Tak terasa sudah hampir 2 bulan aku tinggal dan bersekolah di Bandung. Hari-hariku monoton tanpa warna. Papa, mama, dan keluarga hanya tinggal kenangan hitam putih.
Mama yang sibuk akan bisnisnya, membuatku kadang rindu akan sosok mama yang dulu. Namun aku sadar mama harus melakukanya demi aku yang saat ini masih belia.
Hari ini aku memakai seragam navy, warna kesukaanku dengan rambut tergerai lurus.
Seperti hari-hari biasanya aku pergi diantar dan pulang di jemput oleh mang Ujang. Mang Ujang sudah aku anggap seperti omku sendiri. Mang Ujang sangat baik, lucu dan selalu membuatku tertarik akan cerita-cerita mistisnya.
Biasanya mang Ujang akan bercerita sepanjang perjalanan menuju sekolah. Jika belum selesai, akan dilanjutkan saat perjalanan pulang sekolah menuju rumah.
Seperti pagi ini, cuaca yang agak mendung mendukung mang Ujang menceritakan mainan legenda tradiaional yang sangat populer dari segi mistis.
Aku yakin kalian semua pernah memainkannya sepertiku. Mang Ujang mulai bercerita dengan watak dan logat khasnya.
"Petak umpet. Dahulu ada seorang anak laki-laki bernama Iyan. Iya anak yang sangat aktif namun ia sangat nakal dan selalu membantah kedua orang tuanya, suatu hari ia kesal dengan ibunya yang selalu melarangnya untuk bermain setelah pulang sekolah. Tapi, ia tetap main di Sawah bersama dua temannya Tejo dan Bayu. Ia memutuskan untuk bermain petak umpet," mang Ujang menceritakan dengan fasih."Saat gambreng Iyan kalah neng, itu tandanya Iyan harus berjaga. Tapi, Iyan tak mau dengan seribu alasn dan tetap kekeuh ingin ulang dalam gambreng. Bayu dan Tejo pun setuju. Namun, sayang dibalik persetujuan mereka yang kesal sebenarnya sedang ingin mengerjai Iyan,"
lanjut mang Ujang sambil tetap melajukan sepeda motornya."Terus si Iyan kenapa mang?" tanyaku yang mulai penasaran dan terbawa suasana cerita mang Ujang.
"Terus neng, Akhirnya si Bayu yang berjaga. Iyan segera berlari untuk mengumpat, sama halnya yang dilakukan Tejo. Tapi, Tejo berlari untuk segera keluar dari sawah dan menunggu Bayu menyusulnya. Mereka pun pulang dan membiarkan Iyan. Iyan awalnya bangga karena ia kira, ia pandai dalam mengumpat sampai-sampai temannya kesusahan dalam mencarinya.
Tapi sampai adzan maghrib berkumandang Bayu dan Tejo tidak kunjung menemukannya. Akhirnya ia keluar dari tempat persembunyiaanya.
Nah disini kisah mistisnya Iyan dimulai neng, tak lama Iyan melihat sosok wanita cantik sedang duduk di balai. Wanita itu memanggil Iyan, Iyan pun menghampirinya. Iyan ditawari ikut bersama kerumahnya. Iyan di iming-imingi jajan yang banyak dan juga mainan yang keren-keren. Wanita itu pun sepertinya sangat baik kepad Iyan. Iyan yang mulai terpengaruh. Akhirnya Iyan ikut bersamanya." Mang Ujang masih terus bercerita."Namun, alih-alih dibawa kerumah yang megah dan dipenuhi mainan, Iyan malah di bawa ke hutan lebat yang sangat gelap. Sosok tadi pun berubah menjadi wanita tua dan bongkok." mang Ujang berhenti bercerita, seiring dengan sepeda motor yang ia kendarai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Teen Fiction"Terima kasih Tuhan telah menghadirkan mereka bersama selangit kebahagiaan, aku tahu ini hikmah yang dapat ku petik dari segala keterpurukan." Rayna Febky Ganestu. Nama lengkapnya, gadis cantik yang dikaruniai dua orang sahabat laki-laki yang super...