2.KEDUA KAKAK

9 1 0
                                    

COME BACK...

HARAP BACA DALAM KEADAAN SUNYI YA GUYS OKE?!.

1.KEDUA KAKAK

Seperti rencananya kemarin, hari ini Arisha sudah siap dengan baju kaos putih polos  yang sangat kebesaran dikenakan olehnya dan rok pendek kotak warna merah hitam. Terkesan simpel namun sungguh Arisha sangat cantik hari ini. Dengan rambut panjang yang terbiarkan tergerai.

Tadi pagi Arisha sempat marah pada Kenan, bagaimana tidak, Kenan mengatakan akan pergi ke mall disiang hari. Nyatanya Kenan tidak bisa karena ada urusan mendadak katanya. Alhasil mereka pergi disore hari.
"Kalau pergi sore gini, mungkin aku gak akan nolak ajakan temen aku tadi pagi! Huuh!". Gumam Arisha kesal.

Ya, tadi pagi juga Faranesa, salah satu teman Arisha mengajaknya untuk pergi ke mall untuk sekedar refreshing saja. Namun mengingat ia akan pergi bersama kedua kakaknya, ia menolak ajakannya dan berjanji akan pergi dilain hari.
Begitulah penyesalan selalu datang diakhir!.

Arisha melirik jam kecil yang berbeda ditangannya. Lalu ia membuang nafas panjang. Setelah merasa siap dan sudah beres dalam acara persiapannya ia segera keluar karena takut kedua kakaknya menunggu dibawah.

***

Benar saja apa yang ia duga. Kedua kakaknya tengah menunggunya di ruang tamu. Melihat Kenan yang duduk di sofa dengan handphone apple dimainkan oleh jari-jari tangannya. Dan Juan yang mundar-mandir dihadapan Kenan dengan raut wajah yang terlihat kesal.
Arisha mengusap telinganya terlebih dahulu sebelum bertemu mereka oh ralat, maksudnya sebelum bertemu Juan kakaknya.

"Hai bang ayo kita berangkat" ujar Arisha
Sambil memasang wajah sumringah. Arisha menghampiri Kenan yang sudah menatapnya tak lupa juga dengan senyum manisnya. Sangat manis!.

Juan yang menyadari keberadaan Arisha berdecak kesal. Pasalnya, dirinya sudah menunggu adiknya itu lebih dari setengah jam. Dan lebih menyebalkannya lagi, tidak ada raut bersalah diwajah Arisha.
"Heh! Kamu?!". Arisha menoleh dan mendapati wajah Juan yang sedang menahan amarahnya.

"Abang panggil isha?". Tanya Arisha sambil menunjuk dirinya sendiri.

Juan mengelus dadanya sabar.
"Lo gak tau gue nunggu lo dari tadi sampe sekarang dan lo seenaknya datang dengan wajah so cantik lo itu?!"
Ujar Juan seperti ibu-ibu yang suka banyak bicara pada umumnya.

Arisha mengerutkan keningnya bingung.
"Isha gak minta bang Juan nunggu isha kok?! Lagian isha kan emang cantik, ya kan bang Ken?". Ujar Arisha membuat Juan tambah kesal. Sementara Kenan hanya mengangguk saja.

"Lo jadi adik tuh kenapa sih nyebelin banget?! Haah!?" Ujar Juan marah. Namun tidak membuat Arisha takut sedikitpun.

Arisha hanya acuh tak peduli. "Isha kok punya ya abang gak jelas kaya bang Juan?" Ujarnya lalu menarik pergelangan tangan Kenan untuk segera meninggalkan Juan yang sedang marah.
"Pms kali ya marah-marah mulu". Gumam Arisha namun masih terdengar oleh Juan.

Juan menghentakkan kakinya kesal. Baiklah hari ini ia maafkan adiknya itu.
Lagi pula Juan tidak ingin marah-marah terlalu lama mengingat kalau suka marah-marah akan cepat menua. Tidak mungkin Juan mau. Bagaimana nasib para pacarnya nanti?.

***

Disinilah mereka saat ini, di mall yang ada di Jakarta. Dari awal mereka masuk sampai sekarang banyak sorot mata yang terus memperhatikannya. Arisha sungguh sangat risih manjadi sorot pandangan seperti ini, sehingga dari tadi dirinya hanya menunduk malu. Berbeda dengan Arisha, Kenan hanya diam sambil berjalan tidak peduli dengan sekitarnya.
Ya dong Kenan!.

ARISHA MAHESWARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang