Maaf, baru bisa update. Baru keluar dari goa. Happy reading...
Saat kamu pergi, aku akan kembali di tempat yang sama
Meminta penjelasan.
Menunggu penjelasan.
Mendengarkan penjelasan.
Ini yang sedang Namjoon terapkan.
Mereka tidak pergi makan malam di luar, dan memilih mengunjungi rumah Rosie, atas pemintaan wanita itu. Dan kesepakatan bersama.
Menikmati hidangan yang dipesan dari salah satu restoran langganan Namjoon, untuk Rosie, yang ia lakukan sejak awal adalah menghindari tatapan mata pria di kursi seberang yang ditujukan padanya.
Baru saja ia memegang dengan benar garpu dan pisau, tapi Namjoon tiba-tiba saja menarik piringnya, mengiris daging domba panggang itu menjadi beberapa bagian. "Aku bisa sendiri." Setelah selesai mengiris, Namjoon mengembalikan piring milik Rosie ke tempat semula. "Udah, biar kamu langsung makan, gak perlu potong-potong lagi."
Bagaimana ya, Namjoon tidak sedang berusaha menunjukkan usaha yang dibuat-buat. Ketika bersama keluarga pria itu.
Sikap ini memang alami, Rosie melihat saat Namjoon memperlakukan adiknya dengan kasih sayang. Beralih menaruh pisau dan hari di sisi piring. Lalu melipat kedua lengannya di atas meja, menekan bibir atas dan bibir bawahnya bersamaan. "Aku masih belum bisa cerita."
"Ya udah gak usah cerita, yang terpenting kamu bisa nyaman menjalani hubungan sama aku."
"Gitu ya." Sahut Rosie bahagia, melanjutkan kembali memegang pisau dan garpu, melahap setiap irisan daging domba panggangnya.
Melihat senyum di wajah Rosie, secara otomatis membuat Namjoon juga tersenyum. "Mobilku titip disini ya. Kamu pake aja kalau mau pergi-pergi, karena mobil kamu di galeri. Ini, aku balik bareng Jackson."
Rosie menahan makanannya di antara dan gigi dan lidah, bisa terlihat dari pipinya yang mengembang. Kali ini berani melihat wajah Namjoon. Bukan wajah seseorang yang sedang sehat atau bugar. Aktifitas pria ini di luar jam mengajar lebih banyak. "Lagi gak enak badan?"
"Bukan, aku ngantuk. Takut nabrak."
"Serius aku tanya." Rosie melihat ke dalam kedua iris mata Namjoon, meyakinkan jika jawaban pria itu benar adanya.
"Iya aku juga serius jawabnya. Besok jadwal ngajar kelas pagi sampe jam 11. Setelahnya, mau jalan-jalan gak. Kamu jemput aku ke kampus bisa?"
Belum ada jawaban, Rosie masih berfikir. "Dari pada jalan-jalan, waktu senggang kamu itu pakai buat istirahat. Gak usah kemana-mana, di apartemen aja. Muka kamu capek banget itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flor Blanca Fría [NamRosé] [END]
FanfictionWhat essential is invisible to the eye. Baik Namjoon dan Roseanne sama-sama mengubah pola kehidupan mereka seratus delapan puluh derajat berbeda dari kepribadian mereka sebelumnya. Tetapi tetap pola itu bertolak belakang tidak bisa menyatu satu sam...