor kesayangannya. Karena di sekolahnya tidak boleh membawa mobil. Memang sekolah Elena sekolah favorite, tapi tujuan utamanya adalah untuk mencari ilmu, bukan ajang pamer-pameran, apalagi untuk mencari pacar.

VARELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang