t w o : home

14.9K 752 17
                                    

Gue menatap bangunan tua yang sudah tiga bulan tidak gue kunjungi

Gue mengeratkan kepalan tangan gue di tali tas. Kemudian berjalan masuk ke dalam setelah memantapkan hati gue

"Kak Hyera!" sambut seorang anak kecil yang langsung memeluk kaki gue. Gue tersenyum, kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi gue dengan dia

"Hai! Kamu apa kabar?" tanya gue sambil mengusap rambutnya yang hitam legam itu

"Jinwoo baik kak, kakak apa kabar?" tanyanya dengan pipi gembulnya itu. Untuk ukuran anak berumur enam tahun, Jinwoo sangat pandai berkomunikasi

"Kakak baik, nih ada coklat. Dibagi sama yang lain ya" ucap gue memberikan sebuah bingkisan berisi berbagai macam coklat kesukaan Jinwoo dan teman-temannya

"Makasih kak, HEI KAK HYERA BAWA COKLAT KESUKAAN KITA LAGI HLO. YANG MAU COKLATNYA SANA MANDI DULU" Jinwoo pergi setelah mencium pipi gue. Berteriak kepada teman-temannya untuk mandi dulu sebelum makan coklat

"Hyera?" gue menoleh, kemudian berjalan ke arah suara yang memanggil nama gue

Gue tersenyum, segera gue berjongkok di depan kursi roda miliknya. Mencium pipinya dan menatapnya hangat

"Ibu apa kabar? Anak-anak ngerepotin nggak?" tanya gue sembari mengusap tangannya pelan

"Enggak, sayang. Jun pindah kerjaan, sekarang kerja di kafe depan panti. Jadi bisa sambil awasin anak-anak" ucap ibu sambil mengusap rambut gue

"Kamu makin kurus, bibir kamu juga luka. Kamu baik-baik aja kan?" tanyanya dengan khawatir

Gue membasahi bibir gue. Ini ulah pak Jaehyun yang dengan nggak tahu diri mencium gue dengan kasar tadi pagi

"Nggak papa, bu. Bibir Hyera kering. Makanya pecah-pecah terus berdarah" ucap gue mencari alasan

Ibu mengangguk, kemudian mengajak gue ke meja makan untuk menyiapkan makan malam

Gue memandang meja makan yang belum berubah sama sekali. Bahkan tatanan kursinya tak berubah walaupun gue sudah tidak lagi disana

Gue besar dan tumbuh di panti ini. Orang tua gue pergi meninggalkan gue tanpa gue tahu apa sebabnya. Bahkan disaat gue belum punya nama sekalipun

Ibu, yang sedang berjalan membeli beberapa bahan makanan menemukan gue di halte. Terbungkus hanya dengan kain tipis yang menutupi badan gue. Tak ada surat, tak ada perlengkapan apapun. Hanya seorang bayi kecil yang menangis karena haus

"Kak!" ucapan gadis kecil membuat gue sadar dari lamunan gue. Gue menatap ke bawah, melihat gadis kecil dengan boneka Winnie the Pooh miliknya yang telah usang

"Ya, Clarin? Ada apa?" tanya gue lembut

"Kata Jinwoo, Clarin jelek. Terus boneka yang Clarin bawa udah jelek. Clarin pengen bonek baru" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca

Gue terkekeh geli, "bilang sama Jinwoo. Kalo Jinwoo ngatain Clarin jelek lagi, kak Hyera nggak bakal bawain Jinwoo coklat lagi. Besok, kita beli boneka buat Clarin ya, yang besar" ucap gue sambil mengusap pipinya

Clarin tersenyum, kemudian naik ke kursi untuk mencium pipi gue. Gue juga mencium pipi Clarin

Clarin turun, kemudian berteriak mencari Jinwoo

"JINWOO KATA KAK HYERA KALO JINWOO NGEJEK CLARIN, JINWOO NGGAK DAPAT COKLAT LAGI" teriakan Clarin membuat gue terkekeh

"Gue nggak dapat ciuman juga kak?" gue menoleh, menatap malas bocah tengil yang sekarang berdiri tak jauh dari gue

"Mandi sana, terus bantuin ibu buat nyiapin makanan" ucap gue

"Baru pulang udah dimarahin, ngajak ribut?" ucapnya mengejek gue

"Kamu sih" ucap Jinwoo pada Clarin

"Eh eh jangan berantem, ini permen susu mahal" ucap Sena--teman gue yang baru datang dengan ibu

"Jun, mandi sana. Malah iklan disini" ucap ibu yang melihat Renjun baru pulang masih lengkap dengan seragam sekolahnya

Renjun, usia dia terpaut lima tahun sama gue. Usia dia sekarang tujuh belas tahun, dan gue dua puluh dua tahun. Renjun bisa dibilang boss-nya panti disini. Dia yang mengatur semua urusan panti, dibawah pengawasan ibu tentunya

"Ih ibu, Jun kan barusan pulang. Kafe rame tahu! Capek pengen peluk" ucapnya

Jun adalah panggilan kesayangan seluruh anak panti buat Renjun. Biar lebih mudah katanya

Gue menghela nafas. Gue kangen, kangen banget suasana kaya gini. Tapi, ada hal lain yang harus gue lakukan sehingga gue harus pergi dari panti ini

Renjun akhirnya masuk. Memilih mengalah jika sudah berdebat dengan Sena

Gue kembali menyiapkan makanan diiringi dengan canda tawa anak-anak panti

-tbc-

minta vomment-nya dong T_T

Daddy - jaehyun ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang