Ch. 01

3.9K 250 23
                                    

Pinyo University, merupakan salah satu universitas terkemuka di Bangkok, Thailand. Mendapatkan posisi 10 besar dalam kategori Universitas terbaik se Thailand, merupakan kebanggan tersendiri untuk para pengajar, mahasiswa beserta jajaran stafnya. Selalu mencetak lulusan - lulusan terbaik setiap tahunnya. Hal ini pulalah yang membuat seorang laki-laki kecil bernama Fluke Natouch memilih untuk menimba ilmu di Universitas tersebut.

Saat ini, Fluke beserta teman barunya Earth tengah mengikuti upacara penyambutan mahasiswa baru.

"Fluke, klub mana nanti yang akan kau ikuti?" Tanya Earth ketika keluar dari aula setelah upacara penyambutan selesai.

"Aku belum tahu. Kau ingin masuk mana, Earth?" Tanya Fluke.

"Haahh. . . Aku ingin masuk klub dance. Tapi tidak ada P' Kao disana." Jawab Earth.

"P' Kao?" Tanya Fluke bingung.

"Eumh. P' Kao. Kau belum tahu kalau disini ada kelompok yang sangat terkenal. Tunggu tidak bisa dikatakan sebagai kelompok juga. Karena faktanya mereka memang tidak mendirikan kelompok apapun. Hanya saja mereka kemana-mana selalu bersama. Mereka sangat terkenal disini. Tadi pagi aku melihatnya. Tapi aku tidak melihatnya disini." Ujar Earth. Fluke terdiam mendengar penjelasan Earth.

"Mereka?" Tanya Fluke lagi-lagi tidak mengerti.

"Iya mereka. Mereka terdiri dari 4 orang pria. 1 orang perempuan. 1 orang perempuan itu namanya P' Sammy. Dia sangat enerjik. Dan sangat sangat ramah. P' Sammy berdarah campuran Thailand Inggris. Lalu, 4 pria yang aku sebutkan, ada yang bernama P' Bboun. Aku dengar dia suka mempermainkan perasaan. Entah laki-laki ataupun perempuan. Tipikal player. Lalu ada Prem. Diantara mereka berlima, Prem paling muda. Tapi jangan salahkan otak jeniusnya. Ada P' Kao. Aku bertemu dengan P' Kao ketika aku mengikuti seminar kampus. Dia sangat menawan. Dan sangat ramah. Lalu yang terakhir ada, P' Ohm. Sangat tertutup informasi tentang dia. Yang aku tahu hanya, dia ACE universitas ini. Oh benar juga P' Ohm, P' Bboun, dan Prem atlet renang di universitas ini." Jelas Earth. Dari arah koridor, tampak segerombolan orang tengah berteriak memuja seseorang. Fluke dan Earthpun berhenti sebentar tanpa mendekat untuk melihat.

Saat tengah mencoba melihat apa yang terjadi, Earth tiba-tiba menggoyangkan badan Fluke. Membuat Fluke terkejut.

"Ooii~ Fluke. P' Kao disana. Ayo kita mendekat. Aku ingin melihat dengan jelas." Ucap Earth semangat hingga menarik Fluke untuk mengikutinya. Fluke yang terkejut, belum siap dengan tarikan Earth terjatuh tepat didepan orang banyak. Bahkan disana ada begitu banyak senior yang tengah melihat Fluke jatuh. Tanpa ada yang berniat menolongnya.

"Earth si. . ." Umpatan Fluke terhenti ketika dilihatnya ada tangan yang terulur ke arahnya. Fluke secara perlahan menelusuri tangan tersebut. Betapa terkejutnya Ia ketika tangan tersebut tersebut milik salah satu anggota kelompok yang dimaksud Earth sebelumnya.

"Kau tidak apa-apa? Bisa berdiri?" Tanya orang tersebut. Namun, belum sempat Fluke menjawab suara teriakan histeris Earth terdengar jelas.

"Fluke. Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Earth innocent.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku. Kalau begitu, aku permisi dulu." Jawab Fluke menenangkan Earth dan orang asing yang berdiri didepannya dengan tangan masih terulur. Setelah itu menarik Earth untuk mengikutinya ke arah taman kampus.

Sementara itu, seseorang yang bermaksud menolong tadi tetap diam ditempat sambil mengamati arah kemana hilangnya laki-laki kecil tadi.

Na rak. Gumam orang tersebut.

"Ohho~ kapten kita baru saja ditolak dengan mahasiswa baru." Goda Bboun.

"Diam kau." Ucap sang kapten. Setelah itu kembali berjalan meninggalkan teman-temannya.

My Precious LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang