PART 6

79 45 5
                                    

💓Selamat membaca💓

_______

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang dimana para manusia masih stay di kasurnya, sampai siang. Tapi tidak dengan Varel.

Varel bangun pagi-pagi sekali hanya untuk lari pagi di taman dekat rumahnya. Varel sangat suka yang berbau-bau olahraga. Ia berniat untuk mengajak adik kandungnya olahraga, yaitu Bastian Anggoro.

Varel langsung masuk ke dalam kamar Bastian karena pintunya sudah terbuka. Mungkin tadi mamanya masuk ke kamar Bastian terus lupa tidak menutupnya kembali.

"Woy bangun. Temenin gue jogging," ucap Varel sambil menarik-narik selimut yang masih terbalut di tubuh Bastian.

"Gamau. Mager," kata Bastian tanpa membuka matanya. Ia masih mengantuk. Semalam ia begadang bersama teman-temannya sampai jam 3 pagi.

"Mageran banget kaya cewek aja hih," balas Varel yang masih menarik-narik selimut Bastian.

"Ngajak Lala aja sana, adek-adekan lo," ujar Bastian yang masih tidak mau membuka matanya.

"Gamau," ucap Varel cepat.

"Yaudah kalo ga mau, gue juga ga mau," sahut Bastian kemudian memeluk gulingnya.

"Ayo buruan, keburu rame nih," ucap Varel membujuk Bastian.

"Gak!" tolak Bastian.

"Tega banget sama kakak sendiri lo," ucap Varel memelas.

Kemudian Bastian membuka matanya dan duduk tegap sambil mengulet. "Tumben ngajakkin gue, kenapa gak sama si Lala?" tanya Bastian.

"Lagi pengen sama lo aja. Emang gak boleh gitu?" jawab Varel.

"Ya boleh si," ujar Bastian sambil mengucek-ngucek matanya. "Bentar gue cuci muka dulu. Lo tunggu di luar aja sana. Hus hus" usir Bastian.

"Dih ngusir," balas Varel.

"Jadi di temenin gak ni?" tanya Bastian kemudian berdiri di depan Varel yang masih terduduk di kasurnya.

"Jadi dong," jawab Varel sewot.

"Yaudah sono pergi," usir Bastian lagi.

"Iye iye," kata Varel kemudian pergi dari kamar Bastian.

*******

Sesampainya di taman, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu. Merasa sudah cukup, Varel langsung melakukan lari-lari kecil memutari taman dan di susul oleh adiknya, Bastian.

"Ck! Lamban banget lo larinya," sindir Varel kepada adiknya yang berada di belakang Varel.

"Biarin, suka-suka gue," ketus Bastian. "Untung aja di temenin. Baik kan gue," tambahnya.

"Serah lo dek," balas Varel pasrah.

30 menit kemudian.

"Hos...hos...hos... Capek banget anjir" ujar Bastian kemudian duduk di bangku kosong.

"Lo si jarang banget olahraga, baru sebentar aja udah gitu," jawab Varel. "payah lo," tambahnya.

VARELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang