4.BERTEMU KEMBALI

2 1 0
                                    


HALLOO MANTEMAN.
JANGAN LUPA VOTE YA AKU INGETIN DISINI LOOH 

SALAH SATU MENGHARGAI KARYA AKU YA INI VOTE KOMEN DAN FOLLOW AKUN AKU HEHEHEHE....



4.BERTEMU KEMBALI.

Arisha sudah bangun 1 jam lalu. Setelah selesai menyelesaikan ritual mandi dan bersiap kembali sekolah, Arisha turun kebawah menemui keluarganya yang sudah siap dimeja makan.

Lousia tersenyum manis melihat sang gadis kecilnya berjalan menghampirinya dengan seragam sekolah yang menutupi tubuhnya dan tas ransel putih dipunggungnya.
"Sini sayang sarapan dulu, Bunda udah siapin kwitiau kesukaan Isha".

Arisha membalas senyuman Lousia lalu menghampirinya dan mencium puncak kepala sang Bunda. "Makasih banyak Bunda cantik".

"Duduk dulu sayang. Cepet makan nya nanti ditinggalin Juan lo". Ujar Damian.

Juan berdecih tak terima pernyataan Damian. "Enak aja, Ayah ganteng, anakmu yang ganteng ini gak pernah ninggalin gadis itu! yang ada dia ninggalin Juan ayah". Ujar Juan.

Arisha hanya acuh. Ia memulai menyantap kwitiau kesukaan ini dengan lahap.
"Eummm jadi pengen lagi pengen lagi". Ujar Arisha memuji masakan Lousia.

"Emang momogi". Celetuk Juan.

"Bodoamat!". Malas sekali jika pagi ini harus berdebat dengan buaya darat dihadapannya ini.

"Bun, Yah, Kenan berangkat kerja dulu ya" . Kini suara Kenan terdengar datar. Memang salah satu kebiasaannya adalah tidak berbicara ketika sedang makan. Ketahuilah sikap dingin yang Kenan miliki adalah sikap yang Damian miliki juga waktu masih remaja. Jadi wajar mungkin kalau Kenan bersikap seperti ini. Tapi kenapa dengan Juan?.

"Juan juga Bun, Yah". Juan kini berdiri lalu pergi meninggalkan meja makan.

Arisha segera meneguk air putih.
"Belum selesai makan juga udah ditinggal.
Ngomong aja gak pernah ninggalin nyatanya apa Betmenn!". Gumam Arisha lalu pamit pada Lousia dan Damian.

***

Arisha berjalan di koridor sekolah dengan santai sambil mengingat kembali masalalunya bersama Elviano yang sangat sulit untuk dilupakan.

Apa yang Ayah katakan benar, kita tidak bisa mengembalikan seseorang yang sudah diambil oleh yang maha tinggi. Yang bisa dilakukan Arisha hanyalah berdoa agar Elviano bahagia disana dan bisa menemukan perempuan yang lebih baik dari dirinya.

"Tunggu!".

Shit. Arisha menghentikan langkahnya ketika suara itu nyaring terdengar dipenjuru koridor ini. Kenapa Arisha berhenti berjalan? Apakah suara perintah itu untuknya? ah, tidak Arisha terlalu percaya diri.  Saat hendak melanjutkan langkahnya, sebuah lengan tengah mencekal pergelangan tangannya.
Sontak Arisha langsung melihat siapa orang itu.

"Gue kan udah bilang tunggu, ngapain mau jalan lagi?". Ujar lelaki itu. Seperti lelaki dihadapan Arisha ini sedang kecapean bisa dilihat dari raut wajahnya.

"Kamu ngomong sama aku?" .Tanya Arisha bingung sambil menunjuk dirinya dengan telunjuk jarinya.

Lelaki itu terkekeh pelan. "Menurut lo, siapa lagi yang gue ajak ngomong!".

Arisha segera menepis tangan lelaki itu kasar. "Maaf ya, jangan pegang-pegang. Oh iya aku gak kenal sama kamu jadi kamu jangan so kenal sama aku!". Ujar Arisha dengan sedikit rasa kesal. Entahlah Arisha tak menyukai lelaki dihadapannya ini yang menurutnya tidak sopan.

"Maka dari itu kita kenalan". Ujar lelaki itu.

"Sebentar sepertinya aku pernah liat kamu!? tapi dimana?". Ujar Arisha sambil memutar otaknya agar bisa mengingat kembali lelaki dihadapannya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARISHA MAHESWARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang