Disini hubungan Ku dengan Meyfira memang terkesan monoton, karena apa yang kami lakukan didalam keseharian kami hanya seperti itu saja, aku pun menjadi selalu mengungkit ngungkit kejadian dimasa lalu, padahal sebenarnya kejadian itu tidak semata mata salah Fira, namun aku selalu membahas permasalahan mengapa ia tidak datang, kamu mungkin akan menyalahkan ku sebagai orang yang pendendam tapi mengertilah pada saat saat seperti ini, hubungan kita layaknya lapisan es tipis, dan aku merasa kami monoton untuk menjalani hubungan yang seperti ini saja.
Disaat seperti ini, aku memuji kesabaran Meyfira, karna dia memang benar benar sabar menghadapi ku yang sekarang menjadi benar benar menyebalkan, aku merasa pada jaman itu aku benar benar sangat menyebalkan, hingga aku berfikir sekarang, jika aku menjadi Fira pada jaman itu, aku lebih baik putus dengan diriku sendiri.
"Kamu itu kenapa? Kok jadi berubah?" tanya Fira
"Enggak papa, ngerasa monoton aja, gini gini terus kitanya." Ucapku
"iya aku ngerti cuman kan kita bisa perbaiki, atau buat sesuatu yang beda." Jawabnya.
"Sesuatu yang beda gimana?, kamu aja waktu itu mau ketemu aku jadi gak jadi kan." Ucapku.
"Loh kok itu lagi yang kamu bahas sih." Jawab Fira
"Yaiyalah emang bener."
Saat itu Aku akhirnya sudah tidak cek hpku lagi hingga pagi pagi dan berangkat sekolah, biasanya aku selalu mengucapkan selamat pagi pada Fira, tapi tidak dengan hari ini, aku merasa benar benar bosan, dan sudah tidak mengerti lagi apa yang harus aku lakukan. Jika aku menulis ini, aku sangat geli dengan sikapku yang dulu, karena aku benar benar tidak bersyukur sudah mempunyai orang yang sayang dan mencintaiku walaupun dia adalah orang jauh.
Disekolah seperti biasa kami kembali mengulas Kerja kelompok aku dan teman temanku yang lain semakin dekat, aku tidak berfikiran yang lain selain kerja kelompok,karena itulah hiburan ku saat itu di masa aku sedang tidak baik dengan meyfira, aku merasa tenang bersama dengan teman temanku, aku bermain gitar sambil bernyanyi nyanyi dengan teman teman yang lain. Aku merasa senang bisa berada di lingkungan ini.
Saat kami sedang berkumpul, aku tidak sengaja melihat Melinda melihatku lalu membuang muka saat aku melihatnya, aku merasa aneh disitu, namun aku lebih fokus untuk kembali bernyanyi bersama teman temanku, disaat itu tiba tiba Melinda berbicara kepadaku.
"Katanya, kamu suka Band ini juga ya?" tanya Melinda
"Hahahaha iya, kok kamu bisa tau?" tanyaku balik kepadanya.
"Iya soalnya banyak temen temen yang suka bilang kalau kamu suka nyanyiin lagu mereka juga." Jawabnya sambil tersenyum.
"Hahaha iya soalnya lagunya enak enak." Ucapku.
"Kamu suka lagu yang mana emang?" tanya dia.
"Yang judulnya Why." Jawabku.
"Ihh iyaa ! lagu terbarunya ya!, pengen download ihh tapi susah."
Dulu memang membuat video menjadi musik saja sangatlah susah, tidak seperti sekarang ada ytmate atau mungkin web convert video lainnya, sehingga memang harus mencari cari untuk menemukan lagu tersebut, atau ya palingan juga menonton Via Youtube dan itu sangat menguras kuota internet.
Tidak terasa obrolan ku bersama Melinda dilihat oleh teman teman yang lain, dan tiba tiba semunya berkata "Cie", Aku dan Melinda langsung menjauh dan tidak lagi membicarakan tentang band favorite kami, disaat itu aku merasa sudah sudah jahat kepada Meyfira, disaat aku sedang tidak baik hubungannya dengan fira, aku malah asik membicarakan band favorite kami bersama orang lain.
Jangankan kamu yang membaca novel ini, aku sendiripun merasa aku ini sangat jahat pada masa itu, sehingga terkadang aku berfikir mengapa Fira bisa sangat baik kepadaku hingga saat ini.
Saat aku pulang kerumah, tiba tiba Melinda mengirimkan pesan kepadaku, yang isinya adalah menanyakan tentang kerja kelompok, dan aku pun menjawabnya, lalu aku juga menanyakan besok apakah ada tugas atau tidak, dari situ kami menjadi asik berbalas pesan, sehingga aku lupa bahwa pesan Fira hingga saat itu belum aku buka, dan belum aku balas.
Aku dengan Meyfira semakin buruk, ia sudah mulai tidak sesabar dulu dalam menghadapiku, dia mulai menunjukan bahwa akupun bisa untuk keras kepala, aku disitu terkesan tidak peduli dengan amarahnya, meskipun sebenarnya aku sangat memikirkan hal itu, aku merasa sangat bersalah sudah seperti itu kepadanya, tapi pikiranku pada saat itu adalah, ya mau gimana lagi, dia jauh, aku jauh, jadi gakan bisa ngapa ngapain ini, dan hanya monoton di berbalas pesan sms saja, sekali lagi bukan hanya kalian yang menganggap aku jahat pada saat itu, akupun demikian.
Hingga tiba dimana aku saling berkomentar di unggahan foto Melinda, dan kemudia Fira pun tau, disitu keadaan memang sangat kacau, aku tidak bermaksud untuk bermain dibelakangnya atau semacamnya, aku hanya asik berbincang bincang dengan Melinda, meskipun begitu Fira benar benar sudah tidak bisa lagi memahami keadaanku disini, dan akhir nya terucaplah di pesan yang Fira sampaikan.
"Kita putus." Ucapnya.
"Ohh gitu, okayy kalau gitu."
"Kamu emang udah sama Melinda ya!." ucapnya
"Lohh maksud kamu apa?." Jawabku sambil menanyakan maksudnya.
"Iya itu di Facebook kamu Inisial ME itu Melinda kan?" tanya dia.
"Loh nama kamu kan Meyfira, gimanasih kamu!." Aku sudah mulai kesal
Aku tidak tau hingga saat ini dia berfikir apakah ME itu Melinda atau tidak karena pada saat itu dia memang berfikir bahwa ME itu adalah Melinda.
"Udahlah kan kita udah putus!." Jawabku.
"yaudah."
Hari itu memang hari yang cukup buruk bagiku, aku kehilangan seseorang yang aku cintai dengan kesalah pahaman yang luar biasa, meskipun pada akhirnya memang benar setelah lama dari situ aku jadian dengan Melinda, tapi jujur pada saat Aku menulis ME itu masih nama Meyfira, aku tidak bohong.
Saat itu kami benar benar tidak lagi berkomunikasi lewat sms, dan benar benar aku hilang kabar dari Meyfira, hingga perjalanan Cintaku aku lanjutkan dengan wanita wanita yang lain,dan hingga aku akhirnya lulus, aku menjadi pribadi yang lebih dewasa saat ini,aku lulus bersama orang yang tidak akan kalian sangka, iya ! aku akhirnya bersama dengan Farida. Aku bersama dia hingga kami lulus, kami bersama sama melewati tugas dan ujian, saling menyemangati satu sama lain dan aku rasa inilah yang tidak aku miliki dari hubungan aku dengan Meyfira atau dengan Melinda, dengan Farida aku merasa selalu ada goals yang ingin dicapai, meskipun terkadang aku selalu ingat kenangan kenangan ku ketika aku bersama dengan Meyfira.
Tidak jarang aku stalking Instagramnya Fira yang sekarang sudah lebih dewasa, aku bersyukur mempunyai mantan pacar sepertinya, ia adalah orang yang lapang dada dan aku rasa dia bukan tipikal pendendam, karena biasanya saat kita sudah putus dengan seseorang, dia akan langsung blokir semua tentang kita, tetapi tidak dengan meyfira.
YOU ARE READING
LDR : rindukan aku sesempatnya saja
RomanceDua orang yang selalu mendambakan pertemuan,meskipun terhalang oleh jarak yang membentang Dalam cerita ini terkandung makna dari masa lampau yang aku panggil kembali supaya setidaknya sedikit demi sedikit memori yang terekam terpulihkan kembali, kem...