Perundingan Dan Perencanaan

7 2 1
                                    


Viko
"Gua kasih tahu tapi lu jangan bilang siapa-siapa ya."

Vino
"Iya."

Viko
"Ini tu sebenarnya luka bakar."

Vino
"Ooo,,, aku kirain apaan. Luka bakar kena apa?"

Viko
"Pas aku mau bakar sampah dihalaman belakang ku, gak sengaja tu korek yang api nya masih menyala kayak ketempel gitu ditangan aku. Ya gini deh jadinya."

Vino
"Oooo... Makanya lain kali hati-hati."

Terlalu asik berbincang, sampai tiba-tiba suara hp Vino dan Viko berbunyi tanda pesan masuk. Dan itu dari grup Whatsapp mereka yang hanya berisi mereka ber enam. Dan mereka mendapati pesan dari Vandi.

Vandi
"KALAU KALIAN INGIN TEMAN KALIAN SELAMAT. MAKA BERIKAN KAMI UANG SENILAI.
Rp 500.000,000. KALAU TIDAK, AKU AKAN MEMBUNUHNYA."

Viko
"Lho?? Ini bukan Vandi kan?"

Vino
"Bukan, ini adalah penculik Vandi. Sepertinya ia juga membawa hp Vandi, dan membuka isinya."

Viko
"Tapi bagaimana cara ia membuka hp Vandi?"

Vino
"Mungkin hp Vandi tidak memiliki kode pengaman. Tapi setidaknya, kita mempunyai bukti bahwa motifnya adalah untuk mendapatkan uang."

Tak lama kemudian, datanglah Randes, Roy, dan Roni.

Randes
"Heii... Kalian sudah dapat pesannya?"

Vino
"Ya,,, penculik itu menginginkan uang."

Roni
"Tapi, dimana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu?"

Roy
"Kita tak perlu memberikan uangnya. Kita hanya perlu melacak hp Vandi."

Viko
"Apa itu bisa berhasil?"

Roy
"Tentu,,,, selama kita tahu alamat email beserta sandi dari hp Vandi."

Vino
"Sepertinya itu ide yang bagus, kita bisa melaporkan tempat persembunyian kepada pihak berwajib."

Viko
"Dan Viko memberikanku alamat email nya kemarin, kalau sandinya ia memberitahuku di whatsapp ku secara pribadi."

Roy
"Baguslah. Tapi kita tak akan melaporkannya, kita akan menyerang mereka semua sendiri."

Roni
"APAA??!! TAPI ITU GEGABAH!!!."

Roy
"Tak perlu khawatir, kita sudah sering berlatih fitness dan juga berlatih kelenturan tubuh di tempat biasa kita berlatih kan? Nah kita akan menggunakan kemampuan kita sekarang."

Randes
"Ya,, meskipun begitu, kita tak mungkin menang melawan mereka yang sangat kuat itu. Dan juga dari info yang ku dapat dari berita. Vandi hilang secara misterius dan juga tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Bahkan, jendela kamar Vandi saja tidak terbuka."

Vino
"Jadi kau berpikir kalau penculik itu menggunakan ilmu hitam?"

Randes
"Itu benar, karena dari semua petunjuk yang ada. Itu semua mengarah pada hal mistis."

Roni
"Tapi meskipun kita sudah biasa latihan dan siap bertarung, kita pasti butuh alat bantu, dan lagi pula. Musuh kita menggunakan ilmu hitam."

Roy
"Kalau soal itu tak perlu khawatir, datanglah kerumahku jam dua setelah pulang sekolah. Akan aku tunjukkan pada kalian."

Vino
"Baiklah."

Vino Secret [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang