Bagian 1 : Rahasia

1.2K 228 38
                                    



"JISOO!"

Beringsut duduk, Soojoo menatap sekelilingnya. Saat ini ia sedang berada dikamarnya, lagi-lagi ia mengalami mimpi buruk yang sama.

Melihat jam, sudah pukul setengah enam pagi. Soojoo turun dari kasur, kemudian berjalan menuju cermin, melihat pantulan dirinya.

Kejadian itu sudah berlalu setengah tahun yang lalu. Satu kelas sudah sepakat untuk merahasiakan hal itu. Tidak ada satupun yang membuka mulut, kehidupan mereka solah seperti semula, hanya saja tanpa Jisoo seperti sebelumnya.

Ibunya Jisoo setengah gila. Satu-satunya putri kesayangan yang ia punya menghilang begitu saja. Polisi sudah dikerahkan namun sampai hari ini Jisoo masih tidak mereka temukan jejaknya.

Tentu saja.

Soojoo tersenyum miris. Ia dan teman-temannya sudah membunuh Jisoo.

Soojoo harus bersiap untuk sekolah. Ya, ia harus tetap hidup dengan baik setelah mengorbankan Jisoo karena kepecundangannya.







Satu bulan setelah Jisoo menghilang, kelas mereka kembali berjumlah dua puluh siswa. Seseorang dengan visual menawan pindahan dari New Zealand menduduki kursi yang dulunya diduduki oleh Jisoo.

Jennie Kim. Ia langsung menyedot perhatian sekolah dan juga mudah berbaur dengan teman-teman sekelas. Dia baik, ramah, dan juga cerdas. Kemampuannya di bidang olahraga menambah nilai lebih.

Bel berbunyi.

Soojoo duduk dibangkunya, menoleh pada Jennie, mereka saling mengadu tinju.

"Lo udah ngerjain pr, Jen?"

"Beres semua pak ketu."

"Baru jam pertama udah matematika." Soojoo mendengus. Ia bertopang dagu, mengeluarkan buku-bukunya saat kelas mereka dimasuki seorang guru.

Bu Mia.

"Anak-anak, kita kedatangan satu murid baru lagi, enggak sih. Bisa dibilang murid lama. Sebelumnya dia berobat keluar negeri dan baru balik lagi."

Satu kelas langsung hening. Saling bertanya, kira-kira siapa yang Bu Dara maksud?

"Masuk."

Seseorang mengetuk pintu, membukanya perlahan kemudian masuk kedalam kelas dan berdiri didepan papan tulis sambil tersenyum cerah. Tapi senyum cerah itu justru membuat nyaris semua orang dikelasnya merinding.

"Pagi semua!" Serunya kelewat ceria.

Soojoo membuka mulut tidak percaya. Ini mustahil. Jangan-jangan hanya sekedar mirip?

"Mungkin sebagian dari kalian ada yang udah lupa sama aku. Salam kenal, Aku Kim Jisoo, enam bulan kemarin berobat di luar negeri, sekarang aku balik. Semoga.. semuanya udah inget dan gak ada satupun diantara kalian yang lupa sama aku!"

Jisoo tersenyum semakin lebar. "Karena aku, gak ngelupain satupun diantara kalian loh!"





.



Enam bulan yang lalu..

"Soojoo, kamu udah makan?"

Miyeon menghampiri Soojoo yang duduk dibangku kelas. Soojoo tersenyum dan tersenyum kecil merasakan pelukan dipunggungnya. Miyeon melihat buku yang sedang Soojoo baca. Buku tebal lagi. Miyeon geleng-geleng, tidak habis pikir dengan hobi membaca sang pacar.

"Kamu sendiri udah makan?"

"Nunggu kamu." Miyeon tersenyum semakin lebar. Ia menoel-noel hidung mancung Soojoo, mengabaikan beberapa teman kelas yang mengunjingkan mereka. "Makan sama-sama, yuk."

WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang