Part 6

23 2 0
                                    

Arzanta dan cherlisa pun saat ini sudah berada disebuah restoran, keduanya pun memesan makanan, setelah makanan pesanan mereka datang mereka akhirnya memakan makanan yang sudah ada dimejanya.
Pada saat sesi makan tidak ada percakapan diantara keduanya, mereka lebih memilih untuk fokus saja dengan makanannya. Ya iya lah masa lagi makan bicara kan nanti jadinya makan nya gk afdol dong hehe :)

Setelah selesai makan mereka berniat untuk pulang tetapi niatnya terhalang oleh derasnya hujan yang masih mengguyur jalanan ibu kota.

"Pulang yuk, udah mau malam" cherlisa berdiri dari duduknya.

"Lo yakin mau pulang? Masih tambah deres tu hujannya" arzanta melihat keluar restoran.

"Ya udah deh, nunggu hujannya sampe reda aja" cherlisa mengurungkan niatnya untuk pulang kerumahnya karena diluar hujannya masih sangat deras dan entah kapan akan redanya.

Saat ini tidak ada pembicaraan diantara keduanya, mereka berdua hanya fokus pada pikirannya masing-masing dan hanya terdengar derasnya hujan.

Sudah hampir 15 menit hujannya belum juga reda dan langit sudah mulai gelap, akhirnya saat ini arzanta memutuskan untuk pulang walau mereka harus basah kuyup.

"Udah 15 menit kita nunggu hujan tapi gk reda-reda, pulang aja yuk" arzanta menatap derasnya hujan.

"Ya udah, pulang aja kayanya ini hujan awet deh" cherlisa menurut dengan arzanta karena memang hujan masih belum reda dan jika harus menunggu sampai hujan reda mau nunggu sampai kapan sedangkan mereka sudah menunggu  15 menit tetapi hujan tidak menunjukan tanda-tanda akan reda.

"Ini jaket lo" cherlisa menyodorkan jaket ke arzanta.

"Lo pake dulu aja, pulanginnya nanti aja pas udah sampai rumah lo" arzanta menolak jaketnya.

"Ya udah iya"

Keduanya saat ini sedang menerobos derasnya hujan dan cherlisa mengarahkan arah rumahnya kepada arzanta. Tanpa arzanta sadari cherlisa saat ini sangat kedinginan saking dinginnya sampai bibirnya berwarna biru dan badannya menggigil. Sudah 20 menit akhirnya keduanya sampai dirumah cherlisa. Saat ini hujan sudah reda dan hari pun sudah gelap. Cherlisa akhirnya turun dari motor arzanta.

"Ma...ma..kasih ya udah ngan..terin gue pu..u..lang" cherlisa saat ini sangat kedinginan bibirnya saja juga pucat dan menggigil.

"Lo..kedinginan?" arzanta melihat kondisi cherlisa yang wajahnya terlihat pucat dan badannya menggigil.

"Gk kok cu..ma di..ngin sedikit"

"Udah lo cepetan masuk aja, diluar dingin, muka lo aja pucat, udah cepetan masuk sana" arzanta sedikit khawatir dengan kondisi cherlisa.

"Gu..gue ma..suk ya, ma..kasih, eh ttapi jaket lo" cherlisa hendak melepaskan jaket arzanta.

"Udah mulanginnya besok aja, udah cepetan masuk sana" arzanta menahan cherlisa untuk melepas jaketnya.

Cherlisa pun akhirnya masuk kerumahnya dan arzanta sekarang sudah meninggalkan rumah cherlisa.

Cherlisa saat ini sudah sampai dikamarnya dan langsung membersihkan diri terlebih dahulu setelah mandi cherlisa langsung tidur karena dia hari ini sangat kedinginan dan sepertinya badannya sedang demam.

****

Setelah mandi, arzanta memainkan sebentar ponselnya dan setelah itu dia langsung tidur.

"Arzanta..." seorang perempuan memanggil namanya, perempuan itu menengok kearahnya dan ternyata zeya.

"Zeya" arzanta kaget dengan kehadiran zeya dan arzanta pun berlari kearah zeya.

"Zeyaa, kamu kemana aja aku selalu nunggu kamu tapi kamu pergi dari aku" arzanta berhadapan dengan zeya.

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang